Gadis bermata kucing itu masih asik di dunia mimpinya. Selimut yang gadis itu pakai malah semakin mengerat, cahaya matahari pun telah masuk kedalam celah-celah jendelanya. Tetapi semua itu tak mengusik tidur Haerin.
Yaa dia Haerin, kemarin ia sampai di rumahnya pukul 2 pagi. Tetapi, ia tidur pukul 5 pagi. Karena ia terus memikirkan apa yang ia alami kemarin sebelum ia pulang. Semua itu mengganggu pikirannya saat ini.
Maka dari itu, sampai pukul sembilan siang ia masih bergelung dengan selimutnya. Dimana saudari-saudarinya? Tentu mereka melakukan jogging pagi, karena hari ini weekend. Memang setiap weekend, gadis-gadis Kalingga melakukan jogging.
.
.
.“Kok sepi? Si kucing masih tidur kah?” pertanyaan dari Minji mengundang heran saudari-saudarinya.
“Iya ya, sepertinya kak Erin masih tidur deh.” Hyein pun bersuara.
“Tumben banget.. biasanya tak seperti itu dia.” sahut Hanni.
“Lebih baik kita lihat saja ke kamarnya!” usul Danielle, setelah itu mereka langsung menuju ke kamar Haerin.
.
.
.“Aigoo si kucing benar-benar masih tertidur ternyata”
“Selelah itu kah olimpiade kemarin? Padahal biasanya dia tak seperti itu kan?”
“Em kak Dani benar ini sedikit aneh.. mending di bangunin deh kak, biar nanti kita breakfast bareng-bareng.”
“Haerin cantik.. bangun sayang sudah siang ini.”
“Kak Minji.. sepertinya kembaranmu tengah cosplay menjadi buaya gadungan.”
Perkataan Hyein membuat para kakaknya tak mengerti apa yang dimaksud si jerapah satu ini. Dan ia pun menjelaskan apa yang ia maksud barusan.
“Iya buaya gadungan.. alay-alay menghanyutkan hahaha.”
Mereka pun sontak terbahak atas ucapan si bungsu yang random ini. Tapi, tawa mereka tak juga mengusik ketenangan gadis bermata kucing tersebut.
“Untung hari ini kak Hanni punya kesabaran setebal karton, bukan setipis tisu bagi dua.”
“Apanya yang setebal karton sih Dan? Lihat tuh.. mukanya udah pengen ngobrak ngabrik apa yang di sekitarnya hahaha”
“Awas aja kalian abis ini!”
“Hayolo Hanhan ngambek, mampus nanti gabisa makan yang enak-enak wuuu~”
“Kamu juga Minji!”
“Mampus hahaha”
Minji yang mendengar ucapan Hanni langsung tersenyum kecut. Memang di antara mereka, Hanni lah yang masakannya paling enak setelah Dani.
“Ntar deh, ini kak Haerin tak terganggu sama sekali kah? Padahal kita berisik banget daritadi.”
“Coba Dan bangunin Haerin nya.” suruh Minji.
“Haerin bangun.. Rin... Haerin Senjaaaa!!”
“Njaa bangun sayang... Udah siang loh ini, nanti ayamnya kabur kalo ga bangun!”
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTHA NISCALA || NewJeans (END)
Novela JuvenilAstha Niscala Astha yang dalam bahasa sansekerta berarti menggambarkan kehidupan yang tiada putus, dan penuh lika-liku. Sedangkan, Niscala mempunyai arti kokoh dalam bahasa Sansekerta dan kemenangan manusia dalam bahasa Yunani. Arti 2 kata tersebut...