Chapter 12

99 7 0
                                    

The Day
.
.
.
.

Hari makin berganti, menunjukkan waktu dimana perlombaan ketiga dimulai. Semua terlihat senang. Bahkan, tim orkestra Hogwarts turut meramaikan suasana.

Mereka berkumpul di tribun, di depan labirin yang sangat besar. Ketika Profesor Dumbledore mengumumkan bahwa piala Triwizard telah disembunyikan profesor Moody di dalam labirin. Tak ada yang tahu dimana letak piala itu. Yang pasti, semua peserta tampak siaga.

Pansy duduk di sebelah Draco dan Blaise. Sedangkan Cassiopeia, ia tak tampak di mana-mana. Sudah sejak pagi Cassiopeia tak terlihat. Pansy sebenarnya ingin mencari Cassiopeia. Namun, instingnya berkata, bahwa Cassiopeia memang perlu sendiri.

Maka dari itu, Pansy sekarang berada di tribun menonton para peserta. Walau dengan muka yang sumringah, sebenarnya, Pansy sangat khawatir dimana sahabat perempuannya itu. Sejak pagi tak terlihat, bahkan dipertandingan ini pun tak menampakkan diri.

Hendak mencari di perpustakaan juga tidak ada gunanya. Draco berkata bahwa Cassiopeia, sepupunya itu, tak ada di sana.

Pada akhirnya, Pansy memutuskan untuk menonton pertandingan ketimbang mencari Cassiopeia. Anak itu memang susah dicari jika sudah menghilang.

.
.
.
.
.
.

Wait, what's Happened?
.
.
.

Pertandingan terus berlanjut. Suasana semakin menegangkan ketika tubuh Fleur Delacour ditarik keluar dari labirin dengan keadaan tak sadarkan diri.

Tak berselang lama, tubuh Victor Krum juga ditarik keluar dari labirin dengan keadaan yang lebih mengenaskan.

Bunga api berwarna merah diluncurkan melalui tongkat salah seorang pejuang. Namun, tak ada orang yang ditarik keluar setelah itu.

Selang waktu beberapa jam, Potter, Diggory, dan Cassiopeia tampak terlempar ditengah-tengah tribun.

Wajah Potter yang pucat serta kotor, Tubuh Diggory yang langsung ambruk ke tanah setelah memastikan Cassiopeia telah menepak tanah, juga wajah sembab Cassiopeia disertai matanya yang membengkak.

Melihat hal itu, Profesor Dumbledore segera meminta agar ketiga anak itu di bawa ke Hospital wings. Pansy juga ikut berlari mengikuti ketiga anak tadi, dengan di belakangnya ada Draco dan Blaise yang mengejarnya.

Di Hospital wings, tak ada yang boleh menjenguk anak-anak tadi sebelum madam Pomfrey mengizinkan. Pada awalnya, Pansy memaksa masuk.Tapi, Draco dan Blaise membujuk Pansy agar menjenguk Cassiopeia nanti saja.

Keadaan Cassiopeia di dalam tidak lebih baik dari ia yang terlempar ke tengah-tengah tribun. Memar ada di mana-mana. Rambut hitam legam yang berantakan, dan manik mata yang menghitam.

Tak ada lagi warna manik hijau di sana. Sekarang, semuanya beralih menjadi hitam legam. Mata yang menunjukkan pilu dan ratap mendalam.

Wajah Cassiopeia juga sama buruknya dengan berubahnya warna mata miliknya.

Lebam di pipi kiri, sayatan di sekitar hidung dan menjalar hingga ke area bawah mata sebelah kanan. Kantung mata yang semakin turun, dan wajah yang menirus.

another blackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang