OUR STORY Part 16: Remembrance pt II

182 10 11
                                    

Sekuel Story of 1013

⚠️Fiksi

OUR STORY Part 16: Remembrance pt 2

.

.

.

.

Seoul, Autumn, 2010

"Tirai dan sprei ikut diganti?" Komentar Kyuhyun pada suatu hari. Nuansa merah di kamar tidur tak ubahnya seperti kelab malam setelah Siwon mengubahnya dengan sentuhan baru. "Apa tidak kebanyakan warna merah?"

"Reminds me of you."

Kyuhyun tidak berkutik. Sejak kembali ke apartemen, Siwon punya hobi dadakan. Membelikannya outfit sewarna syal: sweater, jaket, piyama, kaus kaki, bahkan menghadiahi selimut tebal sekaligus setengah memaksanya untuk selalu mengenakan barang-barang beratribut merah. Usaha tak sengaja untuk mengingat siapa sesungguhnya bocah yang kabur dari Music Hall? Sampai menenggelamkannya dalam segala sesuatu yang berwarna merah? Alam bawah sadar Siwon mencoba merangkai nostalgia? Pasalnya, ditengah menyisirkan rambutnya atau sekedar menjawili, Siwon sering memanggil: 'Hei, Rambut Tebal'. Tetapi...

Siwon tak mengenali, ironis Siwon tidak mengingat sejatinya si rambut tebal.

Kyuhyun ingin bercerita tentang semuanya tapi bagaimana jika Siwonie malah berkubang dalam penyesalan? Misal berterus terang, apakah Siwon akan menerima dengan sukacita atau malah nelangsa?

***

Bola oranye raksasa perlahan turun menuju cakrawala. Siwon bilang suka menikmati senja terutama di musim gugur karena suasananya mengingatkan akan warna iris Lioli. Siwonie romantis? Iya. Melankolis? Tentu saja. Cheesy? Tak diragukan lagi. Kyuhyun setuju seratus persen.

Sepanjang sore, Siwon bersenandung lagu milik Sung Si Kyung----You Touch My Heart. Kyuhyun menciumi pipi pria berlesung yang sontak menjadi maniak warna merah itu.

Menyandarkan kepala ke pangkuan Siwon, Kyuhyun meraih tangan Siwon yang mengelus rambutnya, mengecup telapak Siwon yang permukaannya kasar. Afeksi kecil untuk sosok yang tak lelah dalam merawatnya.

"Aku ingin memberimu dongeng, tapi janji tidak boleh sedih."

Siwon menghentikan senandungnya. Sepuluh detik berlalu, dongeng tak kunjung ditutur. "A tragic one?"

"Sebaliknya..."

"Tapi kenapa ragu?"

Haruskah Siwon mengetahui yang sesungguhnya? Ketika mengingat siapa yang punya syal sobek, Siwon sesenggukan bukannya tertawa. Meringkuk di ranjang sekaligus mendekapnya tak kurang dari satu jam. Siwonie lebay. Siwonie cengeng. Terlalu mendramatisir. Menyedihkan, bukan? Kalau begitu, Siwon juga berhak tahu? Apa yang terjadi pada perjumpaan pertama?

"Ini kisah ajaib."

"Okay." Siwon balas mengecup pada tangan kanan bercacat bekas luka. Pertanda lanjut atau jangan?

"Ada anak kecil yang sepanjang hidupnya----selalu diejek----kadang rambut singa---kadang-----" Kyuhyun teringat menjadi langganan olok-olok gara-gara rambut yang berbeda dari orang kebanyakan, memorinya kembali ke hari di mana ia bertemu sosok yang mencium-cium rambutnya. 'Mau ikut Hyung pulang?' Tentu saja ia mau. Pulang kepada Leo Hyung. Namun bersua dengan sang kembaran jiwa hanya sesaat sebelum akhirnya berpisah lebih dari sepuluh tahun lamanya.

Dadanya berdesir halus, getarannya merambat sampai ke ujung kuku. Teringat lagi kerinduan seumur hidup namun tak berdasar, tak berobjek yang ternyata untuk Siwonie. Harusnya kenangan itu tak lagi menyakitkan. Toh, ia sudah kembali. "-----suatu hari----dia beli kuc-----"

Suara Kyuhyun macet di tenggorokan.

