part III

2 1 0
                                    

"terkadang kita memutuskan untuk hidup sendiri namun nyatanya aku membutuhkan mu untuk bersama denganku".

    Jam menunjukan pukul 14.10, kini aku berada di depan mall*** sesuai permintaan sahabatku yang begitu gabut. Kini aku tengah menunggu dirinya, hingga saat ini aku tak melihat sosok nya.

"ish dingin!", ujarku yang mengusap pipiku akibat dingin dari sebuah minuman. Lantas aku menoleh ke belakang dan mendapati sosok yang kutunggu tunggu.

"apaan sih lo!, udah nyuruh gue kesini trus ngebuat gue nunggu lo selama 15 menit trus sekarang lo malah tiba tiba muncul dari belakang gue", sewotku yang terus menerus mengoceh.

"we.. Slow bos, gue tadi nunggu beli ini dulu, bukannya terima kasih udah gue beliin minuman", sahut Rakha sembari menyodorkan minuman kepadaku.

Lantas aku pun menerima minuman tersebut dan meminumnya.

"makasih", sahut ku dengan wajah tak peduli.

"trus kita mau ngapain disini? Jangan bilang kalo lo cuma ngajak gue nongkrong doang", ujarku yang menduga duga ajakan nya.

"gak lah, ayo masuk", timpal nya, lantas ia menggenggam tangan ku dan menarik ku ke dalam mall tersebut.

Di dalam mall aku melihat banyak sekali orang yang berkunjung hanya untuk menghamburkan uang di tempat ini. Aku melihat keluarga, kekasih bahkan orang jomblo pun ke mall.

Lantas aku pun memikirkan bahwa dimata orang kami ini....., gak mungkin lagian juga kami gak punya hubungan apa pun, cuma sebatas sahabat dan gak lebih dari itu. Aku pun segera menepis semua pikiran tersebut dan melihat ke arah tangan ku yang masih di genggam erat oleh Rakha, sumpah bikin aku berpikiran ke mana mana.

Kemudian setelah berjalan cukup jauh ke dalam mall, Rakha menyuruh ku menunggu disini dan tetap disini sampai ia kembali.

"loh? Lo mau kemana? Jangan tinggalin gue dong!", sahutku yang tak terima, aku disuruh menunggu lagi.

"alah bentar doang, orang sabar disayang tuhan", sahutnya yang sudah mulai menjauh dan hilang dari pandanganku.

Beberapa menit berlalu__

Aku pun mendapati sosok Rakha yang tengah berjalan ke arah ku dengan menggenggam 2 es krim di tangannya. Saat ia berada di hadapan ku ia menyodorkan es krim bluberry ke padaku.

"lo ngasih ke gue?", tanya ku yang mulai heran dengan sikap nya hari ini, karna ia banyak mentraktirku tak biasanya Rakha itu orang yang perhitungan dalam mengeluarkan uang nya. Sedangkan hari ini berbeda.

"menurut lo?", ucapnya membalikan pertanyaan.

"tumben?, biasanya gak se dermawan ini", sahut ku yang menyipitkan mataku menatap heran.

"oo.. Gitu, jadi lo gak mau nih? Yaudah gue habisin sendiri aja",

"ii.. Kok gitu", aku pun mengambil es krim yang berada di tangan kanan nya.

"sok alim lo", ucap Rakha dengan wajah datar yang ia tunjukan.

Di sela sela kami memakan es krim masing masing, tanpa disadari mulut ku begitu belepotan. Dan Rakha yang melihat hal itu lantas mengambil tisu dan mengelap nya pelan ke mulutku. Aku pun terdiam oleh kelakuan nya, kenapa ia begitu perhatian? Tuhan aku gak bisa tahan ini semua. Kini tanpa disadari pipiku mulai memerah seperti kepiting rebus, ini kali keduanya Rakha membuat ku salah tingkah.

"jangan ge er, dikit dikit salting lo." ujar nya dengan nada dingin.

"apaan sih, gak jelas lo. Mm.. Gue mau ke toilet sebentar", ucapku. Kemudian aku beranjak dari kursi ku dan berjalan ke arah toilet.

"jangan lama lama!", teriak Rakha

"najis banget, gue aja disuruh nunggu dia berjam jam. Giliran gue aja harus cepet", gumamku dengan kesal.

POV RAKHA__
.
Ia pun sudah menghilang dari pandanganku, jujur saja jika aku tak ada niatan untuk mengelap mulutnya tapi kenapa aku malah melakukan nya. Tuhan dia manis banget saat makan es krim tadi. Tunggu, kok gue malah mikirin dia?, lagian juga bukan sosok calon idaman gue.

Rakha pun segera menepis semua pikiran tentang Nayla dan segera membuang tisu kotor yang ia gunakan.

POV NAYLA__
.
Sesampainya aku berada di dalam toilet aku pun segera membasuh tangan ku ke westafel.

Sungguh aku begitu salting oleh tingkah Rakha yang tiba tiba seperti itu, lagi pula gak biasanya Rakha kayak gini, ada apa ya sama dia hari ini?. Aku yang masih memikirkan itu semua mulai frustasi. Aku tidak berani menghampiri Rakha, dia begitu sangat aneh dan aku malu di saat Rakha tadi menyadari bahwa aku salting oleh dirinya.

Tapi aku harus tetap ber pura pura tak terjadi apa pun dan bergegas keluar dari toilet dan menghampiri Rakha.

POV NORMAL__
.
Nayla pun keluar dari toilet dan menghampiri Rakha yang sedang membuang sampah.

"kha, sekarang mau kemana lagi?", tanya ku sambil menundukan pandangan.

"pulang", jawabnya singkat. Dibals oleh anggukan ku.

Selama perjalanan pulang aku tak berani menatap Rakha karna nanti bisa membuat ku salah tingkah. Kami pun turun ke lantai 1 menggunakan escalator, di saat pintu lobby sudah terlihat aku melirik kesana kemari melihat sekitar. Dan ada satu objek yang membuat ku ter pana, yaitu boneka kucing yang begitu imut.

"waw lucu banget bonekanya", gumamku.

Saat aku menoleh ke sampingku kudapati Rakha sudah menghilang dari sisiku, lantas aku pun mencari nya. Kemudian aku berjalan kesana sini mencari Rakha.

"tuh anak bikin repot orang deh", batinku yang sedang kesal dengannya

Tiba tiba ada seseorang dari belakang menyentuh pundak ku, sontak aku membalikan badan agar dapat melihat siapa yang menepuk ku.

"eh lo dari mana?", bentakku.

"abis beli ini", singkatnya, ia kemudian menyodorkan sebuah bag paper kepada ku.

"apa ini?", tanyaku penasaran

"jangan dibuka sekarang, nanti aja dirumah. Ayo ah ini udah jam 16.25, udah sore mending kita pulang", ujarnya berterus terang dengan penyampaian wajah datar.

"ee.. Iya makasih", jawab ku dengan pipi yang memerah.

Rakha tak mengubris perkataan ku namun langsung menarik tanganku dan menuntun ku keluar dari mall ini.
                          🕊🕊🕊

Meaningful LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang