Duabelas

7.7K 542 14
                                    

Tandai jika typo.
Vote n komen yaa
Happy Reading (✿^‿^).

Seusai pulang dari rumah Ten, Saat ini Taeyong dan Mark sedang menonton santai didepan tv yang menunjukkan film kartun kesukaan Mark dan sesekali berbincang. Mereka terlihat pokus dengan film tersebut ya walaupun diumur Taeyong yang tak bisa dikatakan muda lagi untuk menonton film tersebut tetapi Taeyong juga menyukainya.

"Mark, tadi apa yang kamu lakukan dengan Haechan? sepertinya seru." Tanya Taeyong sembari mengelus rambut hitam legam Mark.

Mark menatap Taeyong dengan alisnya terangkat. "Emm.. Tadi Mark dengan Haechan sedang membuat hadiah untuk Paman John. Mom." Lalu atensinya beralih kembali kearah layar televisi.

"Kalian membuat apa untuk Paman John?"

Mark kembali menatap Taeyong. "Sebenarnya ini sulit dijelaskan Mom. Tapi untuk Mommy aku akan menjelaskannya!" Serunya.

"Jadi, Tadi Mark dan Haechan membuat hadiah untuk Paman John da barangnya agak aneh Mommy, itu seperti balon tapi mmm.. gimana ya ukurannya sedang tapi panjang dan diujungnya ada benjolan kecil.."

'Ah, mungkin balon biasa yang panjang.'

".. Lalu warnanya lebih ke transparan.."

'Balon biasa, Tae. Jangan berpikir macam-macam.'

".. Dan waktu Mark tiup sedikit susah mom, seperti terbuat dari karet yang keras. Bungkus balonnya juga aneh Mom, Mark tidak pernah melihatnya."

Taeyong mengernyitkan dahinya. "Memang bungkusnya seperti apa?"

"Bungkusnya kecil mungkin sebesar ini.." Mark menunjukkan ukurannya dengan jari seolah-olah besarnya begitu. ".. Dan di bungkusnya ada tulisan.. Apa ya Mark lupa.. durex? Ah, pokoknya Mark lupa." Penjelasan Mark cukup membuat Taeyong tersedak dengan ludahnya sendiri. Taeyong terperangah mendengarnya.

Apa kata Mark? Durex?!

"Mom?! Mommy tidak apa-apa?!" Mark terkejut ketika Taeyong langsung tersedak karena mendengar penjelasannya.

Taeyong sedikit terbatuk kecil kemudian menatap Mark dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

"Mark menemukan itu dimana?" Tanya Taeyong pada Mark.

"Bukan Mark yang menemukannya, Tapi Haechan Mom. Memang Mommy tau balon itu?"

"Mmmm.. Mommy tidak tau." Jawab Taeyong sembari menatap ke arah lain. Pipinya memerah.

Taeyong kini sedang membayangkan bagaimana reaksi Johnny dan Ten? Apakah mereka terkejut? Taeyong tertawa membayangkannya.

"Mom? Kenapa tertawa?"

Taeyong menatap Mark lalu Menggeleng pelan.

"Tidak apa-apa."

Lalu mereka kembali menonton film kartun. Disaat film kartun sudah selesai Mark ingin menceritakan sesuatu pada Taeyong.

"Mommy, Mark ingin cerita tentang mimpi Mark akhir-akhir ini."

"Mark, bermimpi buruk?"

"Ya sepertinya begitu. Setiap hari Mark memimpikan Jeno yang akan pergi jauh meninggalkan kita." Lirih Mark dengan suara puraunya. "Apa Jeno akan meninggalkan kita Mommy?" Imbuh Mark.

Taeyong dengan cepat menyanggahnya. "Tidak sayang, tidak mungkin Jeno akan meninggalkan kita. Dan itu hanya bunga tidur, Sayang. Itu hanya mimpi."

"Tapi.. bagaimana jika itu benar?"

"Dan Mommy akan katakan jika itu tidak akan pernah terjadi. Sudah ya jangan menangis jagoan." Taeyong mengecup kening Mark membuat Mark merasa tersenyum kecil.

Mommy [Jung Family]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang