"jangan menilai seseorang hanya dari pandangan orang lain, namun kau juga harus memandang seseorang itu dengan sudut pandang mu sendiri".
Kini jam menunjukan pukul 19.52, aku yang kini tengah duduk di kursi belajar ku tiba tiba terpikir tentang Rakha,
"kenapa sih dia? Aneh banget hari ini", gumamku.
Aku pun menoleh ke arah ranjang biru ku dan melihat boneka kucing pemberian Rakha tadi.
"kok bisa ya kayak gini?, apa gue harus...", sambungku. Lalu aku pun meremas rambutku dan mulai frustasi. Perasaan ini sulit untuk di mengerti.
Kemudian aku pun memutuskan merebahkan diriku ke ranjang ku dan tidur, lalu tanpa sengaja boneka kucing tersebut telah ku peluk erat di pelukan ku hingga aku terlelap dalam tidur.
🕊🕊🕊
Pagi pun tiba, sang fajar telah meninggi. Aku yang masih terlelap tidur pun dikejutkan oleh suara handphone, panggilan. Aku pun menjawab telepon tersebut."ya ada apa?", tanya ku yang masih lesu.
"Nay lo dimana?, gue gak ngeliat lo di kampus. Jangan bilang kalo lo masih tidur", teriak seseorang di seberang sana.
"pelajaran gue dimulai nya jam sembilan, lagian ini masih pagi kan", ucapku sembari mengucek kedua mataku
"masih pagi mata lo! Ini jam 10.15, dosen tadi marah karna lo belum datang!!", sahut nya
"apa?, iya ini jam sepuluh cuy!! Gue kesiangan nih. Gimana dong tiara?", tanyaku panik.
"mm... DL sih, yaudah cepetan lo siap siap sebelum pelajaran selanjutnya mulai", ujarnya yang kemudian mematikan telepon secara sepihak.
Aku pun hanya bisa mengumpat, sial banget diriku hari ini. Aku pun bergegas mencuci muka dan menggosok gigi, gak usah mandi lah. Lantas aku secepatnya mengambil tas ku dan turun ke bawah. Aku berlarian menuju kampus ku.
.
.
Sial!, aku sudah telat semua nya sepi nih kayak nya pelajaran nya udah dimulai, aku pun bergegas segera ke kelas ku dan masuk ke dalam kelas dengan cengengesan, berharap dapat belas kasihan."maaf pak saya telat, boleh gak saya ikutan?", tanyaku sambil tersenyum.
"heee... Yaudah lah masuk aja, sana cepet duduk!!", ucap nya tegas.
"terimakasih pak!", sahutku yang kemudian memasuki kelas dan menduduki kursi di belakang tiara.
Pelajaran pun dimulai.
.
.
Jam pelajaran telah berakhir, kami pun menunggu jam berikutnya. Kemudian di saat aku hendak membuka handphone ku, orang di depanku mengajak ku tuk berbicara."untung aja hari ini dosennya baik, kalo gak habis lo Nay!", ucapnya menakuti ku.
"yaudah", singkat ku.
"ck.. Lo mah gitu", ujar nya berdecak sebal dengan ku.
Aku pun tak mengubris perkataan nya tadi, kemudian aku menoleh ke kursi samping kanan ku dan mendapati sosok yang cukup familiar bagi ku.
"lo?, lo kan yang nabrak gue kemarin?", ucapku kepada nya.
Ia pun menoleh ke arah ku kemudian tersenyum.
"iya, lo di kelas ini?", tanya nya
"menurut lo?", sahut ku.
"nama lo siapa?", tanya nya sambil menaikan satu alis nya
"nama gue Nayla Aprilia Sakira, pangil aja Nay", ujarku dengan cuek.
"kenalin nama gue Angga Pratama Wijaya, panggil gue Angga aja",
"gak ada yang nanya kok", ucapku yang masih acuh dan fokus dengan buku ku.
"oh gitu ya 😅", ujarnya yang mulai gelagapan.
Kemudian dosen pelajaran matematika pun memasuki kelas. Dan memulai pelajaran nya.
🕊🕊🕊
Pelajaran matematika kini sudah selesai, sekarang ada jeda untuk beberapa menit menuju ke pelajaran berikutnya. Aku pun pergi menuju kantin yang terletak di belakang kampus. Aku kemudian membeli beberapa cemilan berminyak, walaupun tak sehat tapi aku suka yang penting perut kenyang lah.Setelah membeli aku menuju kursi kantin yang kosong. Saat aku hendak mencari tempat aku mendapati Rakha tengah duduk di kursi panjang kantin seorang diri, maka aku menghampirinya.
