Chapter 5

2.2K 362 8
                                    

~~~ Happy Reading ~~~


Pagi hari pun tiba, (Name) keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah dapur. Sesampainya ia di dapur, dia melihat Kureo yang sedang memasak untuk sarapan pagi mereka.

"Ohayou, Kureo-san." sapa (Name) yang pergi mengambil air minum.

Kureo tersenyum tipis dan membalas sapaan (Name). "Ohayou, (Name)-chan. Oh iya, apa kamu bisa membangunkan Arthur yang masih tidur?"

(Name) menganggukkan kepalanya dan berjalan ke kamar Arthur yang berada di lantai 2. Setibanya ia di depan kamar Arthur, dia mengetuk pintu kamar dari pemuda itu. Tapi setela dia mengetuknya, tak ada jawaban sama sekali. Sekali lagi (Name) mengetuk pintu kamar Arthur, tetapi tak ada jawaban lagi.

Akhirnya (Name) masuk ke dalam kamar Arthur. Saat ia masuk, dia bisa melihat Arthur yang masih tidur di kasurnya. Dia lalu pergi menghampirinya dan memanggil nama pemuda itu untuk menyuruhnya bangun dari tidurnya. Tapi di saat dia memanggil nama pemuda itu lagi, tiba-tiba dia tarik ke kasur dan dia dikurung oleh Arthur.

Arthur memasang ekspresi wajah jahilnya. "Hee...(Name)-chan, ngapain ke kamarku."

Cewek-cewek yang lain yang mungkin fansnya Arthur pasti menjerit-jerit atau bahkan ada yang pingsan. Siapa sih yang tidak panik sekaligus senang bisa dikabedon oleh idola mereka. Ditambah kalau wajah kalian sangat dekat. Tapi itu semua terkecuali bagi (Name).

(Name) mengerutkan sedikit dahinya dan langsung mendorong tubuh Arthur ke samping, hingga pemuda tersebut terjatuh ke tempat tidurnya. (Name) turun dari tempat tidur Arthur.

"Kureo-san menyuruhku untuk membangunkanmu." jawab singkat dari (Name) untuk Arthur.

(Name) berjalan keluar dari kamar Arthur dan kembali berjalan menuju ke dapur. Setibanya ia di dapur lagi, dia melihat Kureo yang sudah selesai memasakkan sarapan baginya.

"(Name)-chan, apa kau sudah melihat rank idol anak-anak di media sosial?" tanya Kureo.

(Name) menggelengkan kepalanya. Kureo lalu mengambil ponselnya dan memperlihatkan kepada (Name).

"Omedetto, (Name)-chan. Kamu berhasil menempati posisi pertama. Aku tidak menyangka baru beberapa hari kamu menjadi idol, kamu sudah menempati rank pertama sebagai idol anak-anak." Kureo memegang pipi (Name). "Ditambah lagi dengan kedua matamu yang unik ini. Tentu saja menarik perhatian banyak orang. Aku melihat potensi idol terbaik di dalam dirimu."

Tiba-tiba sebuah gunting melesat melewati kepala Kureo. Sedangkan Kureo berdecak kesal karena mengetahui pelaku yang melemparkan gunting itu.

"Jauhkan tanganmu dari wajahnya (Name)-chan, pak tua," ucap Arthur dengan tatapan yang menusuk.

"Usia kita hanya beda 4 tahun, Arthur. Aku tidak setua seperti yang kau katakan."

Arthur langsung menarik (Name) ke pelukannya dan menatap tajam ke arah Kureo. "She is mine. Keep your hands off from her."

Kureo lalu tersenyum tipis. "Pfft, tenang saja Arthur-kun, aku tidak melakukan hal yang gila kepada (Name)-chan."

Arthur masih menatapnya dengan tajam dan (Name) melepaskan paksa dirinya dari pelukan Arthur.

"Ngomong-ngomong (Name)-chan, aku ingin mengenalkanmu kepada salah satu idol dari Strawberry Production. Kalian berdua sama-sama memiliki mata yang unik. Mungkin saja kalian berdua bisa menjadi teman yang baik." Kureo lalu menatap ke arah Arthur. "Arthur-kun, sebaiknya kamu cepat-cepat bersiap-siap. Kamu ada sesi pemotretan jam 08.00 nanti."

Arthur berdecak kesal dan duduk di samping (Name). Mereka bertiga mulai menyantap sarapan pagi mereka sebelum memulai kegiatan idol mereka.

~~~ Bersambung ~~~

(kamarnya si Arthur)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(kamarnya si Arthur)

(kamarnya si mbak (Name))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(kamarnya si mbak (Name))

Saving A Cute Young IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang