Part 14

72 14 6
                                    

Selamat membaca....

Setelah pulang sekolah Abil memilih mengurung diri di dalam kamar. Ia memang tak punya kegiatan lain jika diluar kamar. Kamar adalah dunianya, ia bisa melakukan apapun di dalam ruangan berwarna hijau neon itu tanpa takut kedua sepupunya akan mengganggu.

"That's my life is-"

Tok... Tok... Tok...

Abil menghentikan nyanyiannya, gadis itu menoleh ke arah pintu kamarnya yang dibuka dari luar.

"Sayang~" panggil Gita dari arah pintu.

Wanita paruh baya itu berjalan masuk, sementara Abil memilih menghentikan lagu yang sedang berputar di kamarnya.

"Kenapa Bunda?" tanya Abil saat Gita mengambil duduk tepat disampingnya.

"Bunda mau keluar sebentar sama Kevin, kamu di rumah sama Kevan yah?" ucap Gita.

"Emang Kevan di rumah?" tanya Abil, seingatnya setelah menjemputnya tadi Kevan kembali pergi entah kemana.

"Di rumahlah buat nemenin kamu."

Abil mengangguk pelan, meski masih ragu Kevan tetap mau berada di rumah saat siang hari.

"Tumben banget," ucap Abil.

Gita membelai lembut rambut putrinya. "Iya, katanya temen-temennya mau kesini."

"Hah?!" kaget Abil.

"Kenapa?"

Abil terdiam, jantungnya mendadak berdebar cepat saat mendengar bahwa teman-teman Kevan akan datang ke rumahnya. Abil benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran sepupunya itu. Kevan melarangnya untuk bertemu Andre dan temannya yang lain, tapi laki-laki itu justru mengajak mereka ke rumahnya. Sebenarnya apa mau Kevan?

"Ngapain temen-temennya kesini?" tanya Abil pada Gita.

Gita menatap aneh pada putrinya. "Main dong, daripada Kevan yang pergi? Nanti pulangnya malem, mending temen-temennya Bunda suruh kesini aja."

Abil memejamkan matanya gelisah kemudian menatap Gita dengan raut memelas.

"A-ada Andre, Bunda," ucap Abil gugup.

"Kok Andre?" bingung Gita.

Abil berdecak pelan. "Ck! Kevan itu temenan sama Andre!"

Gita terlihat terkejut, ia benar-benar tak tau bahwa laki-laki yang putrinya suka ternyata berteman dengan keponakannya.

"Oh yah?" tanya Gita memastikan, Abil mengangguk cepat. "Bagus dong!"

"Kok bagus sih, Bunda?!"

"Baguslah! Bunda sekalian lihat yang namanya Andre kaya apa? Beneran ganteng sampai ngalahin Jaemin nggak?" goda Gita.

"Bunda ih!!! Serius!" rengek Abil.

Gita terkekeh pelan kemudian mengusap lembut rambut putrinya.

"Ya udah anak Bunda dikamar aja, kaya nggak biasanya," ucap Gita.

"Kalo Abil mau ke toilet gimana?"

"Ya tinggal ke toilet lah!"

"Ih! Bunda mah!!"

Tok... Tok... Tok...

"Jalan sekarang, Tante?" tanya Kevin sembari melongokkan kepalanya dari pintu kamar Abil.

"Oh, ayo!" Gita berdiri dari duduknya berniat keluar dari kamar Abil, tapi putri tunggalnya itu terus memegang tangannya.

"Abil ikut deh," rengek Abil.

Uwu Couple ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang