Chapter 11

101 9 1
                                    

"kau tahu Cass, di pesta itu semua tampak tampan. Dapatkah kau bayangkan seorang Cedric Diggory, orang yang hampir kau tabrak saat itu, datang bersama Cho Chang yang begitu cantik?"

"Baiklah Pans, karena kebetulan aku tidak melihatnya secara langsung, aku akan memilih untuk mempercayaimu."

"Kau tidak seru Cass. Tidakkah kau bisa untuk membalas dengan lebih bersemangat?"

"Lain kali akan ku coba Pans. Tapi sekarang, di mana makanan yang ku titipkan pada mu?"

"Lihatlah di atas nakas mu lebih teliti. Tidakkah kau lihat makanan sebesar itu? Dan dari mana saja kau semalam?" Mendengar jawaban Pansy, Cassiopeia segera berjalan menuju nakasnya dan mengambil makanan yang dibawakan oleh Pansy.

"Menara astronomi dan danau," jawab Cassiopeia sambil memakan makanan yang telah dibawakan Pansy untuknya.

"Danau? Kenapa ke sana? Bukankah dingin?"

"Aku suka itu."

Setelah menghabiskan makanannya, Cassiopeia kembali berbaring di kasurnya dan berniat untuk melanjutkan tidurnya. Semalam, ia tak tidur sama sekali. Seluruh cara telah ia pikirkan. Dan tampaknya hanya ada satu cara yang akan berhasil. Itu juga bila skenario yang ia pikirkan benar-benar terjadi.

Para pejuang turnamen Triwizard masih belum menemukan petunjuk dari telur emas yang mereka dapatkan dari pertandingan pertama. Tampaknya mereka ridak memiliki clue sama sekali untuk memahami teriakan yang dikeluarkan si telur emas.

Cassiopeia yang tidak berkesangkutan dalam turnamen itu hanya dapat merasa kasihan pada para pejuang. Mereka tampak pusing setiap hari telah berganti. Tampaknya tak ada satupun pejuang yang berhasil memecahkan petunjuk dari telur yang mereka dapat.

Musim dingin ini masih terus berlanjut, bahkan saat pertandingan kedua. Para pejuang yang harus berenang di danau untuk menyelamatkan harta Karun mereka.

Seluruh penonton mengenakan mantel hangat yang berbanding terbalik dengan apa yang dikenakan oleh para pejuang. Namun, mau bagaimanapun Cassiopeia mengasihani mereka, ia tak akan bisa mengubah peraturan yang sudah ditentukan.

Hari itu Blaise kembali mengajak Cassiopeia untuk menonton pertandingan dari kejauhan. Awalnya ia ingin menolak. Ia mengatakan hendak pergi bersama Pansy. Namun Cassiopeia tak dapat menemukan Pansy. Entah kemana anak itu saat diperlukan. Maka dari itu, Cassiopeia mau tidak mau menyanggupi ajakan Blaise.

Mereka berdua menonton dari atas sapu terbang milik Blaise. Dari atas sana, semua terlihat. Saat Harry Potter yang tiba-tiba loncat dari dalam air setelah tersedak, membuat Cassiopeia sedikit penasaran dengan yang Potter makan sebelum mengikuti perlombaan.

Terlihat juga Neville Longbottom yang tampak bingung dan khawatir seolah ia baru saja membunuh seseorang.

Teman-teman Potter sedari pagi tadi memang tak nampak. Entah kemana mereka berdua. Ron Weasley dan Hermione Granger sama saja seperti Draco Malfoy dan Pansy Parkinson. Sama-sama suka menghilang di saat yang dibutuhkan.

Waktu yang diberikan hanya 2 jam, dan pejuang pertama yang naik ke permukaan adalah Cedric Diggory. Ia muncul bersama Cho Chang di sampingnya.

Yang kedua adalah Victor Krum yang di sebelahnya adalah Hermione Granger.

Fleur Delacour sudah kembali terlebih dahulu karena dirinya diserang oleh grindylow.

Yang terakhir muncul ke permukaan adalah Harry Potter. Ia muncul bersama dua orang, yaitu Ron Weasley dan adik dari Fleur Delacour.

Walau ia muncul paling akhir, seluruh pengamat mempertimbangkan tindakan heroik yang Potter lakukan. Maka dari itu, Potter mendapatkan tempat kedua.

Blaise yang melihat hal itu hanya mendengus. Walaupun  tidak keras, suara itu masih dapat terdengar oleh Cassiopeia.

"Blaise."

"Ya?"

"Kenapa mendengus? Kau tidak suka jika Potter menang?"

"Entahlah Cass, hanya merasa aneh. Ketika ia yang tidak tahu menahu tentang dunia sihir dan langsung dihadapkan dengan keadaan yang bahkan tak dimengerti oleh kita sekalipun."

"Ya, tentu menjadi seorang Potter menyenangkan bukan?"

"Hei, Kau itu adalah seorang Black. Keluargamu jelas lebih dihormati dibanding Potter," ujar Blaise, dan keduanya tertawa. 

Setelah hari mulai larut, Blaise dan Cassiopeia kembali turun dan berjalan menuju Great hall. Malam ini, Cassiopeia dan Draco  bertukar tempat. Jadi, Blaise duduk di sebelah Cassiopeia, dan Pansy duduk di sebelah Draco.

Karena Pansy dan Draco duduk bersebelahan, maa mereka berdua dapat lebih leluasa mengomentari Potter. 

Sedangkan Cassiopeia dan Blaise hanya duduk dan berbicara tentang hal-hal yang ringan. Seperti orang tua mereka. Cassiopeia tidak keberatan membicarakan orang tuanya.  Begitupula dengan Blaise, Ia tampak santai dan lebih sering tersenyum. Blaise masih tetap jarang berbicara. Namun dengan Cassiopeia, Blaise menjadi sedikit lebih cerewet. Bahkkan kebih cerewet dibandingkan saat Blaise sedang bersama Draco.

.
.
.
.
.
.
.

Hari sudah berganti. Seluruh dugaan kecurangan yang dilakukan Potter sudah mereda, atau behkan sudah tak lagi terdengar.

Sebaliknya, berita asmara antara Cho Chang dan Cedric Diggory makin melejit setelah pertandingan kedua usai. Banyak yang berkomentar bahwa mereka berdua cocok. Namun, ada pula yang tek senang dengan hubungan keduanya.

Makin bergantinya hari, makin terasa pula hawa persaingan yang makin memanas. Perlombaan ketiga akan segera dilaksanakan. Tidak masalah bagi sekolah yang hanya memiliki satu pejuang. Mereka tidak perlu memilih untuk mendukung siapa. Namun, cukup sulit untuk murid Hogwarts memutuskan. Karena mereka memiliki dua pejuang yang terpilih.

Kedua pejuang sama-sama hebat. Namun, tetap saja, yang namanya pertandingan hanya ada satu yang akan menang.

Mereka tak akan tahu siapa yang akan menang, sebelum lomba berakhir.




another blackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang