Saat merasakan pelukan itu, Naruto tersentak kaget dan langsung mendorongnya menjauh, Shikamaru mengerutkan keningnya karena penolakan Naruto, "Kenapa anda melepaskan pelukannya? Apa anda tidak menyukainya?"
"Tidak, bukan seperti itu, aku hanya..." Naruto berhenti sejenak. "Aku hanya terkejut dan khawatir ada yang akan bisa melihat kita."
"Jika ada orang sekali pun, aku sudah resmi jadi selir-mu, tidak masalah bukan?" ujar Shikamaru dengan nada rendah lalu berhenti sebentar kemudian melanjutkan, "Lagi pula sebelumnya yang mulia, bermesraan dengan Sai di depan banyak orang, kenapa denganku tidak?"
Naruto diam sebentar sebelum menjawab, "Baiklah, baiklah, aku tidak ingin bertengkar, lakukan saja"
Mendengar itu Shikamaru diam dan tidak melakukan apa yang ingin ia lakukan sebelumnya sambil menatap punggung Naruto.
"Kenapa diam saja?" tanya Naruto kebingungan sambil menoleh ke belakang.
"Buka apa-apa, saya permisi" ucap Shikamaru sambil memberi hormat lalu pergi meninggalkan Naruto begitu saja.
Dia tertegun sebentar melihat kepergian Shikamaru, dia mulai berpikir, 'Apa aku keterlaluan?'
Karena merasa tidak enak hati, Naruto langsung mengejar Shikamaru, tapi langkahnya di hentikan oleh Kiba, "Lama tidak bertemu Naruto"
"Kiba? Aku pikir kau sudah melupakanku" ucap Naruto bersemangat. Seketika Naruto melupakan masalahnya tentang Shikamaru.
"Tentu saja tidak, bagaimana bisa aku melupakan teman masa kecil-ku?"
"Tapi kenapa kau bersikap seperti tidak mengenal-ku belakangan ini?"
"Aku yang sebaliknya mengira kaulah yang melupakan-ku" ucap Kiba dengan nada bercanda.
Naruto terkekeh, "Itu tidak mungkin, kau temanku yang sangat berharga dan yang mengenalkan-ku pada hinata"
"Baiklah, baiklah, maaf tidak bisa hadir saat tuan Iruka meninggal ataupun sakit"
"Tidak masalah, kau pasti juga memiliki kesibukan."
Tanpa disadari, Kiba dan Naruto telah berbincang-bincang cukup lama, Kiba pun undur diri lalu pergi. Setelahnya, Naruto baru akan beranjak pergi dari tempat dia berdiri, Neji datang menghampiri dan langkahnya terhenti lagi.
"Yang mulia" sapa Neji.
"Oh Neji, ada apa?" tanya Naruto. Sebenarnya ia tidak peduli alasan Neji menghampirinya, itu hanya sebagai formalitas saja.
"Bisakah saya berbicara berdua dengan anda?"
"Maaf, aku tidak bisa, ada yang harus aku lakukan"
Mendengar hal itu, Neji mengangguk, "Saya mengerti, maaf sudah menggangu waktu penting anda"
Naruto langsung pergi meninggalkan Neji sendirian di balkon, dia hanya bisa memandang punggung Naruto dengan ekspresi sedih. Setelah keluar dari balkon, Naruto menghampiri Kakasih.
"Kenapa kau tidak datang menemuiku?"
"Yang mulia" ucap Kakashi sopan sambil memberi hormat. "Saya lebih suka untuk berdiri di sini"
"Apa bagusnya berdiri di pojok ruangan seperti ini?"
"Saya tidak ingin mencolok, jadi saya lebih memilih untuk di pojok ruangan agar mereka dapat mengabaikan saya.
Mendengar hal itu, Naruto menghela nafas berat, "Sepertinya itu tidak cocok untukku yang selalu ingin mencolok"
Dia lalu pergi untuk melakukan hal lain, Kakasih memberi hormat saat dia pergi. Naruto pergi mengambil minuman dari salah satu pelayan, secara tiba-tiba Neji mendorong lengan Naruto hingga gelas yang ia pegang jatuh ke lantai dan pecah. Semua tamu langsung menatap kearah mereka berdua. Naruto menatap Neji dengan kesal, dahinya berkerut, tangannya mengepal keras untuk berusaha mengendalikan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto Harem [M-preg] 🔞🔞🔞(BxB)
FanficINI CERITA ⚠️HOMO⚠️, JADI TIDAK ADA YANG NYASAR, KALAU MASIH ADA YANG NYASAR, FIX BUTA!!! ____________________________________________________ Naruto Uzumaki, seorang kaisar di Negara konoha, sebelumnya ia memiliki 2 permaisuri, Sakura dan Hinata. T...