بِسْــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Cerita ini cuma 10 part doang ya, gak sampe tamat. So, kalo kalian mau baca sampe tamat kalian bisa mampir ke karyakarsa.
Karyakarsa : bluelovvers
Jangan lupa follow ya guys. Love you all😘😘
–––––
Di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan, yang ada hanyalah ketetapan Tuhan.
@tulisan.aisa
Note : Please tag me if you share my quotes.
***
Nadak sudah menyiapkan data dirinya untuk ta'aruf dengan Ustaz Albi. Dia sudah siap bertukar data diri dengan calon suaminya yang belum dia kenal sama sekali. Dia jadi penasaran dengan sosok laki-laki yang baru saja kemarin datang ke rumahnya dan hendak menikahinya. Namun, pikirannya tak hanya berpacu kepada sosoknya saja, melainkan kepada perkataannya kemarin.
Sejak pengakuan Ustaz Albi yang sudah melihat mahkotanya, pikirannya terus terngiang-ngiang dengan kejujurannya itu. Dalam benaknya timbul berbagai pertanyaan, termasuk pertanyaan apakah benar bahwa laki-laki itu tidak menyentuhnya malam itu. Dia hanya takut saja bila pria itu ingin menikahinya karena sudah pernah menyentuhnya.
“Ngelamun aja.” Nadak lantas menoleh ke belakang setelah merasakan tangan Mamanya yang memegang bahunya.
“Tumben Mama pulang cepet kerjanya? Biasanya lembur terus. Biasanya selalu sibuk sama kerjaan sampai anaknya diabaikan,” tukasnya acuh.
Hari ini Maidah pulang cepat karena memang urusan kerjaannya sudah selesai semua. Lagi pula dia akan mengikuti acara kajian setelah isya nanti. Maidah pun juga ingin menghabiskan waktu berdua dengan anaknya karena sebentar lagi Nadak akan menikah dan sudah pasti ikut dengan suaminya.
“Kerjaan Mama udah selesai, makanya Mama pulang cepet. Lagian Mama itu pengen habisin waktu berdua sama kamu. Karena sebentar lagi kamu akan menikah dan otomatis kamu akan ikut suami kamu, sedangkan Mama sendirian di sini.”
Nadak tak merespon ucapan Maidah. Dia memilih diam dan membuang pandangannya ke sembarang arah. “Kamu ikut Mama ke pengajian, yuk,” ajaknya.
“Kajian? Nggak deh, males.”
“Ayo, dong. Sekalian kita habisin waktu berdua dengan menggunakan waktu sebaik mungkin. Mama kan udah nggak ada urusan kerjaan, kamu juga lagi santai, jadi kita gunakan waktu dengan mengisi baterai iman kita.”
“Di mana kajiannya?”
“Deket kok, di Masjid ujung jalan itu. Acaranya dimulai setelah isya.”
Nadak tampak berpikir sesaat, kemudian dia menjawab, “Ya udah, aku mau.”
Ketika sedang berbincang berdua di dalam kamar Nadak, tetiba asisten rumah tangga mereka mengetuk pintu kamar Nadak yang sudah terbuka. Nadak dan Maidah sama-sama menengok ke arah pintu. “Permisi, Bu ... itu di ruang tamu ada tamu laki-laki yang mau ketemu Ibu katanya.”
“Siapa, Mbok?”
“Laki-laki yang kemarin.”
“Oh, ya udah. Terima kasih, Mbok.”
“Iya, saya permisi, Bu.”
Setelah kepergian asistennya, Maidah dan Nadak saling melempar pandangan. “Kenapa masih diam? Ayo, ganti baju. Pakai baju yang sopan terus bawa data diri kamu, Mama keluar duluan. Jangan lama-lama ganti bajunya.” Maidah lantas segera turun ke lantai satu menuju ruang tamu menemui Ustaz Albi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustaz, Kamulah Surgaku
SpiritualSiapa sangka bahwa ternyata seorang Ustaz bisa mendapatkan jodoh yang jauh dari agama. Biasanya seorang Ustaz memilih wanita yang baik-baik serta paham agama untuk dijadikan istri. Apalagi menikah adalah ibadah terlama. Namun, ternyata wanita piliha...