Bab 10 - Calon Bidadariku Berhijab (Bagian 2)

37 5 7
                                    

بِسْــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Cerita ini cuma 10 part doang ya, gak sampe tamat. So, kalo kalian mau baca sampe tamat kalian bisa mampir ke karyakarsa.

Karyakarsa : bluelovvers

Jangan lupa follow ya guys. Love you all😘😘

-----

Dirimu terlalu mahal untuk dilihat oleh banyak lelaki. Derajatmu terlalu tinggi untuk direndahkan oleh lelaki. Maka jagalah derajatmu agar tetap tinggi dan jagalah dirimu agar tetap ternilai mahal dengan cara menutup auratmu.

@story_aisa

Note : Please tag me if you share my quotes.

***

Seperti obrolan awal, kini mereka berempat telah berkumpul di rumah Maidah. Bassam pun menyempatkan diri untuk datang ke rumah Maidah atas permintaan Nadak demi kelancaran proses ta'aruf. Video rekaman Ustaz Albi yang direkam oleh Maidah dikirim oleh Nadak ke Bassam supaya Papanya mengetahui bahwa calon menantunya adalah seorang Ustaz.

Ustaz Albi datang seorang diri menemui Nadak beserta kedua orang tuanya. Pakaian Nadak pun tampak berbeda kali ini. Untuk kali ini dia mengenakan gamis abu-abu dipadukan dengan pashmina putih yang menjuntai hingga menutupi bagian dadanya. Kebetulan Ustaz Albi berkunjung setelah salat magrib.

Mengenai data diri tempo hari, baik Nadak maupun Ustaz Albi sama-sama sudah membacanya dan Ustaz Albi merasa cocok. Namun, berbeda dengan Nadak yang merasakan takut bila menikah dengan seorang ulama yang notabenenya sangat kental dengan agama. Terlebih lagi setelah membaca biodatanya, Nadak merasa bahwa Ustaz Albi sangatlah sempurna baginya.

"Baik, saya ingin bertanya. Apa Pak Ustaz-" Perkataan Bassam segera dipotong oleh Ustaz Albi.

"Maaf sebelumnya, jangan panggil saya Ustaz. Bapak, bisa panggil saya dengan sebutan nama aja," ujar Ustaz Albi.

"Ya udah. Saya mau tanya, apa Albi punya utang?" tanya Bassam.

"Nggak, Pak. Saya nggak punya utang dan alhamdulilah belum pernah berutang."

Bassam lanjut bertanya, "Terus nanti setelah nikah rencananya mau tinggal di mana?"

"Tinggal di rumah peninggalan almarhum orang tua saya. Alhamdulillah, rumahnya cukup luas, tapi nggak bertingkat."

"Maaf, Albi ... saya baca biodata kamu, katanya kamu punya Kakak. Jadi, nanti Nadak akan tinggal bersama kamu dan Kakak kamu?" tanya Bassam.

"Nggak, Pak. Kakak saya tinggal di rumahnya sendiri pemberian dari almarhum suaminya. Kakak saya memiliki satu anak laki-laki dan suaminya udah meninggal waktu Kakak saya mengandung."

Bassam dan Maidah mengangguk pelan berbarengan. Lalu, Bassam kembali bertanya, "Nanti kalau Nadak udah jadi istri, apa dia boleh bekerja?"

"Saya kasih kebebasan buat Nadak. Selama yang dia lakukan adalah hal positif dan nggak melanggar norma agama dan dia juga bisa menjalankan kewajiban dan tugasnya sebagai istri ataupun ibu nanti, maka saya akan dukung dan memberi izin."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ustaz, Kamulah Surgaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang