Chapter 7

174 22 0
                                    

Keesokan harinya Cassiopeia terbangun sekitar pukul 5 pagi. Ia terbangun karena merasa perutnya seperti dililit. Tampaknya perutnya sakit karena makan malam-malam dan langsung tidur.

Mau tidak mau, ia segera meminum salah satu obat yang ia bawa untuk meredakan nyeri di perutnya walau untuk waktu yang sejenak. Obat itu memang jarang ia sentuh karena ia jarang merasa sakit. Namun, ia tetap membawa obat itu hanya untuk berjaga-jaga bila ia sakit.

Cassiopeia bergerak-gerak di kasurnya hingga menimbulkan bunyi berdecit. Bahkan Pansy yang masih tertidur oun ikut terusik akibat suara yang Cassiopeia timbulkan.

Pansy terduduk dengan rambut yang berantakan dan dengan muka bantalnya. Cassiopeia yang melihat keadaan Pansy hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa pelan.

"Kau ini sebenarnya kenapa?" Pansy bertanya dengan nada kesal karena merasa Cassiopeia mengganggu tidurnya.

"Maaf... Bukannya bermaksud mengganggu. Tapi, aku hanya sedang mencari obatku."

"Baiklah. Tapi Cass, jan berapa sekarang."

"Sudah jam 5 lebih."

Mendengar jawaban Cassiopeia, Pansy segera membuka matanya dan turun untuk membasuh mukanya. Pansy kembali dengan wajah yang lebih segar dari sebelumnya.

Setelah keluar membasuh mukanya, Pansy duduk di ranjang Cassiopeia dan bertanya pada Cassiopeia.

"Oh ya, semalam aku tidak melihat mu di kamar. Kau dimana?" Tanya Pansy.

"Oh.. semalam aku ada di ruang rekreasi sebentar dan ke dapur mencari makanan," jawab Cassiopeia.

"Sial sekali. Kenapa aku malah terbangun saat kau di dapur dan tidur saat kau kembali sih. Dan kenapa kau lama sekali?" Tanya Pansy lagi.

"Sebenarnya aku tidak lama saat mengambil makanan. Tapi aku sempat hampir menabrak seseorang."

"Oh Ya? Siapa yang hampir kau tabrak? Laki-laki? Tampan atau tidak? Dari asrama mana dia?" Pansy kembali melontarkan pertanyaan pada Cassiopeia. Bedanya kali ini pertanyaan Pansy sangat banyak dan tidak ada jeda.

"Astaga. Satu-satu Pan. Aku tidak tahu siapa yang hampir ku tabrak dan tidak tahu dari asrama mana dia. Yang ku tahu hanyalah dia seorang laki-laki dan masih memakai jubah dengan warna kuning dan soal ketampanan, tampan itu relatif. Mungkin saja menurutku tampan tapi menurutmu tidak. Atau malah kebalikannya."

"Kuning? Asrama Hufflepuff maksudmu? Memang masuk akal jika yang kau temui adalah murid asrama Hufflepuff. Karena asrama mereka yang paling dekat dengan dapur. Tapi, menurutmu berada di tahun berapa dia?"

"Mungkin dia lebih tua dari kita. Jika kubandingkan dengan Blaise, Laki-laki itu terlihat lebih tinggi."

Pansy tampak berpikir siapa laki-laki yang hampir di tabrak Cassiopeia. Pansy hanya berharap jika yang Cassiopeia temui bukanlah seorang prefek.

.
.
.
<The first Class>
.
.
.

Selepas makan di Great hall, para murid langsung menuju kelas pertama mereka di tahun ajaran yang baru. Saat itu, Cassiopeia memilih untuk keluar Great hall agak akhir karena pintu masih penuh sesak dengan para murid yang berebut untuk keluar.

Kelas pertama mereka hari ini adalah Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Pansy bercerita pada Cassiopeia bahwa ia malas untuk berada di kelas itu. Kelas yang diajar oleh mantan auror itu pasti akan menyeramkan.

Ketika gerombolan para murid telah pergi, Cassiopeia dan Pansy segera berlarian di lorong menuju kelas mereka. Mereka memabg belum terlambat. Tapi mereka tidak ingin diomeli di hari pertama mereka masuk kelas.

another blackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang