Part 10

85 21 8
                                    

Selamat membaca....

Keesokan paginya Abil datang ke sekolah bersama Kevan. Sejujurnya ia senang kedua sepupunya satu rumah dengannya karena Abil tak perlu pusing dengan siapa yang akan mengantar dan menjemputnya. Hanya saja jumlah orang yang akan dibandingkan oleh bundanya akan bertambah terutama Kevin yang selalu sempurna dalam banyak hal.

"Pulangnya kalo mau gue jemput, telpon!" ucap Kevan setelah Abil turun dari motornya.

Abil mengangguk pelan. "Iya."

Setelah itu motor Kevan melaju meninggalkan Abil, gadis itu berjalan masuk ke dalam sekolah.

Tiiinnn...

Abil awalnya tak ingin menoleh saat mendengar suara klakson sepeda motor. Lagipula ia juga sudah berjalan di tepi dan halaman sekolah lebih dari cukup untuk dilalui satu sepeda motor. Tapi suara klakson itu terus berulang bahkan terkesan sengaja berada di belakangnya.

Mau tak mau Abil menoleh, gadis itu yang awalnya berniat bicara baik-baik mendadak mengerutkan keningnya sebal. Ia menatap laki-laki yang duduk di atas motornya dengan senyum tengil itu. Ini masih pagi dan mood-nya sudah dibuat hancur oleh laki-laki itu.

"Bobby!!!"

Ya, Bobby. Laki-laki itu tersenyum senang melihat reaksi Abil. Baginya gadis itu terlihat semakin lucu saat sedang kesal seperti sekarang.

"Masih pagi, nyebelin banget sih!" gadis itu menghentak-hentakkan kakinya kesal dan lagi-lagi disambut tawa oleh Bobby.

"Makanya kalo jalan jangan lihat hp," ucap Bobby.

"Lo aja yang iseng! Jalanan kan lebar, lo kan bisa lewat mana aja nggak usah ngejailin gue!"

Bobby tersenyum. Ia tak berniat membalas ucapan Abil, ia hanya suka melihatnya. Lebih tepatnya ia suka melihat gadis itu, entah saat marah atau saat gadis itu sedang tertawa.

Awalnya ia tak pernah berpikir akan menyukai gadis itu, tapi semakin dilihat baginya Abil semakin menggemaskan. Bahkan saat gadis itu sedang kesal sekali pun, baginya Abil tetap lucu. Mungkin karena itu orang-orang sering menyebut cinta itu buta karena nyatanya Bobby menyukai semua tentang Abil, bahkan kenyataan bahwa gadis itu menyukai Andre.

Sejak awal mengenal Abil, Bobby menyadari satu hal bahwa Abil menyukai temannya. Entahlah, Bobby sendiri tak tau kenapa ia bisa sepeka itu terhadap orang lain. Tapi yang jelas saat pertama kali ia melihat Abil, ia sadar bahwa gadis itu punya seseorang yang ingin dikejar. Lalu hal itu baru terbukti beberapa hari terakhir saat gadis itu lebih sering menatap Andre.

Ia memang sudah terbiasa melihat siswi di sekolahnya menyukai Andre. Bukan hal yang membuatnya terkejut atau hal yang spesial, tapi tentang Abil. Ia sedikit iri pada Andre, bahkan disaat laki-laki itu tak mengenal Abil atau mengingat gadis itu sedikit pun Abil tetap menyukainya.

Tapi meski begitu ia tetap ingin berada di dekat Abil, ia ingin menjaga gadis itu. Karena ia sadar merebut hati gadis itu akan jauh lebih sulit. Terutama saat ada orang lain di hatinya.

"Lo dengerin gue nggak sih?!"

Suara Abil membuyarkan lamunannya, Bobby menatap gadis itu yang masih mengomel padanya.

"Iya, denger."

"Minta maaf!" suruh gadis itu.

"Minta maaf!" suruh gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Uwu Couple ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang