7.membunuhku?

140 13 1
                                    

Hohoohoho ketemu lagi dengan ane penulis yang neomuu neommu kiyowo dan sangat canti, tapi cantikan Bian kemana-mana

Hohoohoho ketemu lagi dengan ane penulis yang neomuu neommu kiyowo dan sangat canti, tapi cantikan Bian kemana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SLIDER IDUNGNYA PESEK

HAPPY READING

----------

"Hei, apa ada jalan untuk mobil ini di dalam hutan" tanya Bian dengan sedikit ragu.

"Jika tidak aja jalan untuk mobil, jadi bagaimana mobil ini bisa ada disini?" Jawab Alaskar dengan ketus, apa-apa padahal aku hanya bertanya doang kenapa semarah itu.

"Apa ini milik kalian? Ian penasaran bagaimana kalian bisa memiliki fasilitas sebaik ini, dimana kalian bekerja? Dan apa pekerjaan kalian?" Tanya Bian dengan sedikit penasaran, ingat yaa sedikit🤏🏻.

"Bisakah kau diam saja, dan tutup mulutmu yang banyak bertanya itu!"ucap Alaskar dengan menatap tajam Bian.

"Ck! Baiklah Ian akan diam"ucap Bian sembari memalingkan wajahnya, ah jangan lupakan ia bahkan mengerucutkan bibirnya.

Melihat Bian yang seperti itu membuat ingatan Alaskar mengenai Arka muncul begitu saja di dalam pikirannya.

Dengan cepat Alaskar menginjak rem dan membuat Bian terkejut, hampir saja, untung keningku tidak mencium dasboard mobil.

"y-yak jika ingin berhenti pelan-pelan, kau hampir saja membuat keningku terhantuk dasboard mobil! Apa kau kesal karna di suruh mengantar Ian hah!!" Omel Bian dengan menatap Alaskar tidak suka.

Alaskar hanya diam ia bahkan tak memperdulikan Bian yang kini tengah mengomel, ia menatap lurus ke depan dengan tubuh yang sedikit bergetar.

Bian yang melihat ekspresi wajahnya mencoba untuk menyentuh Alaskar "apa kau baik-baik saja Al?"tanya Bian sembari menyentuh pundak bergetar Alaskar.

Alaskar mengalihkan pandangan nya ke arah Bian lalu menatap Bian dengan pandangan lirih dan tangannya menyentuh pipi gembul bian.

"Arka.."Alaskar melirih tangannya membelai pipi Bian dengan halus "aku....merindukanmu"Alaskar menatap Bian dengan pandangan sayu.

"Al? Apa kau baik-baik saja?"tanya Bian sembari melepaskan tangan Alaskar dari wajahnya.

Alaskar yang tersadar pun dengan cepat memalingkan wajahnya sembari mengatur nafasnya yang terasa tercekat, setelah itu ia kembali menatap Bian.

"Tak mungkin bocah sepertimu itu, Dia!! Dia denganmu itu jelas berbeda!"ucap Alaskar dengan ketus.

"APA!! Apanya yang berbeda? Aku sungguh tidak paham dengan yang kau ucapkan Al, dan tindakanmu tadi arghh! Sungguh membuatku kesal"ucap Bian yang terdengar frustasi.

ORC DUKE || CBG HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang