Bab 2

2K 235 12
                                    

Flashback Fredo

Pemimpin para vampir. Fredo tidak menduga akan tiba waktunya dimana dia menemukan ajalnya, dia mati dibunuh oleh musuhnya dengan artefak dewa menyerang titik kelemahannya.

Fredo tidak berharap mati seperti ini.

Sebelum mati dia masih memiliki banyak kekhawatiran masa depan para rasnya dan para pengikutnya. Banyak yang harus dia lindungi.

'Gersey bajingan..'

Solena memiliki wajah pucat, dia terengah engah melarikan diri dari musuhnya sambil membawa Duke Fredo yang sekarat pergi ketempat Cale Henituse untuk menyelamatkan hidupnya.

Namun upayanya berakhir sebuah kegagalan.

Karena sang Duke telah menghembuskan nafas terakhirnya sebelum dia tiba di kediaman Henituse.

***

Ketika Fredo bangun dia mendapati dirinya sedang melayang di udara.

Apa yang dilihatnya hanyalah ruangan hitam seperti kekosongan abadi, dengan naluri rasnya yang diasah selama beberapa abad, Fredo bisa merasakan tempat ini memiliki kekuatan Etintas lebih tinggi dari Naga, pasti tidak lain adalah dewa itu sendiri.

Meski tidak bisa melihat wujudnya tapi fredo bisa merasakan kehadiran yang kuat tidak hanya satu, itu ada beberapa. Itu agak banyak. Mengapa para dewa datang bergerembolan?

Fredo mengerut bibirnya menunjukkan tanggapan tidak suka didepan para dewa, jika dia mati mengapa dia terbangun. Dia merasa sakit kepala akan segera datang.

<Raja Vampir>

Fredo bisa mendengar suara dewa dibenaknya, tidak tau itu dewa apa. 

<Ayo buat kesepakatan>

Hah! Mengapa baru sekarang mereka peduli? Fredo mencemoohnya.

^Aku rasa ini tidak buruk untukmu^

Suara dewa lain yang terdengar berbeda dengan dewa yang tadi, kali ini suara wanita.

"Meski aku tidak punya pilihan di tanganku, mengapa kalian berpikir aku akan

menerimanya?" Fredo berkata dengan sinis.

<Ini menyangkut Cale Henituse>

Fredo mengernyitkan matanya mendengar nama yang familiar disebut, dia tidak suka jika para dewa ini menggunakan Cale Henituse sebagai alasannya.

^Kami akan mengabulkan apa yang paling kamu inginkan^

Fredo diam, dia sedang memikirkan para rakyatnya yang harus dia lindungi. Tapi kenapa? Apa hubungannya dengan Cale Henituse?

"Kenapa kalian begitu tertarik dengan Cale Henituse?" Tapi jika itu berkaitan dengan Cale dia perlu melindunginya juga. Bagaimana jika dewa ingin ..

Pikiran Fredo terputus ketika dia mendengar salah satu dewa membawa kabar buruk.

^Cale Henituse akan segera mati^

Pupil mata Fredo bergetar karena terkejut, setelah mendengar berita ini wajahnya berubah menjadi gelap dan menatap para dewa dengan dingin.

"Mengapa Cale Henituse mati? Katakan apa yang telah kalian lakukan pada anak itu" Suaranya menjadi lebih sinis dan kejam.

- Tenanglah. Justru karena itu kami ingin menyelamatkannya, Aku sebagai dewa takdir tidak bisa melihat takdir Cale Henituse namun dewa kematian bisa melihat masa depan kematian setiap makhluk, dia melihat White Star ditetapkan mati, namun dia tidak menduga akan variabel lainnya, yaitu Cale Henituse juga mati pada hari yang sama dengan White Star. -

Go To Demon School Donde viven las historias. Descúbrelo ahora