chapter 14

82 7 1
                                    

Hari ini adalah 2 hari sebelum kembali sekolah. Hari sudah malam, namun keadaan diluar kamar Cassiopeia masih sangat ramai.

Harry Potter tiba-tiba datang dan langsung bergabung bersama teman-temannya.

Keadaan makin ramai kala si kembar Weasley mengeluarkan ide gila mereka untuk menguping pembicaraan orang-orang yang berada di meja makan. Terlebih lagi kala kucing milik Hermione menelan alat milik si kembar Weasley.

Nyonya Weasley memanggil seluruh anak-anak disana untuk menuju meja makan.

Di meja makan, Cassiopeia tidak berkata satu patah kata pun. Ia hanya diam sambil memperhatikan seluruh orang yang ada di ruangan itu.

Ia juga memperhatikan pamannya yang tampak lebih sayang pada Harry ketimbang dirinya. Bahkan Cassiopeia pikir, Sirius lebih sayang Harry Potter daripada adiknya sendiri.

Seperti malam-malam kemarin, tam ada hal istimewa yang terjadi di meja makan. Hanya ada omelan panjang nyonya Weasley pada si kembar.

Rumahnya juga semakin ramai. Golden trio yang melangkah kesana kemari, juga si kembar yang tak henti-hentinya mencari bahan untuk lelucon.

Dalam 2 hari, Cassiopeia merasakan betapa berantakan waktu tidurnya.

.
.
.
.
.

Hari ini, ia sudah berada di stasiun King Cross. Ia tengah menunggu untuk masuk ke dalam kereta karena keadaan yang sangat ramai.

Terlebih lagi para orang tua tang sedih ketika harus melepaskan anak mereka untuk pergi menempuh pendidikan sihir.

Bahkan, Cassiopeia sempat merasa iri pada anak-anak lain. Ketika mereka diantar orang tua, Cassiopeia hanya datang sendiri.

Namun, rasa iri itu dapat Cassiopeia singkirkan sementara waktu. Karena sekarang, yang terpenting adalah mencari kompartemen yang masih kosong.

Cassiopeia telah masuk ke dalam gerbong kereta. Sekarang dirinya tengah menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk mencari kompartemen yang kosong.

Ia terus berjalan hingga menemukan gerbong yang berisi sekumpulan anak Slytherin. Ketika ia menengok ke kanan, ia melihat Pansy yang melambaikan tangan ke arahnya.

Ia segera menghampiri Pansy dan duduk di samping Blaise. Kebetulan sekali Pansy malah sudah duduk di sebelah Draco.

Tidak ada hal spesial yang mereka bicarakan selama perjalanan. Cassiopeia sempat meminta Blaise untuk bertukar tempat. Jadi, Cassiopeia berada di samping jendela.

Pemandangan di luar sangat indah. Ada lahan yang hijau sepanjang mata memandang. Langitnya juga cerah. Yang tidak cerah adalah suasana hati Cassiopeia.

Sedari awal, wajah Cassiopeia sudah tertekuk begitu saja. Namun ia tidak menunjukkannya pada sahabat-sahabatnya. Ia tak ingin membuat semua sahabatnya khawatir.

Kereta terus berjalan maju hingga waktu telah menjelang malam. Para murid tahun pertama dan kedua berjalan bersama Hagrid melewati danau. Sedangkan anak tahun berikutnya masuk menggunakan Testral.

Beberapa orang bisa nelihat makhluk itu. Namun, beberapa yang lain tidak bisa melihatnya. Sungguh. Makhluk yang cantik. Walau dengan tampak seramnya.

Cassiopeia satu kereta dengan Draco, Pansy, dan Blaise. Mereka hanya berempat. Karena anak lain minder dengan mereka.

Selama perjalanan, Pansy selalu bertanya apakah kereta ini diberi mantra atau tidak. Jujur saja, Cassiopeia hendak menjawab. Namun urung, karena ia juga tidak tahu jawabannya.

another blackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang