(jadi begini reader-nim aku punya motivasi lanjut nulis fic ini lagi gara gara Nemu duit di mesin cuci)
Ya. Pokoknya happy reading ~
•
•
"Ada apa? Kenapa kau belum tidur?" Agares bertanya melirik Naru.
"Harus nya itu pertanyaanku padamu, Mengapa kamu tidak tidur seperti biasanya?" Purson menatapnya dengan tidak berkesan.
"Aku tidak bertanya padamu dasar picik" Agares siap meladeninya untuk berdebat.
Naru mengabaikan mereka yang bersiap siap mulai bertengkar, dia melihat langit cerah memanjakan dirinya pada bantal awan melayang lembut.
"Begini Lee.." katanya pelan untuk memulai "aku merasa ini adalah ketenangan sebelum badai"
"Hah?" Agares mengerut bibirnya bingung dengan maksud Naru.
"Apakah itu terkait dengan sekolah?" Seperti biasa purson duduk dengan nyaman pose seiza.
Naru mengangguk. "Firasatku mengatakan itu akan terjadi kita lihat saja nanti"
"Hmm.." agares mengangkat satu alisnya "Apa itu ada kaitannya dengan garis keturunanmu?"
"Tidak. Garis keturunanku bukan melihat masa depan atau semacamnya" dia melambaikan tangannya di udara sebagai tanggapan kata 'tidak'.
"Aku hanya memiliki firasat yang kuat" katanya sekali lagi dengan suara yang meyakinkan. "Percaya atau tidak firasatku selalu benar"
"Hmm.." agares mengambil beberapa cemilan untuk dimasukkan kedalam mulutnya.
Topik telah di hentikan dengan Naru yang tidak mengatakan apa apa lagi.
Sebagai gantinya Naru bersenandung senang menikmati keheningan yang damai ini dan mengabaikan firasatnya yang seratus persen akurat.
***
Keesokan harinya
Firasat yang dikatakan Naru benar benar terjadi, hari ini diadakan acara one on one match pemungutan suara pemilihan ketua OSIS. Selama sesi voting berlangsung semua calon menyatakan tentang visi dan misi mereka di lapangan sekolah berdiri di platform masing masing.
Naru melihat kearah kanan dan kiri untuk mengamati situasinya.
'apakah orang itu yang menantangnya?'
Dia melihat iblis rambut ungu gelap yang panjang sepinggul dan dua tanduk tidak kalah panjang dengan tubuh ramping yang tinggi, memiliki ekor beberntuk kadal dan memancarkan aura energik dan agresif.
Melihat sifatnya seperti itu, pasti tipe iblis yang menjengkelkan untuk dilibatkan. Pokoknya jangan sampai dia terlibat dengannya.
Kemudian dia melihat kearah ameri yang terlihat berbeda dari biasanya 'apa yang terjadi dengannya?'
Naru menmiringkan kepalanya, mengamati penampilan dua jumbai ameri yang merosot kebawah seperti gadis lembut dan pemalu tidak ada kesan tegas dan galaknya.
'kemana perginya karismatik dia?' Naru sebenarnya tidak benar benar peduli dengannya.
Dia juga melihat anggota osis lainnya disitu ada iruma yang sedang bertugas sambil memberi dukungan dan kata kata semangat untuk ameri.
"..."
"Uwah Apa yang dikatakan kamu benar" agares membuka penutup matanya hanya sebelah, melihat situasi kacau sekolah orang orang sangat berkicau ribut melihat acara one on one match.
"Ngomong-ngomong dimana si bedebah itu, dia selalu melarikan diri ketika di tempat keramaian."
Agares mencibir Purson yang tidak terlihat di sini. Saat itu juga dia di pukul bagian kepalanya oleh sesuatu di udara.

ESTÁS LEYENDO
Go To Demon School
FantasíaCale Henituse mati karena ledakan mana mati yang dilempar oleh musuhnya, White Star. Namun, ketika dia membuka matanya mengapa dia berada disekolah iblis?! Cale mendapati dirinya menjauh lagi dari kehidupan pemalasnya. Lebih dari itu mengapa dia m...