Naruto membeku dan berusaha memproses apa yang baru saja terjadi, dia sendiri tidak menyangka akan terjadi seperti ini, dia segera menahan Sai, "S-sebentar, aku seharusnya pihak atas"
"Pihak atas maupun pihak bawah sama" ucap Sai dengan lembut lalu mulai mencium leher Naruto sementara lengannya menjelajahi tubuhnya.
"Ahh... Apa kau berpura-pura polos selama ini?" Tanya Naruto dengan kesal, dia tidak terima jika harus menjadi pihak bawah.
"Aku tidak mengerti apa maksud anda, yang mulia" Jawab Sai saat perlahan-lahan dia mulai mencium dada Naruto, memainkan puting milik pria bersurai kuning itu hingga dia menggeliat di bawah tubuhnya.
Erangan pelan berhasi keluar dari bibir Naruto, "Ahhh...."
Sai terus melanjutkan aksinya mengulum puting berwarna pink itu seperti seorang bayi yang sedang menyusu dan sesekali mengigit lembut hingga menariknya pelan hingga meninggalkan bekas di sana. Beberapa saat kemudian Sai berhenti lalu menjauhkan bibirnya dari dada Sai.
"Yang mulia, bisakah saya memasukkan-nya?" Tanya Sai dengan suara berat sementara tangannya mulai mengelus penisnya sendiri yang terdapat sedikit sisa pre-cum di sana untuk mempersiapkan dirinya sebelum memasukkannya pada Naruto.
"Bagaimana jika aku menolak?"
"Tidak apa-apa, kita bisa berhenti" Jawab Sai sambil mulai menarik diri. Tapi secara tiba-tiba Naruto melingkarkan kakinya di pinggang Sai untuk menahan tubuhnya menjauh.
"Sekarang aku tidak peduli lagi dengan posisi, kau bisa memasukkan-nya sekarang"
"Apa anda yakin, yang mulia?" Tanya Sai untuk memastikan sekali lagi sebelum melanjutkan.
Naruto menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Setelah mendapatkan izin, Sai mulai mengarahkan penis miliknya ke pintu masuk Naruto yang berwarna pink dan terlihat sangat ketat itu, lalu perlahan mulai mendorong masuk merenggang lubang itu.
"Ahh! T-tunggu, i-itu terlalu besar!" ucap Naruto dengan nada suara yang bergetar sambil menahan air matanya. Walaupun dia pernah melakukan ini sebelumnya dengan Sasuke yang jauh lebih besar, tetap saja lubangnya terasa sangat sakit saat di renggang.
Melihat reaksi Naruto, dia berhenti mendorong lalu mengusap pipi pria bersurai kuning itu dengan lembut, "Anda hanya perlu santai yang mulia"
aruto menarik nafas lalu membuangnya untuk alternatif sebagai merilekskan tubuhnya. Setelah melihat Naruto mulai rileks, dia melanjutkan mendorong lebih dalam hingga berhasil masuk sepenuhnya memenuhi lubang pria bersurai kuning itu.
Naruto tersentak dan meremas sprei dengan kencang, "Ahh! S-sial sangat besar."
"Lubang anda sangat ketat yang mulia, anda menjepit milik-ku dengan sempurna"
"Ahh... Sai..."
"Ahh... ahh... hah..."
Erangan demi erangan terus keluar dari mulut Naruto saat Sai terus menidurinya dengan sedikit keras, ruangan itu hanya dipenuhi oleh desahan dan suara tubuh yang saling berbentur. Kericuhan yang terjadi di pesta tadi langsung terlupakan oleh Naruto.
"Ahh... hah... S-sai..." desah Naruto sambil melengkungkan punggungnya karena Sai terus berhasil mengenai titik terdalam miliknya.
"Yang mulia..."
Sai semakin mempercepat gerakan pinggulnya sambil menatap wajah Naruto yang kacau karena keringat dan Air mata sambil mendesah kenikmatan di bawah tubuhnya. Pemandangan itu malah membuat gairahnya kembali meningkat, tanpa aba-aba, Sai semakin mempercepat pinggulnya.
"AHH!"
Erangan Naruto semakin keras saat merasakan penis Sai mengenai prostat miliknya, "Sai... ahh... hah..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto Harem [M-preg] 🔞🔞🔞(BxB)
FanfictionINI CERITA ⚠️HOMO⚠️, JADI TIDAK ADA YANG NYASAR, KALAU MASIH ADA YANG NYASAR, FIX BUTA!!! ____________________________________________________ Naruto Uzumaki, seorang kaisar di Negara konoha, sebelumnya ia memiliki 2 permaisuri, Sakura dan Hinata. T...