10

892 23 1
                                    

"Dia....adalah... Assistance baruku mulai sekarang semua projek projek yang ingin dilakukan kalian semua boleh memberikannya kepada becky, itu saja dari saya. Sekian terima kasih" ucap freen panjang lebar memperjelaskan keberadaan becky di ruangan itu.

"Miss sarocha bagaimana dengan penikahan mu? Apakah akan berlasung sesuai tarikh yang ditetapkan pada 1 August 2023?" tanya salah satu lelaki tua yang berada disana mewakili yang lain.

"Mengikut situasi" ucapnya datar.

"Taniah seng kamu akan menikahi gadis terkaya dan termuda di seluruh company, tidak rugi ibu dan ayahnya mengerjakannya diusia yang cukup muda. Lihat lah sekarang bahkan ibunya atau ayahnya tidak pernah mendapat julukan successful women's business in the worl-"

" Diam" ujar freen sedikit meninggikan suaranya memotong ucapan penuh kosong dari pegawai itu.

"Diam atau beredar? Dua pilihan yang harus kau pilih. Jika tidak aku yang akan mengantikan mu, beredar" sambung freen dengan tajam tajam.

Pegawai itu hanya menunduk diam tidak dapat membalas atau berbicara melawan kehendak freen. Andai dia beredar maka dia akan ketinggalan dalam informasi tentang projek mereka kali ini dan andai freen beredar maka projek yang sudah diperkenalkan ke seluruh pelosok dunia ini akan dibatalkan secara paksa. Maka diam nya akan menyelamatkn nya dari bahaya dan kehancuran company miliknya sendiri.

"Yang lain ada yang mau berbicara kosong lagi, silakan jika kamu ingin perjanjian kita ini dibatalkan dan semua pasukan uang yang telah digunakan akan ku ambil kembali dari kalian, bagaimana? Masih ada yang ingin berbicara kosong?" ujarnya penuh peringatan.

"Okey, ku anggap tidak ada. Kalian suka sekali membuang buang masa ku dengan terperap di ruangan yang menjijikan ini" sambungnya lagi sambil memandang seluruh pegawai yang ada disana dan kembali menerangkan tentang projek mereka.

Semua perhatian tertuju pada freen yang menerangkan projek mereka dengan berwibawa. Tatapan matanya yang penuh keyakinan dan gerak gerinya yang sopan lebih banyak menarik perhatian para pegawai disana berbanding apa yang diucapnya. Begitu juga dengan becky, dia tidak tahu juga yang gadis di depannya ini dapat semenarik ketika lagi serius dengan apa yang dilakukan nya.

"Itu saja sekian, silakan buat sesuai apa yang saya inginkan jika tidak kalian akan tahu nasib kalian sendiri" ujarnya lalu menarik tangan becky keluar ruangan menuju tingkat 12 dimana tempat office nya berada.

Sampai disana freen mulai menunjukan tempat meja becky berada dan juga kamar tambahan yang ada diruangan itu. Setelah selesai dengan ucapannya freen kembali ke kerusi kebesarannya memulai beberapa kerja yang perlu disiapkan manakala becky duduk di meja yang ditunjukkan freen kepadanya.

Sedang asik dengan perkerjaan nya pintu biliknya diketuk beberapa kali oleh seseorang dari luar.

Tok..

Tok.....

Tok....

"Siapa?" tanyannya dari dalam tanpa henti dari pekerjaannya.

"Tebak siapa?" jawap orang itu dari arah luar dengan nada riang.

"Seng? Buat apa kamu kesini? Masuklah" ujar freen hangat dan berlari kecil ke arah pintu lalu membukannya, setelah pkntu dibuka serta merta seng memeluk freen erat melepaskan rindunya ke freen.

"Beberapa hari lagi hari pernikahan kita sayang, kamu sudah siapa baju pengantinnya?" ujar seng teruja.

"Huem...belum" ucap freen sambil memuncungkan mulutnya.

"Alololo belum ye...bagaimana kalo petang ni kita car sama sama, nak tak?"

"Boleh boleh, jam 2 petang ehh" balas freen semangat.

A litte bit psycho, girlfriendWhere stories live. Discover now