Beberapa menit mereka tiba disebuah rumah yang menjadi tempat tinggal sementara. Semuanya melihat kearah jendela dengan mata yang meneliti rumah tersebut. Minimalis, seperti itulah rumahnya.
"Kita bakal tinggal disana?" tanya Kiran.
"Itu bakal aman buat kita, karena itu adalah rumah gue." ucap Nathan mengejutkan mereka hingga mengalihkan atensi.
"Serius?!" seru Ajenka.
Nathan mengangguk. "Papa gue tentara ditempat militer, dia udah ngejaga rumah ini saat pulang waktu itu. Dia bilang, gue harus cepat keluar dan pergi ke sini buat tempat kita selama perang."
"Kenapa lo gak bilang ke gue?" tanya Ajenka. "Lo gak ada nanya," balas Nathan seraya pergi mengambil perlengkapan miliknya.
Ajenka mengikuti Nathan, "Tapi seenggaknya lo cerita, lah njir!"
Gian bangkit dari sofa dan berdiri dihadapan mereka. "Oke, semuanya bawa perlengkapan kalian dan kita pindah ke rumah itu."
"Pakai jas hujan kalian!"
Semuanya menurut dan bersiap untuk keluar dengan semua perintah Gian. Senjata dan tas besar sudah mereka pegang dan bawa.
"Kayaknya mobil gak usah dibawa masuk, karena kita bakal masuk-keluar." ucap Nathan kepada Gian dan ia hanya mengangguk setuju.
Kesepuluh orang tersebut bersiap akan keluar. Satu persatu turun dengan senjata yang siap siaga sudah mereka todongkan. Akhirnya mereka berhasil masuk dengan selamat tanpa ada adegan perang-perangan sebelum waktunya. Mereka langsung menjelajahi ruangan di dalamnya. Besar dan elegan, itulah isinya.
"Ini rumah lo?!" seru Kiran begitu berbinar takjub dengan isinya. Nathan terkekeh melihat tingkah Kiran yang seperti kegirangan sendiri.
"Rumahnya udah tertutup dan aman dari ventilasi-ventilasi yang mungkin aja bisa diserang oleh monster. Tapi, kekurangannya belum ada makanan. So, kita bisa cari nanti." kata Nathan memberitahu.
"Tenang itu mah, kita bisa ambil di supermarket." ujar Ajenka.
"Yeu, mentang-mentang ada musibah!" celetuk Mahesa.
"Emm, kita bagi-bagi kamar aja ya." sela Argel.
"Kamarnya ada lima. Kalau kalian mau sendiri-sendiri gak masalah. Tiga lantai di atas dua di bawah." jelas Nathan.
"Kita pakai empat kamar aja. Ada yang tiga orang satu kamar sama dua orang." saran Argel.
"Setuju!" seru Ajenka.
"Kalau gitu, aku sama kak Argel sama kak Kayle!" ajak Kiran seraya menggandeng lengan Argel dan menarik tangan Kayle kearahnya. "Let's go!!"
Aruan dan Hachel saling pandang dengan tatapan datar, sebelum akhirnya Aruan menghela nafas dan berkata. "Lo mau sendiri? Mending sama gue!" ujarnya sebelum berjalan ke lantai atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Water; be careful with water
RastgeleWaspada! Hati-hati dengan genangan air Hujan mengguyur kota Jakarta selama satu bulan penuh. Tiada hari hujan berhenti, air terus membasahi bumi sehingga banyak kejadian banjir dan longsor. Kabar terkininya, hujan sudah mengguyur 1 negara yakni Ind...