Butir air mata bukan miliknya jatuh di pipi. Kyuhyun sudah menduga, belum apa apa Siwon akan menangisinya. Lara yang mengikat karena berbagi jiwa yang sama? Siwon mengenali derita yang bukan miliknya? Sebaiknya diteruskan apa tidak usah?

"Cengeng," ujarnya sambil menyeka air mata Siwon.

"Not a tale. Yours..."

Usapan itu berhenti.

Siwon terus meneteskan cairan bening yang Kyuhyun benci.

Dua pasang mata saling mengunci.

Detik-detik berlalu.

Cho Kyuhyun ragu.

"Andai bertemunya lebih awal, aku bisa menjagamu, little one...." Siwon membawa tangan bercacat bekas luka menuju dada.

Debaran jantung milik Siwon mengalir melewati telapak tangan. Bukan maksud membuka kembali luka, sekarang ia tak yakin Siwon akan menerima dengan legawa jika tahu masa lalu mereka. Kyuhyun kembali mengecup jari jemari Siwon, "kalau selalu dibela, tidak akan ada cerita Cho Kyuhyun jago judo."

Manik mata kelam yang Kyuhyun puja meredup. Sang pemilik lalu mendekapnya.

Bagaimana jika Siwon tahu bahwa di masa lalu ada yang dilarikan ke rumah sakit karena kejang? Penyesalan yang berlarut? Atau...

Tak ingin lagi meneruskan cerita, Kyuhyun mengecup dengan lembut kedua kelopak mata Siwon. Memaksa diri tersenyum walau tenggorokan tercekat. Siwonie cengeng karena mencintainya. Siwonie tak pantas dikata lebay.

Kembali Kyuhyun memandangi langit dari balkon tempatnya berbaring. Matahari tenggelam di ufuk barat. Temaramnya senja digantikan kilau sinar lampu kota. Tidak ada bintang di langit, malam semakin kelam tanpa awan. Hening. Berbanding terbalik dengan benak yang berteriak mengajukan protes untuk berhenti mengorek luka lama. Kasihan Siwonie, hati kecil Kyuhyun berkata.

Siwon menangkup pipinya, tangan berkulit kasar menelusuri wajahnya. Usapan itu seringan bulu. "Boleh tahu lebih tentang Lioli?"

Belum dimulai Hyungie menangis. Perkara syal Hyungie merana. Bagaimana jika ingat semuanya?

Usapan Siwon berubah kecupan, dua kecup, tiga kecup sampai tak terhitung lagi menjadi ciuman bersarat pujaan. Kyuhyun sesekali membalasnya diselingi bisikan 'Siwonie'. Untuk bilang 'Lioli mencintaimu' tanpa mengucap 'sarang'.

Tegakah ia membiarkan Siwon selamanya menduga-duga memori yang hanya sepotong sepotong? Belasan tahun berlalu akankah ingatan Siwon kembali?

Siwon menggigit kecil-kecil lehernya diiringi geraman. Lebih dari lima kali Siwon menjilatinya. Usaha sia-sia membujuk agar ia meneruskan berkisah.

"Ayo masuk," bisik Kyuhyun di sela-sela cumbuan.

"Dongengmu belum----"

Kyuhyun merapatkan syalnya, menggosok kedua telapak tangan lalu menyembunyikannya di balik baju. Biarlah Siwon mengira ia kedinginan. Ia diam ketika Siwon tergesa membopongnya menuju ranjang lalu menyelimuti sampai ke leher. Jangan sampai Lioli sakit bahkan sekedar masuk angin. Begitu, kan? Walau ia pura-pura menggigil.

Selama setengah jam berikutnya----dalam buaian Siwonie, menyenandungkan lagu You Touch My Heart berhasil mengalihkan keinginan pria yang masih lupa akan masa lalunya itu, Kyuhyun terus membelai rambut hitam Siwon hingga pemiliknya terlelap. Dalam hati memohon agar Siwon tak lagi mengejar kisah Lioli.

Ia menyelimuti Siwon dengan selimut tebalnya, mencium dua kali kening laki laki berdimpel itu, lalu memeluknya seerat mungkin.

Jeongmal mian biarlah cerita ini  rahasia selamanya. Jangan mengingat kita pernah berjumpa

Pikirnya, menyimpan rahasia kecil itu keputusan terbaik. Tapi, apakah iya?

***

Tbc

24/04/23

a Wonkyu Story : Cho & His LionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang