🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺
Typo bertebaran
,,,,,
Happy reading
BB .............
💞💞💞💞💞💞.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 15
Maafin AbangXie pun menoleh saat ada yang menepuk pun dak nya saat dia menoleh ternyata itu adalah zero.
"Lo gue cariin ternyata disini."
ucap zero dan segera duduk disamping Xie." ngapain bang nyariin gue?." ucap Xie membuat zero terdiam mematung.
" lo... Lo bilang apa baru san." ucap zero.
" gue bilang lo ngapain nyariin gue." jawab Xie dengan malas.
" bukan itu" ucap zero
" lah terus yang mana?.... Oh ya itu." ucap xie dengan seringai.
"Abang nya xie yang ganteng ngapain nyariin xie?." lanjut nya membuat zero tersipu.
" ek hmm" zero pun berdehem untuk menghilangkan rasa canggung dan melirik pada dua mangkok bakso milik xie.
Xie yang menyadari itu menyerahkan satu bakso nya pada zero. "Mau nih"
" serius buat gue"... " ya"
Mereka pun makan dengan tenang..
.
." ayok pulang udah malem, lo juga kaya udah ngantuk. "
" hn" ucap xie dengan merentang kan tangan nya zero yang peka pun men gendong xie ala koala.
" berat banget sih lo." ucap zero dengan nada bercanda. " ya iyalah gue kan makan " jawab xie " udah ah ayo pulang ngantuk "
lanjut nya zero pun tersenyum dan berjalan menuju mobil nya untung dia membawa mobil." luka nya udah di obatin belum?." ucap nya lembut dan di jawab gelenggan kepala oleh xie.
Menghela nafas zero pun menurunkan xie pada salah satu bangku taman membuat xie mendengus kesal. " ihh abang adek tuh udah ngantuk ngapain turunin adek disini ayok pulang." ucap manja xie membuat senyum zero mengembang.
" nanti obatin dulu luka nya baru pulang, tunggu bentar ya abang ambil kotak P3K dulu tunggu disini jangan kemana mana."
" hm" setelah zero tidak terlihat lagi xie pun menidurkan tubuh nya pada kursi taman tersebut.
Seseorang yang melihat interaksi xie dan zero mengepal kan tangan nya.
Saat melihat zero pergi dia pun berjalan menuju ke tempat xie berasal.
Setelah sampai dia pun berjongkok dan mengelus surai panjang xie dengan lembut membuat tidur xie semakin nyenyak.
Pria tersebut tersenyum saat melihat tangan nya digenggam oleh tangan mungil xie.
" maafin abang dex" ucap nya lirih. " maafin abang yang selalu diem ketika kamu diperlakukan engga adil sama mereka" lanjut nya dengan suara yang tercekat
" adek abang udah besar ya 😊, ini sakit engga?." ucap nya dengan memengang memar di wajah xie." sakit bang." jawab xie dengan mata terpejam membuat pria tersebut kaget,dia pun melihat dari kejauhan zero yang sedang berjalan menuju ke arah mereka dengan cepat dia berdiri,saat akan pergi dia pun baru menyadari jika tangan nya masih di genggam oleh xie.
Melepaskan pelan tangan nya dari genggaman tangan xie setelah lepas dia pun mencium seluruh wajah xie .
Cup
Cup
Cup
Cup
Cup
Cup
Cup
Cup
Cup
" abang pergi dulu. " setelah mengatakan itu dia pun dengan cepat berlari meninggal kan xie sendiri yan.
" lah nih bocah malah tidur." ucap zero geleng-geleng kepala zero pun mulai mengobati luka memar di wajah xie.
Setelah selesai zero pun mengendong xie ala koala.
Hayo tebak siapa ya cowok tadi?
Inti nya sih masih abang sepupu xie
Apakah dia
Ren atau rev atau saudara zero yaitu vero?.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Figuran
Short StoryJudul awal GUE ADEK ANTAGONIS WARNING BANYAK KATA KASAR HARUS BIJAK DALAM MEMILIH BACA AN HAPPY READING Langsung baca aja