Bab 9 - Calon Bidadariku Berhijab (Bagian 1)

26 6 0
                                    

بِسْــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Cerita ini cuma 10 part doang ya, gak sampe tamat. So, kalo kalian mau baca sampe tamat kalian bisa mampir ke karyakarsa.

Karyakarsa : bluelovvers

Jangan lupa follow ya guys. Love you all😘😘

––––

Bidadari dunia itu tidak bersayap, tetapi berhijab. Tutuplah auratmu barangkali kelak kamu bisa menjadi bidadari surga.

@story_aisa

Note : Please tag me if you share my quotes.

***

Seusai pengajian, Ustaz Albi menunggu Nadak dan Maidah di pelataran Masjid. Tadi sewaktu dia memberikan ceramah, netranya sempat melihat sosok yang dia kenal hadir dalam pengajian tersebut. Namun, yang lebih membuatnya terkejut bukan hanya kehadirannya, melainkan karena penampilannya yang sangat berbeda.

Jika tempo hari dia sering melihatnya dengan pakaian yang kurang sopan, tetapi khusus malam ini dirinya melihat sang calon bidadari surganya mengenakan pakaian yang sangat anggun sehingga memancarkan cahaya serta kecantikan dalam wajahnya. Bila tempo hari membuat dirinya enggan memandang Nadak, tetapi kali ini dirinya justru ingin lebih lama memandang Nadak.

“Assalamu'alaikum.” Suara wanita yang memberikan salam kepadanya membuatnya menoleh.

“Wa'alaikumussalam.” Ustaz Albi menangkupkan kedua tangannya. “Ibu sama Nadak dateng juga ke kajian ini?”

“Iya. Ya Allah, saya nggak nyangka loh kalau ternyata kamu seorang Ustaz. Albi kenapa nggak cerita ke saya dan Papanya Nadak tempo hari?”

Ustaz Albi hanya tersenyum sembari menundukan kepalanya karena malu. “Buat apa saya menyombongkan diri saya. Lagian Ustaz juga manusia, Bu. Ustaz juga penuh dosa, makanya saya merasa nggak pantes menyombongkan diri saya ke orang lain cuma karena gelar saya.”

“Masya Allah, Ibu kagum sama kamu. Saya tambah yakin melepas Nadak bersama kamu. Kamu pasti bisa membimbing Nadak dan menyayangi dia nanti.”

“Insya Allah jika Allah mengizinkan dan meridhoi saya berjodoh dengan Nadak.”

“Ibu berharap Allah mempersatukan kalian dalam ikatan pernikahan.”

Harapan Maidah membuat Ustaz Albi tersipu malu dan hanya mampu tertunduk. Namun, siapa sangka bahwa ternyata ucapan Maidah membuat hati Ustaz Albi berkata, ‘Aamiin, Ya Allah. Izinkan dan ridhoi hamba bersatu dengan bidadari cantik ciptaan-Mu ini, Ya Allah,’ batinnya.

“Ibu sama Nadak naik apa kemari?”

“Naik motor. Tadi boncengan sama Nadak. Lagian Masjid ini deket sama rumah. Untung Ibu sama Nadak dateng ke kajian ini, coba kalau nggak ... pasti Ibu sama Nadak belum tahu sampai sekarang kalau Albi ternyata seorang Ustaz.”

Perkataan Maidah disambut dengan kekehan kecil oleh Ustaz Albi. “Ya udah, kalau begitu saya pamit pulang ya, Bu. Ibu sama Nadak hati-hati di jalan. Naik motornya pelan-pelan aja, nggak usah ngebut,” ungkapnya memberikan perhatian terhadap calon istri dan calon mertuanya.

Ustaz, Kamulah Surgaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang