Ep 2 : monster monster menyerang

388 54 8
                                    

Genangan air yang berada di lapangan tersebut bergerak menjadi gumpalan air yang memiliki mata. Serta disekitar tubuhnya terdapat sengatan listrik yang menyala-nyala. Mahkluk tersebut langsung menyerang orang yang di dekatnya tadi.

Sehingga menimbulkan teriakan dari sang oknum yang berhasil menyita perhatian semua orang. Semuanya terdiam ditempat dengan pikiran blank. Mereka bertanya-tanya siapa mahkluk itu dan dia menyerang manusia dengan sengatan listrik.

Teriakan murid-murid langsung pecah saat orang tersebut tumbang dengan tak sadarkan diri. Kemudian monster kecil itu berlari menghampiri orang-orang secara acak. Begitupun Argel, dia terdiam sesaat ketika semuanya berlarian menyelamatkan diri mereka. Mahesa yang melihat itu langsung menarik tangan Argel untuk berlari.

Disaat itulah banyak genangan air kecil yang bergerak seperti air rebus lalu membentuk seperti bola dan langsung berlari menyerang.

...

"Lupain apa yang gue katakan tadi." ujar Hachel tiba-tiba.

"Kenapa?" tanya Gian keheranan.

Hachel menatap Gian dengan sedikit mengernyit. "Hidup masing-masing," Lalu Hachel membalikkan badan hendak pergi.

Namun disaat itu, semua orang berlarian kearahnya sehingga tubuhnya tertabrak oleh mereka. Gian langsung menarik lengan Hachel dengan raut wajah yang gelisah. Keduanya saling tatap sebelum mengalihkan pandangannya ke depan ketika ada suara teriakan.

Didepan sana mereka melihat orang-orang yang disengat oleh mahkluk yang menyerupai air sampai orang tersebut tumbang ke tanah. Gian langsung menarik tangan Hachel untuk berlari seperti yang lainnya.

Ingatannya langsung memutar nama Argel, Gian memasang raut datarnya. "Argel!"

...

Mahesa membuka pintu kelas untuk bisa bersembunyi tetapi disana justru ada orang yang sedang disengat oleh monster. Ia kembali menarik Argel untuk pergi, namun seketika ada monster menyerang tetapi Mahesa dan Argel berhasil menghindar.

Monster tersebut kembali menyerang, Mahesa maju dengan mengambil sapu. Ia langsung memukul monster itu sehingga dia jatuh namun tidak membuat monster tersebut hancur. Badannya begitu lentur seperti jelly sehingga tidak mudah menghancurkannya.

Mahesa kembali menarik Argel tetapi baru beberapa langkah, Argel terjatuh ketika merasakan sengatan dikakinya. Ia berteriak membuat Mahesa panik, cowok itu langsung mengambil sapu lalu menyingkirkan monster tersebut.

Berhasil. Ia langsung membawa Argel kembali berlari. Di pertengahan koridor, keduanya bertemu  dengan Gian dan Hachel. Dikarenakan terlalu kaget membuat keempatnya terjatuh. Di arah kanan mereka melihat seseorang yang disengat oleh monster namun anehnya dia mengeluarkan darah sehingga orang tersebut jatuh dengan tangan yang terpisah.

Keempatnya spontan langsung berdiri dan berlari ke bawah tangga. Lagi-lagi terjebak, dibawah banyak monster-monster menyerang manusia. Ada yang terkena sengatan namun hanya jatuh, ada juga yang sengatannya membuat manusia mengeluarkan banyak darah.

Gian langsung menarik tangan Argel disebelahnya lalu berlari ke lorong kanan, diikuti Mahesa dan Hachel. Tiba-tiba Argel terjatuh ketika dari sisi kiri ada yang memegangnya bahkan langsung menyerang dengan sengatan.

Argel berteriak meminta tolong, beberapa detik kemudian ia merasa jiwanya seperti melayang.  Sengatan monster di tubuhnya membuat Argel tak bisa bergerak. Ia hanya mendengar suara teriakan Gian dan Mahesa.

Kemudian gelap.

....

Suaranya berisik, terdengar di mana-mana. Monster yang berasal dari air tersebut mempunyai suara yang membuat seorang perempuan itu menutup telinganya sembari menatap sekitar. Nafasnya memburu ketika ia melihat banyak para monster air keluar.

The Water; be careful with water Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang