chapter 2

305 33 0
                                    

Setelah mengetahui fakta bahwa ia akan masuk ke Hogwarts, ia harus bersiap tentang segala sesuatu yang akan terjadi. Tentu saja, dunia sihir tidak hanya hogwarts. Mungkin saja, ia akan berkeliling seluruh dunia sihir.

Maka dari itu, lebih baik kalau ia membiasakan diri untuk berada di dunia sihir. Ia juga berencana untuk belajar dengan giat di Sekolah barunya nanti. Setidaknya, ia akan tahu bagaimana cara untuk membela dirinya menggunakan sihir dengan benar dan kuat.

Sehari setelah saudaranya mengunjungi apartemen miliknya, ia segera bersiap untuk pergi menuju dunia sihir. Kemarin, sebelum Draco pergi, Draco sempat memberikan bubuk flo pada Cassiopeia agar ia dapat mengunjungi diagon alley.

Sekarang, Cassiopeia telah mengenakan pakaian yang santai. Ia hanya memakai sweater berlengan panjang dengan rambut yang digerai. Rambutnya yang hitam legam dengan panjang hampir menyentuh pinggang, membuatnya tampak cantik.

Setelah merasa siap, Cassiopeia segera mengambil bubuk flo dan mengucapkan kata "Diagon alley" dengan lantang dan jelas.

Terlihat lidah api yang makin membesar menelan seluruh tubuh Cassiopeia yang telah berdiri di dalam perapian yang cukup besar.

Sekarang, Cassiopeia telah berada di diagon alley. Ia memilih untuk mulai berkeliling. Pertama-tama, ia melangkah menuju toko tempat jubah dan pakaian sekolah yang ia perlukan dijual. Ia tidak ada masalah mengenai buku pelajaran. Semua buku yang ia perlukan telah ia terima dari bibinya tadi.

Ia cukup terkesima melihat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh para penyihir disana. Ia juga harus berjaga-jaga dan tetap awas terhadap sekelilingnya karena teringat akan pesan ayahnya. Bagaimanapun, ia masih merasa bahwa berjalan-jalan di dunia sihir adalah hal yang cukup aman bagi dirinya.

Setelah mendapatkan pakaian untuk sekolahnya, ia kembali berjalan untuk melihat hewan apa yang akan ia bawa. Butuh sekitar 10 menit untuk ia memutuskan, hingga akhirnya ia memilih untuk membawa seekor burung hantu.

Ia memilih burung hantu yang memiliki bulu berwarna putih bersih dengan warna mata yang kuning hampir kecoklatan. Burung hantu yang bagus dengan harga yang sangat buruk. Cukup menghabiskan banyak uang untuk seseorang yang masih meminta uang pada orang tuanya.

Cukup lama bagi Cassiopeia berada di Diagon alley. Ketika ia singgah di salah satu tempat makan, ia mengambil sebuah koran yang dirilis beberapa menit lalu. Berita utama yang terpampang adalah 'munculnya tanda kegelapan milik kau-tahu-siapa'. Membaca berita tersebut, wajah Cassiopeia memucat. Ia khawatir bahwa hari ini adalah hari terakhirnya untuk dapat berjalan-jalan.

Terlihat seperti hiperbola memang. Namun, Ia terlalu menaati setiap kata yang keluar dari mulut ayahnya. Ia tahu bahwa yang dimaksud dengan 'kau-tahu-siapa' telah melakukan hal yang sangat jahat. Ia juga tahu bahwa ayahnya sudah sadar akan pilihannya. Namun sekali lagi itu semua hanya masa lalu.

"Maaf nona, apakah kau tidak berniat untuk memakan pesananmu?" Ketika Cassiopeia sedang larut dalam pikirannya, ada seseorang yang menepuk pundaknya dengan lumayan keras.

Itu seorang wanita. Berambut putih bersih juga dengan wajah yang sangat menawan. Suaranya halus juga lembut.

"Hei. Kau tak apa? Kenapa malah melamun lagi?"

"Eh. Tidak aku tidak apa. Hanya sedikit terkejut dengan berita hari ini."

"Kau membaca daily prophet? Kalau begitu kau juga harus coba baca majalah lain."

"Aku tidak begitu suka majalah berita emmm maaf tapi, siapa namamu. Terasa aneh bila memanggilmu tanpa tahu siapa namamu."

"Aku Luna. Luna Lovegood."

another blackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang