AN~09

307 84 13
                                    

"Hyein yang benar mainnya!"

"Aduh itu bolanya ambil!"

"Hyein astaga!"

Itulah beberapa celetukan kesal dari teman se-ekskul Hyein. Hyein tak fokus sama sekali, ia terus memikirkan sikap Haerin yang diberikan padanya.

"Sebenarnya kamu ini kenapa? Kasihan temen-temenmu yang lain yang sudah serius untuk berlatih, sedangkan kamu tidak serius berlatih." ujar Pak Bright. Pelatih team basket SHS.

"M-maaf pak." ucap Hyein pelan.

"Sebaiknya kamu istirahat dulu, jika sudah fresh silahkan kembali kesini dan berlatih. Mengerti?"

"Mengerti pak, kalau begitu saya pergi sebentar." ujar Hyein melangkah pergi meninggalkan lapangan.

Tujuannya saat ini adalah perpus. Dimana sang kakak kucingnya berada. Dia tak tenang jika belum mendapat alasan pasti dari Haerin.

.
.
.

Perpustakaan

Gadis bermata kucing terlihat fokus membaca buku yang ia pegang, yaa ia Haerin. Baru kali ini dia membaca novel di perpustakaan, biasanya dia akan membaca buku yang berbau sains.

Ketika matanya bergerak kesana-kemari untuk membaca, tiba-tiba di belakang telinganya terasa seperti ada angin yang menyapu kulitnya.

Walaupun ragu, Haerin menoleh ke belakang untuk memastikan apa yang sedang ia pikirkan itu salah besar. "Na.. dul.. set.."

Fyuhh.. fyuhh.. fyuhh..

Ternyata itu adalah adiknya, Hyein. Yang meniup-niup telinganya sedari tadi. Haerin lega ternyata apa yang ia pikirkan tidak benar. Haerin sangat sensitif dengan hal mistis.

Makanya, jika ia di ajak ke bioskop tapi nontonnya horor pasti ia akan memilih ke time zone atau memilih tidak untuk ikut.

"Ck apa yang kau lakukan disini?" tanya Haerin sebal.

"A-apakah Hyein mengganggu kak Haerin?" bukannya menjawab, Hyein malah menjawab dengan pertanyaan.

"Jika aku bertanya, maka jawab dengan benar. Bukan dengan pertanyaan!" apa yang di ucapkan Haerin, membuat Hyein gugup.

Hyein bingung harus mengawali pembicaraan mereka seperti apa. Pasalnya Haerin terlihat begitu kesal. Seperti.. tanggal merah buat dirinya. Jangan-jangan.. OMG!! Ternyata ini!!

Hyein mengecek handphonenya dan membuka kalender. Ternyata benar, hari ini adalah hari dimana kakak kucingnya begitu sensitif dengan hal sekecil apapun.

"B-baiklah, maafkan Hyein ya kak Senja yang cantik?" ucap Hyein dengan puppy eyes nya. Tak lupa kedua tangannya di satukan.

Tidak!

Jangan dipikir Haerin langsung luluh begitu saja, tak semudah itu untuk mengelabuhi seorang Haerin. Bahkan dirinya hanya menatap datar Hyein.

Ah Hyein tau, dia akan menggunakan cara yang ini. Sudah ia pastikan kakaknya yang mirip kucing itu akan luluh padanya.

"Em tunggu sebentar ya kak.. bentar aja jangan kemana-mana okay?" setelah mengucapkan itu Hyein langsung melesat pergi meninggalkan Haerin.

ASTHA NISCALA || NewJeans (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang