"Mau kemana?"
Tamara menoleh sambil menaikkan kedua alisnya dan alangkahnya terhenti. Tamara menjawab,"Mau ke minimarket. Deket kok,"
"Gue ikut."
Siapa yang tak kenal dengan cowo yang satu ini, kemana pun Tamara pergi, pasti.. Harus ikut. Baginya, Tamara adalah segala dihidupnya, bahkan belahan jiwanya.
Cowo itu dikenal posesif terharap Tamara, nyatanya memang benar dan itu nyata. Bahkan, jika Tamara dekat atau ngobrol dengan sahabat atau teman cowonya pastinya seperti yang kalian tau, cemburu.
Areksa Mahendra, itu namanya. Cowo sipaling posesif terhadap Tamara, namun.. Bagi Tamara sikapnya itu adalah salah satu bahwa.. Areksa itu sangat mencintainya dan menjaganya dengan baik.
Tamara menggelengkan kepalanya."Gausah. Deket kok, lagian aku bisa sama Naya."
"Iya Sa, lagian deket kok, Gue bisa jagain pacar lo. Dijamin, aman!" kata Naya. Naya adalah salah satu adek anggota geng motor yang diketuai oleh Areksa, Naya ini merupakan sahabatnya Tamara seligus pacar wakil ketua.
"Ya Sa, percaya deh sama pacar Gue, lagian ga ada yang macem macem sama Tamara, kalo pun ada, pasti.. Naya hubungin kita." ucap Galen. Galen Sadipta, wakil ketua geng yang memiliki lesung pipi, berbadan tinggi dan gagah.
"Yaudah, aku sama Naya pergi dulu, ya?" pamit Tamara diangguki oleh Areksa dan Galen meskipun Areksa seperti tidak rela sekali, apa lagi.. Wajahnya itu tidak ada ekspresi.
Tamara dan Naya pun pergi menuju minimarket, walapun dekat.. Areksa tetap memantau dari markasnya, dari markas juga terlihat sekali minimarketnya.
Galen tersenyum usil melihat Areksa yang masih memandang kepergian Tamara dan Naya. Galen terkekeh sambil berkata,"Udah lah, kaya mau diambil orang aja, Sa."
Mendengar ucapan dari Galen sorotan mata tajam pun terlihat, Areksa menjawab,"Kalo pun diambil orang, Gue bisa habisin dia hari ini juga!" tegas Areksa.
Galen tau, bahwa.. Cowo disampingnya sangat amat luluh hatinya kepada Tamara, sehingga membuat Areksa tidak mau kehilangan Tamara, sebab.. Areksa sangat mencintainya. Sampai, posesif itu pun muncul.
Galen menghelakan nafasnya, perlahan Galen hembuskan."Tamara ga mungkin bisa jatuh cinta sama seseorang, Sa. Terkecuali, mereka yang jatuh cinta."
****
"Gue mau ini aja."
Tamara mengambil satu jajanan yang menurutnya enak, Tamara berjalan maju tidak menandang hal yang lain, Ia masi fokus untuk mencari cari jajanan yang lain, meskipun sudah nemu empat, tapi bagi Tamara masih belum cukup.
Ada seorang cowo yang jongkok, untuk membenarkan tali sepatunya, cowo itu terlihat seperti santri, dan keranjangnya pun diletakkan disebelah kirinya.
Tamara yang bosan dan tidak menemukan jajannya yang Ia suka, Tamara pun memasang wajah kesal dan langsung menatap kedepan dan Tamara pun melangkah tanpa melihat dibawah, sampai pada akhirnya Ia menendang keranjang itu membuat cowo yang tengah membenarkan tali kedua sepatu itu menjadi menoleh kearah kirinya.
Tamara yang terkejut langsung mengatakan,"Maaf.. Maaf.."
Cowo itu mengambil keranjang, dan berdiri menghadap Tamara, menundukkan kepalanya, cowo tersebut menjawab,"Tidak apa. Lebih baik hati hati ya? Lihat dibawah dulu,"
Tamara menganggukkan kepalanya."Iya, maaf ya, sekali lagi? Gue jadi ga enak,"
"Gapapa. Saya duluan, assalamualaikum." pamit cowo tersebut.
Tamara menatap kepergian cowo itu sambil menjawab,"Waalaikumsalam.
Tak kerasa Naya menghampirinya dan melihat apa yang Tamara lihat. Naya mengaruk garuk kepalanya tak gatal, Ia sangat bingung kepada Tamara menatap cowo itu.
"Ngapain?" tanya Naya.
Tamara sontak kaget dan langsung menoleh kepada Naya."Lo kapan kesini? Kaget Gue!"
"Jawab pertanyaan Gue, lo ngapain liatin cowo itu? Lo naksir ya?.." goda Naya dengan terkekeh melihat ekspresi Tamara yang menatap simis kepadanya.
"Sinting lo, Gue tadi nendang keranjangnya, Gue ga enak, tadi Gue minta maaf." jelas Naya agar tak salah paham, sebab Naya itu anaknya pengaduan sekali.
"Yauda, ayo kita pulang, nanti cowo lo marah." Tamara menganggukkan kepalanya sejutu.
****
"Lama banget," ujar Areksa dengan larutan wajah khawatir. 20 menit Areksa dan Galen menunggu kedua pacarnya tersebut.
"Sabar." balas Galen.
"Hallo! I'am comeback." seru Naya sambil menaikkan kedua alisnya membuat kedua cowo itu menatap kaget kepadanya.
Areksa bangkit dan menghampiri Tamara yang masih diam menatap Areksa. Areksa pun langsung memeluk Tamara, tak heran jika kedua pasangan itu melihatnya. Areksa itu tidak bisa jauh jauh dari Tamara.
"Sayang... Lama banget si.." rengek Areksa. Wajahnya saja sudah lucu banget, matanya sudah berkaca kaca.
"Lepasin. Malu diliatin." kata Tamara yang berusaha memberontak pelukkan Areksa namun tidak bisa.
Naya menggelengkan kepalanya sambil berkata,"Hadeh, dua bucin ini ga bisa seharian bucin."
Galen menggelengkan kepalanya kekeh mendengar pacarnya bilang seperti itu, Galen menjawab,"Jangan gitu.. Sini,"
Naya menganggukkan kepalanya, Naya pun menghampiri Galen dan duduk disamping Galen. Galen menatap Naya, dan berkata,"Kalian kok lama, hm?"
"Tadi Tamara nabrak cowo dan-"
"Naya!" pekik Tamara.
Areksa melepaskan pelukkan, Areksa menatap tajam sekilas wajahnya berubah. Tamara menelan Salivanya, keringat dingin pun mengalir. Tamara menundukkan kepalanya, Ia sangat takut menatap Areksa.
"Apa bener hm?" tanya Areksa dengan nada sedikit lembut namun sedikit tegas membuat Tamara merinding mendengarnya.
Tidak ada jawaban apapun membuat Naya dan Galen menatap satu sama lain. Naya sangat merasa bersalah, membuat Areksa mengamuk nantinya.
"Ra, jawab pertanyaan Gue!" bantah Areksa. Areksa menatap tajam Tamara.
Tamara memberanikan dirinya untuk membuka suaranya, Tamara menggelengkan kepalanya sambil menjawab,"Bukan.. Bukan begitu ceritanya.."
Areksa menaikkan kedua alisnya."Terus gimana?"
"Tadi aku... Aku cuma nendang keranjangnya, soalnya cowonya tadi tadi benerin kedua tali sepatunya, terus.. Aku minta maaf soalnya ga enak. Dan.. Tadi aku mau kenalan, soalnya ga enak takut kenapa kenapa." jelas Tamara sedikit ragu.
Shit!
Areksa rasanya ingin mempukul orang, bahkan.. Rasanya ingin membunuh orang sekaligus. Areksa membenci keadaan seperti ini.
"ARGH!!!!!!!" teriak Areksa.
"Sialan bangsat." umpatnya.
"Sa, maaf.. Ini cum-" belum apa apa ucapan Tamara terpotong oleh Areksa.
"Inget Tamara, lo hanya punya Gue! Dan lo ga boleh sekalipun disentuh sama siapapun, dan semua yang lo punya, itu.. Akan jadi milik Gue! SEMUANYA ITU PUNYA GUE! LO HANYA PUNYA GUE TAMARA!!!!" bentak Areksa membuat Tamara hanya diam membisu. Tamara tau betul bagaimana Areksa mencintai, namun.. Areksa sangat posesif kepadanya.
TCB
Hallo apa kabar kawan kawan?
Gimana untuk bab kali ini?
Satu kata untuk Areksa?
Satu kata untuk Tamara?
Satu kata untuk Naya?
Satu kata untuk Galen?
Satu kata untuk buna?Follow ig: @skyhornswoggle
@snifty.elina_
@coretan.au
@anathaliatickl
@tamar.aaaa08
@are.ksamahendra
@nayautami_
@sagaraa409
@revolt.gengs
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA DUA SURGA { NASKAHAN }
Novela Juvenil{DILARANG MEMBACA MENUNGGU END. BACA SEADANYA! FOLLOW AKUN INI DILARANG PLAGIAT KARYA PENULIS} Bagaimana jatuh cinta kepada seorang penulis? Ini menceritakan seorang penulis menceritakan kisah nyatanya, kisah ANTARA DUA SURGA. Kisah ANTARA DUA SURG...