"kha, boleh gak gue ikut duduk?", tanya ku Yang kini sudah berada di samping Rakha.
Rakha tak menjawab pertanyaan ku namun ia hanya bergeser, yang itu artinya mengizinkan ku untuk duduk. Lantas aku pun duduk di samping Rakha dan mulai melahap nageut yang ku beli.
"bisa gak lo pindah aja ke depan bangku di seberang situ?", tanya nya sembari menunjuk bangku di hadapannya.
"kenapa?", tanya ku kembali.
"pindah aja", singkatnya. Kemudian aku menuruti ucapannya dan menduduki bangku dihadapan Rakha, kami menjadi saling berhadapan walaupun hanya di batasi meja kayu ini tetap saja kami saling berhadapan.
Entah kenapa aku mau saja menuruti perintah Rakha, aneh sekali. Di saat aku fokus dengan makanan ku, tanpa di sadari Rakha memperhatikan diriku dengan serius. Aku yang menyadari hal itu seketika menundukan pandangan ku, astaga pipi ku sudah memerah lagi karna ulah Rakha.
Rakha pun yang sadar bahwa wanita di depannya menyadari bahwa dirinya tengah di perhatikan segera mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
Beberapa menit berlalu__
.
Masih sunyi, tak ada yang berani berbicara terlebih dahulu di antara kami. Kini kami telah menghabiskan makanan kami dan berjalan menuju ke dalam kampus."canggung banget gue", batin ku yang merasa malu.
Jujur ini adalah perasaan yang berbeda, dari tatapan Rakha tadi aku tak dapat mengartikan pandangan nya, mengapa ia begitu sih belakangan ini, sulit rasanya untuk memahami situasi yang begitu rumit ini.
Tak terasa aku sudah berada di depan kelas ku, sedangkan Rakha pamit untuk pergi ke kelasnya. Setelah menatap kepergian Rakha aku pun segera memasuki kelas ku dan duduk di kursi ku.
"yang tadi itu pacar lo?", tanya seseorang yang diketahui bernama Angga itu bertanya padaku.
"gak, ngapain juga pacaran sama dia. Kurang kerjaan banget", timpalku sembari tertawa kecil.
"tapi kalian itu kayak lagi pacaran, lagian diliat liat lagi kalian deket bahkan mungkin hubungan kalian lebih dari seorang sahabat", ucapnya berterus terang.
"lah lo tau dari mana kalau gue ama si Rakha sahabatan?", tanya ku penasaran.
"ada lah, rahasia",
"najis, lo sendiri kepo!", ujarku sembari mendelikkan mataku.
🕊🕊🕊
.
Pelajaran terakhir pun berakhir, dan kini aku tengah berjalan kembali ke rumah. Aku berjalan sembari mendengarkan lagu dari handphone ku dengan hadseat yang ku pasang di telinga kiri dan kananku.POV RAKHA__
.
Entah mengapa dengan diriku belakangan ini, mengapa aku begitu mengkhawatirkan Nayla?, aku pun melakukan hal hal yang tak terduga.Aku pun mulai meremas rambutku dan berfikir keras. Aku terpaksa pulang sembari berjalan karna motor ku kini tengah di service, tapi tak apalah hitung hitung olah raga.
Di saat aku hendak menyebrang di zebra cross aku melihat seorang yang familiar di sebrang sana hendak menyebrang, namun ia tak memerhatikan sekelilingnya. Dan dari arah kanan ada sebuah mobil yang melaju dengan cepat nya. Aku sontak terkejut dan berlari ke arah nya.
.
POV NAYLA__
.
Kini aku masih menikmati alunan lagu yang diputar dari handphone ku, aku terhanyut ke dalam lagu tersebut.
Namun saat aku melihat ke arah depan ku, aku melihat Rakha yang tengah berlari ke arah ku. Aku hanya tersenyum dan heran, kenapa raut wajahnya begitu panik?.Seketika saat aku menoleh ke arah kanan ku, tiba tiba sebuah mobil hitam menghantamku hingga terpental jauh, sepertinya aku sudah mengeluarkan begitu banyak darah..
🕊🕊🕊
![](https://img.wattpad.com/cover/339605780-288-k577372.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaningful Love
Teen FictionCinta itu tak selamanya indah, kadang mendapatkan kadang juga kita harus merelakan. begitu pun dengan kisah cinta mereka. apakah hanya sebuah pertemanan atau lebih? mereka tak dapat membedakan cinta dan persahabatan. namun disaat mereka saling menge...