28

5K 484 19
                                    

Tandai jika typo.
Vote n komen yaa^^
Happy Reading (。・//ε//・。).

"Ya siapa—"

"Dimana Jeno?" Tanya pria dengan pakaian khas kantor itu dengan tak santai.

Suara itu yang dulu memenuhi ruang pikirnya.

Suara itu yang selalu menjadi candu bagi dirinya.

Taeyong tidak bodoh jika itu adalah mantan suaminya walau ditumbuhi sedikit kumis tipis juga janggut yang sangat pendek. Tapi apakah pria itu mengurus dirinya dengan baik?

"Jeno, baru saja bangun Jaehyun. Bukankah lebih baik kau masuk dahulu?" Taeyong membuka sedikit lebar pintu rumahnya, lalu mengajak Jaehyun untuk masuk kedalam.

"Aku tidak punya banyak waktu dan harus segera ke kantor." Jaehyun menolak secara mentah membuat Taeyong tersenyum kecut.

"Tapi waktu jam bekerja mu masih sedikit lama, apa kau tidak ingin sarapan bersama?" Bahkan ingatannya tentang kebiasaan Jaehyun masih melekat di pusat otaknya. Entahlah, mungkin dulu sering mengurus pria itu hingga menjadi terbiasa.

"Tidak."

"Eomma dimana!?" Suara teriakan Jeno membuat ucapan Jaehyun terpotong. Eomma?

Taeyong mengintip dari balik pintu, "Eomma disini, tidak perlu berteriak seperti itu Jeno-ya."

Terdengar suara langkah kaki mendekati mereka. "Eomma bertemu siapa?" Lalu Jeno menatap siapa yang sedang bertamu di pagi hari sekali.

Lalu matanya berbinar, "Daddy? Sejak kapan Daddy disana?"

"Jeno, ajak Daddy mu untuk sarapan bersama kita. Eomma pergi ke dapur sebentar." Sebenarnya Taeyong berbohong, kemudian pria manis itu kembali masuk kedalam meninggalkan dua orang yang masih mematung disana, ia tahu jika perilaku tersebut tidak sopan. Kesannya terlihat memaksa.

Setelah kepergian Taeyong, Jeno memaksa Jaehyun untuk masuk kedalam rumah mantan istrinya itu.

"Ayolah Dad, kapan lagi aku akan mendapatkan momen ini?" Jeno bahkan menarik tangan ayahnya dan Jaehyun terpaksa masuk kesana.

Bau ruangan beraroma lavender itu tercium oleh hidung mancung Jaehyun, Taeyong memang suka sekali dengan wangi lavender. Netra itu tak sengaja menatap sekeliling ruangan, terlihat rapi, bersih dan terurus.

Jaehyun menatap Jeno yang membawanya menuju arah ruang makan. Sesampainya disana Jaehyun duduk dengan Jeno disebelahnya. Makanan sudah tersaji didepannya. Aroma makanan menguak hidung Jaehyun untuk kesekian kalinya.

Sudah lama sekali ia tidak mencium aroma khas masakan sang mantan istri. Mengingat dulu ia selalu sarapan bersama keluarga kecilnya.

Tak lama, Taeyong datang kotak bekal makanan. Bersamaan dengan itu Minhyung datang dengan wajah basah sehabis mencuci muka. Tampaknya anak itu tidak sadar akan kehadiran Jaehyun karena Minhyung langsung duduk dihadapan Jeno serta tatapannya yang masih kosong.

Taeyong meletakkan kotak bekal itu di meja, kemudian  tersenyum menatap keluarga yang dulu berpisah kini kembali, tapi itu hanya sementara.

Sedangkan Jaehyun merasa agak canggung dengan suasana ini. Sudah lama ya ternyata.

"Hyung, apa nyawamu sudah terkumpul?" Tanya si bungsu.

Langsung saja Minhyung menatap adiknya, "Ya," lalu atensinya tidak sengaja menatap pria dewasa disamping Jeno.

Dirinya terkejut melihat mantan ayahnya itu, tapi sedetik kemudian Minhyung menetralkan kembali wajahnya. Memalingkan wajah kala Jaehyun tak sengaja bersitatap.

Mommy [Jung Family]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang