05

1.1K 35 0
                                        


Meja makan diiringi dengan detingan sudu dan senyuman lebar dari seorang freen, menimbulkan rasa senang dalam hati becky. Gadis didepannya saat ini tidak seperti gadis yang dia temui saat pertama kali melihat nya. Freen yang dikenalnya egois itu kini berganti dengan seorang gadis yang lucu. Sifat yang orang lain tidak pernah lihat atau tidak pernah akan dapat diliat dari freen malah sekarang terlihat jelas di mata becky. Mungkin freen mulai terbuka kepadanya pikirnya.

Namun saat itu juga dia menepikannya, gadis itu akan sampai bila tidak dapat ditebak apa yang dia pikirkan. Buktinya nam yang bersamanya dari kecil sampai besar tidak tahu apa apa yang berkaitan dengan gadis itu, meskipun itu hal kecil sekali pun, contahnya, makanan kegemarannya dan hobinya or maybe apa yang dia suka. Apalagi pikirannya pasti akan lebih sulit dimengerti.

"Hmpp"

"becky" sambung freen canggung

"Yes gurl, why?" tanya becky dengan senyum tipis milikinya

"Nothing" ujar freen kembali tunduk ke piring kosong didepannya

'Menawan' bisiknya didalam hati sambil tersengih sendirian. Kelakuan aneh yang freen timbulkan membuatkan gadis didepannya itu ingin tahu apa yang dia pikirkan.

"Apa yang lucu sangat tuh hah, sampai tersengih sorang sorang" tanya becky menatap anak mata milik freen dalam, ingin tahu apa yang berada dipikirannya saat ini.

"Just...hmm"

"you're....maybe beauty" ujarnya setelah berapa saat berdiam diri dan kembali membalas tatapan yang becky berikan.

Kata kata itu sempat membuat becky terserentak membuatkannya memalingkan pandangnya kembali ke makan yang belum dia habis dan menyuapnya sepantas yang boleh. Makanan yang belum sempat dikunyahnya itu menyekat aliran menuju ke perut mmyebabkan dirinya tersedak.

Sepantas kilat tangan kanan freen mengapai air miliknya dan memberi ke becky.

"Nah minumlah"

Tanpa banyak songeh becky langsung menerima air berian freen ke arahnya. Langsung diteguk habis olehnya hingga kosong, freen terngaga melihat becky menghabiskan airnya

"Ahhh leganyaaaa........"

"A-airr kuu, habissss" ucapnya lirih melihat gelas kosong ditangan becky. Cepat cepat becky menyodorkan air miliknya ke freen sebagai ganti airnya. Gadis itu kembali tersenyum lebar melihat gelas berisi air penuh tadi di beri ke arahnya.

'Eleh budak nie, boleh pulak dia buat mulut itik dia tu, ingat comel sangat ke, lepas tu senyum dah kena bagi air'

'macam anak kecil betul' bebel becky dalam hati.

"Oii kamu" ucap freen memecahkan pembicaraan batin becky

"Apa oii oii, ada nama aku nie, b e c k y becky" ujar becky tak puas hati

"Ala lupa nama kau lah, camna nda panggil nama kau, coba?" balas freen tak puas hati, saje nak kacau gadis kecil depan dia nie.

"Lahh.....tiap hari kau panggil nama aku, boleh lupa gak. Aku rasa kau terlebih makan semut ni" ejek becky atas alasan freen berikan, dia tahu sebenarnya budak tu nak usik dia biar di kesal. Tahu tapi buat bodoh je lah yang boleh, biar dia pura pura bodoh kita pun join sekali.

"Yelah kau menang, memang aku salah pun" ucap freen coba membalikkan fakta untuk menikam becky berasa bersalah.

"Alah chilling lah, santai" ujarnya sedikit berasa bersalah atas tindakannya yang tadi.

"Elehh patut lemah semacam je kau nie, orang balikkan fakta sikit je dah rasa bersalah"

"Ehh kau...FREEN"

"Maksud kau...??" sambungnya lagi setelah diam beberapa saat.

"Kau tahu caranya nak jadi licik?, biar datuk tua bangka tu termakan jebakan kau?" tanya freen.

"Ehh asal kau nak ajar aku pulak, bukan kau ke selalu nak kenakan aku"

"Aku serius kali ni nak tolong kau, kau boleh anggap kita ni sudah jadi kawan lah, cam tu eekk" kata freen meyakinkan becky

"Okey fine apa dia?"

"Belajar tentang psikologi dan improve diri sendiri jadi lebih baik. Percaya lah tak lama lagi kau rasa diri terbebas dari dunia munafik in hah" ucap frren sambil merentang tangannya ke atas sambil mendongkan kepalanya sebelum kembali ke posisi asal.

"Kau pikir senang ke nak belajar banyak benda, kau je lah yang belajar. Kalau kau yang belajar confrim tak belajar punya"

"Eleh kau lihat jak aku ni selalu jak tidur dalam kelas, ranking satu kelas siapa? Kalau tak aku tak kan kau kan?"

"Dan lagi aku tak perlu belajar lah tentang psikologi, aku boleh pakai otak aku sendiri nak buat ilusi kat orang lain, cam genjustu itachi, tahukan?"

"Aku pintar orang nya cuma tulah, malas sangat nak pusingkan kepala nie buat pikirkan orang lain selain diri sendiri, trust issues gila ngan manusia" tambahnya bertubi tubi tanpa sedar bahawa dia sudah mulai meluahkan isi hatinya satu persatu.

"Jadi kau jadi cam nie sebab kau sudah biasa dengan tipu daya orang sekeliling kau?"

"Camna lagi maksud kau? Aku, aku lah, tak kan aku kamu pulak"

"Ish maksudku kau sudah jadi macam kau dah biasa ngan segala hal dunia, seolah kau tahu tatakarma dunia berjalan" ucap becky

"HAHA kau tak tau rupanya? Ku pikir kau tau lihat dari muka kau, kau cam tahu segalanya camna penderitaan dunia, asal kau tau kan dunia itu ilusi, hidup kau sekarang ini bukan kehidupan tapi ilusi tapi saat kau dah mati nanti baru kau sedar itulah dunia sebenar, tak adil bukan? Tapi sebab kita rasa tak adil itulah keadilan sebenar"

"Dunia tidak ada kata adil mahupun keadilan semuanya berlaku hanya karna satu perkara iaitu 'alasan'. Alasan kenapa semuanya boleh terjadi, alasan kenapa dan mengapa dia harus terjadi. Bukan karna takdir tuhan tapi karna perbuatanmu takdir mu sendiri"

"Lihat semuanya saling berkaitan bukan titik awal dari kaitan ini semua adalah logikal dan keimanan dan untuk titik terakhirnya adalah pilihan" jelasnya panjang lebar.

Becky terdiam mendengar kata kata freen, dipandangnya anak mata freen dengan sayu lalu tersenyum tipis.

"Jadi selama ini kau dah biasa hidup sendiri, tanpa dampingan, dituntun jadi naga padahal hanya sebatas ular sawa? " tanya becky lirih dengan matanya menatap sayu anak mata milik freen.

Freen membuang pandangannya melihat periuk nasi didepannya

"Namun karna ular itu selalu dituntun agar menjadi nagalah dia boleh kalahkan naga sebenar, ular yang diberi makan oleh penderitaan itu lah yang menjadi legenda mengalahkan naga yang diberi makan dengan penuh kasih sayang" ucap freen lembut membalas tatapan sayu becky, nyelam masuk ke dalam anak mata hazel itu.

"Hah....sudah habid makan kan? Piring cuci sendiri ya, layan sendiri" ucap freen bingkas bangun dari kerusinya mencuci piring lalu berjalan dari ruangan dapur ke bilik tidur nya sendiri.

'Menarik, freen sarocha chankimha aku memiliki rasa ingin tahu yang tinggi atas diri mu'

'jangan cuba lari dari ku kamu huh' ucap becky dalam hati dambil tersengih sendirian.


Done for today maaf lah ya geng lama sangat tak update sebab makin busy ngan pembelajaran tak da waktu rehat sikit pun, tengoklah nanti kau aku boleh habiskan cerita dia dalam setahun nie. Kalau tak tunggu lepasan, mungkin lebih busy kali lah. Entah lah, dah lah SPM tahun nie awal mak aiii sakit kepala nak throwback pembelajar tngkat lepas walaupun aku tak belajar sebenarnya hahah tapi kelas tambahan dia tak yah sebut kalau boleh pengsan, pengsan sudah aku ni. Tengok lah tak janji sangat nak habiskan cerita nie.

Thank for curhat✨

A litte bit psycho, girlfriendTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang