~~~ Happy Reading ~~~
(Name) menarik pelan ujung baju Kureo. "A-Ano, Kureo-san, apa aku boleh makan onigiriku sekarang?"
Kureo yang sibuk menjawab pertanyaan dari para wartawan seketika mengalihkan perhatiannya dan menatap ke arah (Name) yang sudah memasang wajah melasnya. Dia mengerti kalau (Name) sudah lapar lagi, langsung saja dia berikan kantung plastik kecil yang berisikan 5 onigiri di dalamnya kepada (Name).
Dengan lahapnya dia memakan onigirinya dan membuat para juru kamera langsung mengabadikan moment tersebut. Siapa yang tidak tahan melihat wajah imut (Name) yang tampak bahagia setelah menerima onigiri dari managernya. Sementara Kureo kembali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh para wartawan.
Setelah sesi wawancara mereka selesai, Kureo dan (Name) memutuskan untuk pulang ke rumah. Lagipula daftar kerja mereka juga sudah selesai untuk seharian ini. Kureo lalu menggendong (Name) yang tampaknya sudah setengah sadar akibat menahan ngantuknya. Dia juga tersenyum tipis melihat (Name) yang seketika langsung tertidur ketika ia menggendong gadis kecil tersebut.
Setibanya mereka di depan pintu mansion, Arthur membuka pintu untuk mereka. Sebelum dia berteriak memanggil (Name), Kureo langsung memberikan kode kepada Arthur untuk tidak berisik sambil menunjukkan (Name) yang sudah tertidur nyenyak di gendongannya. Arthur yang paham akan hal tersebut, seketika langsung menutup mulutnya dan mempersilahkan mereka masuk.
Perlu di ketahui, mansion ini dihuni oleh Kureo dan Arthur. Karena kehadiran (Name) di tengah-tengah mereka, jadi penghuninya sekarang adalah 3 orang. Yang tadinya hanya 2 orang, kini bertambah menjadi 3 orang. Masing-masing dari mereka mendapatkan kamar yang berbeda.
Kureo lalu berjalan menuju ke kamar (Name) untuk mengistirahatkan gadis kecil itu. Kamar (Name) terbilang lumayan luas. Dengan hati-hati dia meletakkan (Name) di atas tempat tidur dan tak lupa menyelimuti tubuh kecil gadis itu.
"Oyasumi, (Name)-chan." Kureo mengecup dahi (Name).
Kureo berjalan dengan hati-hati, takutnya membangunkan (Name) dari tidurnya. Tak lupa juga pria itu menutup pintu kamar dari (Name). Celes yang merupakan robot ciptaan (Name) mengubah wujudnya menjadi robot burung lagi. Celes kemudian mengaktifkan suasana menjadi seperti di galaxy. Siapapun yang masuk akan mengira kalau dirinya berada di galaxy yang asli.
Tengah malam pun tiba. (Name) membuka kedua matanya dan memperlihat mangekyou yang indah tetapi juga mematikan disaat yang bersamaan. Dia melihat sekitarnya sudah berubah menjadi galaxy.
"Celes, jalankan misi sekarang."
"Aku mengerti, (Name)-sama!"
Celes menonaktifkan background galaxy dan mengembalikan kamar (Name) seperti semula. Sementara (Name) mengubah pakaiannya dan mengubah bentuk tubuhnya versi dewasa. Tak lupa juga dia menutupi wajahnya dengan topeng serigala agar tidak ada siapapun yang mengenali wajahnya versi dewasa.
(Name) membuka jendelanya dan terbang keluar dari jendelanya. Diikuti dengan Celes di belakangnya. Mereka berdua terbang menuju langit dan dari langit, mereka bisa melihat seluruh kota dari atas.
"Celes, lakukan scan ke seluruh kota untuk menemukan target dari misi kita ini."
"Siap dilaksanakan, (Name)-sama!" Celes mengeluarkan semacam radar untuk mendeteksi seluruh makhluk yang ada di kota.
Butuh sekitar 1 menit akhirnya mereka berhasil menemukan keberadaan dari target mereka. Langsung saja mereka berdua terbang menuju ke tempat target misi mereka. Hingga sampailah mereka di sebuah apartemen. (Name) mengubah wujudnya menjadi bayangan hitam dan masuk ke dalam lewat celah-celah pintu.
Setelah dia berhasil masuk, (Name) mengubah wujudnya menjadi manusia lagi. Dia bisa merasakan apapun yang ada di dalam apartemen tersebut. Dia bisa merasakan adanya 1 kehidupan yang berasal dari sebuah kamar. Langsung saja dia pergi masuk ke dalam kamar tersebut.
(Name) akhirnya bertemu dengan target yang menjadi target dari misinya. Dia berjalan menghampiri gadis yang menjadi target dari misinya. Jarinya yang lentik dan putih itu menyentuh wajah gadis berambut ungu dengan sedikit gradiasi dari warna lain.
"Pemindaian target misi telah selesai, (Name)-sama."
Ketika gadis itu membuka kedua matanya, (Name) dan Celes seketika menghilang bagaikan hantu. Gadis itu merasakan ada sesuatu yang menyentuh wajahnya. Tetapi setelah dia bangun dan mengecek sekitarnya, tak ada yang menyentuhnya. Apa jangan-jangan tadi hanya angin atau perasaannya, seperti itulah yang gadis itu pikirkan.
~~~ Bersambung ~~~