- Stay (!)

341 45 0
                                    

"Aku akan tinggal."

"Xiaojun? Kau tahu kan apa yang akan kau hadapi nanti?"

"Aku yakin, aku tak tega meninggalkannya sendiri. Kau sudah merawatnya bertahun-tahun dan sebulan ini saatnya untuk istirahat."

"Xiaojun.. aku benar-benar berterimakasih padamu, untuk itu aku ceritakan masa lalu Hendery yang membuatnya seperti ini."

Xiaojun siap mendengarkan dengan seksama.

9 tahun yang lalu

"Hendery sayang, Papa pergi kerja dulu ya." Suara Ten yang akan pergi terdengar sampai atas. "Iya!" Hendery menjawab sembari berbaring memainkan ponselnya.

Ten saat itu adalah seorang single dad, istrinya meninggalkannya sendiri dengan anak laki-lakinya. Saat ini dia sedang akrab dengan tetangga sebelah. Dia menyatakan cintanya pada Ten, tapi dari balik semua itu ada hal buruk yang ingin ia lakukan.

Ting tong!

Hendery segera bangun ketika bel pintu berbunyi, ia segera turun untuk membuka pintu.

"Ahjussi? Ada apa kemari?" Tanya Hendery masih memainkan ponselnya.

"Apa Ten ada di rumah?"

"Tidak, Papa sudah pergi bekerja."

Dengan cepat pria tua itu menutup pintu dan menarik Hendery dengan kecang.

"AH! AHJUSSI LEPAS!" Ponsel Hendery terlepas dan jatuh terbanting begitu saja.

"Tenang saja Hendery sayang, tidak usah berisik."

"PAPA! TOLONG HENDERY!" Hendery mulai menangis ketika ia di dorong paksa terlentang di sofa ruang tamu. Hendery yang tak tahu bela diri hanya berusaha untuk kabur dan menggapai ponselnya. Tapi pria tua itu jauh lebih kuat, dia melepas sabuknya sendiri dan celana Hendery secara paksa. "AHJUSSI TOLONG JANGAN LAKUKAN INI HIKS."

"Laki-laki tak boleh menangis, atau hukuman berat akan kau terima."

"TIDAK! KAU GILA, LEPASKAN AKU SIALAN!"

Ctak!

Sebuah cambukan dari ikat pinggang pria tua itu diterima oleh Hendery, tangisan terdengar keras sampai luar rumah. Tapi tak ada yang menolong. Kenapa hal yang ditakutkan semua orang terjadi begitu saja padanya?

Semakin berontak dan keras tangisnya, lebih banyak cambukan yang Hendery dapat. Pria itu, pria yang ia percaya akan membahagiakan apanya malah berbuat kejam dan menjijikan seperti ini. Beberapa menit pria itu melakukannya dengan Hendery, pria itu puas sudah memakai anak dari 'kekasihnya' itu, dia pun pergi meninggalkan Hendery yang menangis dalam keadaan lemah dan darah hasil cambukan di tempat yang sama terus menerus. Susah payah dia turun dari sofa dan merangkak menuju ponselnya lalu menelepon Ayahnya, satu-satunya penyelamat untuknya.

Hendery dirawat dirumah sakit selama beberapa minggu, bukannya membaik, ia terlihat semakin gila. Sampai-sampai harus dipindahkan ke rumah sakit jiwa karena di diagnosis mengidap sadism, Hendery akan melukai orang dengan senjata tajam ataupun tidak. Ten yang melihat kondisi anaknya seperti itu hanya menangis diam, sang pelaku sudah ditangkap dan dimasukkan ke penjara untuk beberapa tahun kedepan. Sidang Ten tanggung dengan marah yang harus ia pendam selama sesi sidang berlangsung, ia merasa terkhianati.

- Wound - [Henxiao] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang