Part 12

72 19 5
                                    

Selamat membaca....

Mobil Queen kini terparkir sempurna di halaman rumah Abil. Setelah bel pulang sekolah berbunyi ketiga gadis itu memutuskan bergegas meninggalkan sekolah. Hari ini tujuan ketiganya adalah maraton drama korea di rumah Abil yang kebetulan hari ini sepi.

Tadi pagi bundanya berpamitan untuk pergi sebentar ke rumah temannya. Sementara kedua sepupunya sudah dipastikan tak akan berada di rumah sampai sore. Terutama Kevan yang hanya pulang saat malam mulai larut.

Dan Abil yang tak biasa berada di rumah sendirian memilih mengajak kedua temannya berkunjung. Lagipula sudah lama sejak terakhir kali ia mengajak kedua temannya berkunjung. Itu pun sebelum Kevan dan Kevin satu rumah dengannya.

Abil turun dari mobil Queen, gadis itu mengerutkan keningnya melihat motor Kevin terparkir di halaman rumah. Lebih tepatnya itu motor Abil, tapi untuk sementara lebih sering digunakan oleh Kevin. Gadis itu berjalan masuk memastikan, kemudian kembali berbalik menatap kedua temannya.

"Nanti langsung ke kamar gue aja yah? Ada sepupu gue, takutnya ganggu," ucap Abil.

"Sepupu?" tanya Queen, keduanya pernah mendengar Abil bercerita tentang sepupunya beberapa kali tapi mereka belum pernah bertemu secara langsung.

"Iya, tau Kevan? Dia kan temennya Justin, temen Andre juga."

Queen dan Karin saling pandang, Karin mengangguk ragu karena memang tak pernah tau Kevan itu seperti apa. Sementara Queen berusaha mengingat-ingat, karena ia sepertinya pernah bertemu salah satu teman Justin yang memang bernama Kevan, tapi entah kapan.

Meski begitu keduanya tetap mengekor di belakang Abil. Gadis itu sudah melepas sepatunya kemudian berjalan masuk ke rumah tanpa berniat mencari keberadaan sepupunya.

"Udah pulang, Bil?"

Langkah ketiga gadis itu terhenti, ketiganya kompak menoleh ke arah sofa ruang tamu yang tadinya mereka pikir kosong. Kevin duduk disana dengan seulas senyum manis, kacamata yang bertengger di hidungnya kemudian sebuah buku tebal disalah satu tangannya. Pemandangan yang entah kenapa membuat jantung Karin berdebar cepat.

"Kok lo udah pulang, bukannya biasanya jam segini masih di sekolah?" tanya Abil heran.

Kevin itu sangat ambisius terhadap nilainya, laki-laki itu tak segan-segan menginap di sekolah jika nilainya turun walau hanya satu atau dua poin. Hal itu juga yang membuat Kevin jarang berada di rumah, berbeda dengan Kevan yang justru tak terlalu peduli pada nilainya. Laki-laki itu lebih suka pergi entah kemana sampai larut malam.

"Iya, tadi pagi kan tante bilang mau pergi. Gue kira lo bakal sendirian di rumah," sahut laki-laki itu kemudian melirik Karin yang tak berkedip menatapnya.

Abil mengangguk pelan mendengar penjelasan Kevin, kemudian ia sadar pada tatapan heran Kevin.

"Oh iya kenalin dia sepupu gue, Kevin," ucap Abil mengenalkan.

Queen mengangguk pelan, sembari mencoba mengingat-ingat laki-laki bernama Kevan.

"Gue Queen."

Hening cukup lama, Abil menoleh menatap Karin yang masih diam sembari menatap Kevin. Gadis itu seolah terhipnotis oleh visual sepupu Abil itu. Queen menyenggol pelan lengan Karin.

"Gue Karin!" kaget gadis itu.

Kevin tersenyum tipis menyambut kedua teman sepupunya. Ia tau sepupunya itu sangat pemalu, jadi ia cukup senang melihat gadis itu ternyata punya teman. Kevin cukup takut jika Abil kena bullying atau semacamnya di sekolah, tapi sepertinya gadis itu baik-baik saja.

"Ya udah, gue masuk yah?" pamit Abil, Kevin kembali mengangguk pelan.

Abil berjalan masuk, begitu pula dengan Queen yang mengekor di belakangnya. Sementara Karin, gadis itu masih menatap Kevin dengan jantung yang berdebar cepat. Ini pertama kalinya gadis itu merasa gugup di depan laki-laki bahkan di pertemuan pertama.

Uwu Couple ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang