Bab 9

2.5K 240 56
                                    


- Kelas Abnormal <Royal One> -

"G-gomenasai!!"

Iruma bersujud di depan semua teman sekelasnya. Dia merasa sangat bersalah telah membuat semuanya kerepotan, juga dia telah meminta maaf pada ameri dan kakeknya.

"Kau tak perlu sampe segitunya" Jazz yang pertama menyatakannya sambil tersenyum "Toh, kami tak mempermasalahkannya"

"Tapi.. aku sudah merepotkan kalian dan membuat kalian terseret masalahku" sahutnya yang masih tidak bisa tenang.

"Kami tidak marah atau kerepotan. Justru kemarin itu sangat mendebarkan degozaru." ujar Gaemon.

"Sho yo~ berkatmu juga kita mendapatkan Royal one" Lied melayang kearah iruma.

"Beberapa hari kemarin memang menegangkan tapi itu sangat menyenangkan" kata Jazz lagi.

Anak yang lain juga ikut mengangguk menyetujui atas tanggapan ketiganya.

Iruma melirik semua orang memasang wajah yang sangat tersentuh 'mereka orang orang yang baik..'

Kemudian dia meringis teringat kejadian kabedon, menyudutkan Naru mengambil kesempatan dalam kesempitan. Rahasia terdalamnya yang selama ini dia pendam untuk menahan diri agar tidak menyentuh sang pangeran Vampir, sudah terbongkar.

Dia memainkan jari jarinya sambil berbicara gugup dan tersipu malu malu seperti gadis yang ragu ragu menyatakan pada seseorang yang disukainya.

"A-aku juga mencium Naru-san.."

Semua orang terdiam, keheningan menerpanya selama beberapa saat sebelum suara Jazz mengeluarkan tawa meledak dengan yang lainnya.

"Haha itu benar! Kamu benar benar membuat kami iri!"

Wajah Iruma merona kemerahan.

"Uramayashi! Tau gak betapa tidak adilnya itu!" Lied berteriak, mencengkeram dadanya dengan dramatis.

"Iya itu sangat curang! Hmff.. hmf.." Elizabeth menggembungkan pipinya berpura pura kesal.

"Aku hampir belok" Caim mengepakkan sayapnya, bersemangat.

"Jika kamu belok genre ini bakal berubah jadi pelangi" Lied menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.

"Emang bukan?" Caim bingung.

Lied mengerutkan keningnya. "Iya bukan, kan?"

Caim dan Lied mengerutkan keningnya satu sama lain.

Iruma tidak bisa berkata apa apa lagi melihat teman sekelasnya yang lain mulai sibuk dengan obrolannya masing-masing.

'untungnya mereka tidak menyadarinya, kan?' Iruma merasa lega, setidaknya untuk saat ini.

kemudian, dia memutarkan kepalanya kanan kiri untuk mencari bulu perak rambut Naru.

Mata biru Iruma bertemu dengan mata ungu Naru yang balas menatap.

Disana, Naru yang sedang bersandar di tepi kursi tunggal guru, Iruma hendak mengatakan sesuatu tapi Naru langsung membuang mukanya untuk menghindarinya.

Itu jelas jelas Naru lagi tidak ingin berbicara dengannya.

Bahu Iruma terkulai merosot kebawah seperti anak anjing yang baru saja ditendang oleh tuannya, Asmodeus datang untuk menghiburnya dengan buru buru.

Jazz mendengus menghampiri Naru dan berbicara.

"Kamu secara tidak langsung seperti bangsawan jahat yang membully anak malang"

Naru mendengar ini menjadi berseri seri "Benarkah??" Dia berpikir dengan harapan. 'Haruskah aku bertindak sampah lagi? Akan lebih mudah seperti itu agar tidak terseret dalam masalah lagi.'

Go To Demon School Donde viven las historias. Descúbrelo ahora