Background Song : Topi Jerami - Rasa Ini Takkan Pernah Mati
Di dalam mobil Chelsea dan Kevin saling diam-diaman. Mereka berdua bingung harus ngapain lagi.
Kevin pun mulai angkat bicara. "Chelsea, kamu cerita dong beb,"
Chelsea menjawab dengan lesu. "Kayanya ini harus dikeluarin deh Kev,"
Kevin hanya terdiam sambil fokus menyetir.
Chelsea pun melanjutkan bicaranya lagi. "Aku nggak siap. Kamu juga kan?" tanyanya.
Kevin pun menjawab. "Itu kan dosa,"
Chelsea pun langsung pundung setelah mendengar jawaban Kevin. "Halah....kamu nggak usah ngomong deh!"
Chelsea pun berbicara lagi namun dengan nada kesal. "Kamu sih masih bisa main futsal, lompat-lompat sana sini jaga gawang. Nah aku. Aku poop aja harus mikir-mikir dulu,"
Kevin bertanya ke Chelsea. "Terus hubungannya apa?"
Chelsea menjawab lalu bertanya dengan polos. "Takutnya dia keluar gimana?"
Kevin menjelaskan ke Chelsea. "Astaga Chelsea! Itu kan lubangnya beda,"
Chelsea berucap lagi karena masih ngeyel. "Aku tau. Aku parno banget tau! Kamu ngerti nggak sih!"
Chelsea pun berfikir sejenak sambil mengikat rambutnya.
Chelsea berucap to the point. "Pokoknya harus sekarang Kev. Sebelum bahaya diakunya nanti,"
Kevin bertanya ke Chelsea. "Sekarang banget Chel?"
Chelsea pun cuma terdiam dan menganggukan kepalanya.
Kevin pun menuruti kemauannya Chelsea.
Kevin tahu klinik kandungan yang bisa buat aborsi dimana. Ia pun memberikan patokan jalannya karena google mapsnya agak susah masuk karena di area kompleks penginapan.
Kevin pun memberitahukan tempat itu ke Chelsea. "Kata si Cumi sih. Nggak jauh dari kampus UNESA. Deket sama studio musik sama halte kampus juga. Terus patokannya di toko jualan barang-barang kulit.
Kevin pun berjalan menuju tempat tersebut mereka pun melihat plang yang bertuliskan Klinik Kandungan dr. William Jephcott Sp.OG.
Kevin tahu Dokter Jepi dari temannya yaitu Cumi.
Kevin dan Chelsea masuk ke klinik tersebut. Kevin menyuruh Chelsea menggunakan kacamata Oakley Holbrook dengan lensa biru dan juga masker kain dengan warna senada dengan kacamata yang dipakai Chelsea.
Di kursi tempat mereka berdua mengantri Chelsea pun melihat kondisi sekitar.
Tiba-tiba Kevin mengajak Chelsea berbicara serius. "Sekarang terserah kamu Chel. Yang paling penting kamu dah tahu niat hati aku sebenarnya apa,"
Chelsea hanya terdiam mendengar ucapan Kevin.
Chelsea pun melihat nomor antriannya. Tiba-tiba seseorang memanggil nomor antriannya.
"Nomor Antrian 80."
Jantung Chelsea berdegup sangatlah kencang karena nomor antriannya dipanggil.
Chelsea pun menatap Kevin.
Chelsea takut kenapa-napa akhirnya Kevin pun berusaha menenangkannya.
Kevin memegang tangan Chelsea erat. Lalu mereka berdiri dan berjalan masuk kedalam ruangan Dokter Jepi dengan bergandengan.
Tidak lupa Kevin merangkul Chelsea saat di dalam.
Mereka berdua melihat Dokter Jepi sedang merapihkan dokumen dimejanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident : Joy - [Romcom Story]
Teen FictionSudah satu tahun pacaran, Kevin (Kevin Bzezovski) (16 Tahun) dan Chelsea (Chelsea Davina) (14 Tahun) bingung apakah mereka harus bercinta atau tidak. Kata teman-teman Kevin, "Harus!" Kakak Chelsea juga mengatakan bahwa biasanya remaja pria akan perg...