1 Minggu kemudian.
Naru yakin tadi sedang mimpi indah kalau saja dia tidak terganggu suara berisik dari ponselnya.
Drrrrt. Drrrrt.
Ponselnya terus berdering.
Naru terbangun perlahan, mengusap matanya yang berat, dia kesal melihat pesan masuk berantai.
[Iruma : Naru-san jangan lupa hari ini kita akan Walter park! Ojii-chan mengizinkanku selama pergi bersama dengan Opera-san.
Jazz : Ohayou ouji denka, jangan sampai terlambat
Agares : Naru... Walter park itu dimana?? Kau ikut kan..?
Gaemon : Aku sudah tidak sabar pergi bermain bersama denganmu dan lainnya juga degozaru!
Asmodeus : Naru-sama apakah Anda ingin bergabung dengan kami hari ini?
Purson : Aku ada janjian sama ibuku untuk membicarakan masalah tempo hari. Bersenang-senanglah hari ini, Naru
Lied : Jangan lupa jam 9 pagi Naru-kun! Kita kumpul di depan gerbang bagian timur!
Elizabeth : Aku tidak sabar untuk melihatmu memakai pakaian lain selain seragam sekolah!
Kerori : shagahjskzk..
Kerori : Maaf tadi itu adikku.
Sabnock : Ohayou Naru! Mari kita bersenang senang hari ini?
Allocer : Aku tidak bisa ikut. Naru tolong sampaikan pada mereka aku punya rencana terlebih dahulu dengan Morax Sensei.]
Sisanya hanya spam dari Clara dan Caim yang ngirim banyak stiker dengan iseng untuk sekedar mengganggunya. Luar biasanya lagi, mereka mengirim pesan hampir diwaktu yang sama.
Naru menggaruk kepalanya dengan kasar, membanting ponselnya di sebrang kasur.
"Tidak bisakah kalian lihat ini masih jam 5 pagi!"
Dia berteriak, mengutuk ponselnya, mengerang frsutasi karena waktu tidurnya telah terganggu.
Dia kembali merebahkan dirinya lagi dan menyelam ke tempat tidur yang hangat dan empuk membuat tubuhnya terasa begitu nyaman.
Dia mencoba kembali ke alam mimpinya lagi.
Tapi..
30 menit kemudian.
Naru masih bengong menatap langit langit luas kamarnya...
Kenapa sulit sekali untuk kembali tidur?
1 jam kemudian.
Naru berada di posisi tengkurap, membenamkan wajahnya pada bantal, masih berusaha untuk kembali tidur lagi dengan segenap hati dan raganya.
2 jam kemudian lagi.
Persetan dengan semuanya.
Dia tidak bisa tidur kembali, mulai terganggu dengan suara panggilan teleponnya lagi. Dia terlalu malas untuk mengklik fitur mode silent.
Drrrt. Drrrt.
Desahan berat keluar, dia terpaksa bangkit dari kasurnya, mengambil ponsel itu untuk di periksa.
Sudah ada 76 panggilan dan 120 pesan berantai lainnya dari teman temannya. Sekarang Jazz sedang menghubunginya dan Naru mengangkat panggilannya.
"Berhenti meneleponku, pencopet sialan!"
"Oh akhirnya di angkat, ouji denka, ini pagi yang buruk bukan?" Jazz menertawakannya mendengar suara kesal Naru.
***
ESTÁS LEYENDO
Go To Demon School
FantasíaCale Henituse mati karena ledakan mana mati yang dilempar oleh musuhnya, White Star. Namun, ketika dia membuka matanya mengapa dia berada disekolah iblis?! Cale mendapati dirinya menjauh lagi dari kehidupan pemalasnya. Lebih dari itu mengapa dia m...