OUR STORY Part 9: Hello Leo Hyung pt 1

287 25 10
                                    


Sekuel Story of 1013

⚠️Hanya Fiksi

OUR STORY Part 9

.

.

.

.

Hello Leo Hyung Part 1

.

.

Seoul, Musim Gugur, 2006


Di suatu senja musim gugur, kala matahari menjadi saksi dua anak manusia yang dijerat benang merah satu sama lain.

Laki laki berlesung pipit----berdiam di pintu masuk, menunggu seseorang gedebukan berlari menyongsong. Namun, derap kaki itu tak kunjung ada. Lesung pipit memutuskan untuk mencari dan mendapati anak itu berada di balkon, memandangi--mungkin pepohonan mungkin dedaunan.

Ia mendekati, dan akhirnya paham mengapa yang ditunggunya tidak mendengar kedatangannya. Anak itu bersenandung dengan earphone terpasang di kedua telinga.

Tiba tiba, kerinduan menyerbu. Melihat surai yang berkibar tertiup angin musim gugur dengan cahaya matahari senja memantul di antara cokelatnya warna mahogani.

Sengaja berdiri dalam diam, dan mengamati anak menawan yang telah membuat dunianya jumpalitan, lesung pipit menyapa dalam hati.

Hai Little Leo

Ia terpesona surai indah mahogani----juga mengerti mahkota itu menjadi sumber rasa iri. Ia sendiri dengan senang hati ikut merawatnya dan sepuasnya menciumi jika perasaannya sedang tidak bisa dibendung, atau kekagumannya tidak bisa ditahan.

Little Leo adalah singa betina. Segala afeksi untuk yang lebih tua, sebagian besar terselubung amukan----cakaran, gigitan, teriakan-----menggambarkan semua itu. Apalagi pemuda belia itu memberi julukan yang sama. Simba. Simba hyung. Mungkin kebetulan, mungkin juga tidak. Secara tidak langsung menyatakan: kamu sama sepertiku. Mungkin lesung pipit ge er ia tidak peduli, mungkin juga itulah kenyataannya.

Hadiah pertama untuk Little Leo adalah selimut simba. Di mana----dengan beraninya-----ia ingin anak itu selalu teringat padanya ketika mereka berjauhan.

Mungkin anak itu paham, mungkin juga tidak. Selimut simba untuk si dia----sang singa betina

Si lesung pipit berdiri diam, meneguk daya tarik sosok menawan yang membuatnya gila.

Kyuhyuna.

Objek yang menjadi kekagumannya itu akhirnya sadar kemudian menghentikan nyanyiannya, lalu menggumam.

"Si...Siwon hyung?"

Suara merdu nan lirih membuatnya susah meredam debaran. Nama 'Siwon' yang terucap----semerdu nyanyian Kyuhyuna----membuat tubuhnya menggelenyar. Bahagia menyebar memenuhi dada hingga ingin menerjang dan menggigitnya.

Siwon familier dengan semuanya. Ada kilatan cepat berkelebat, figur anak-anak dilihat dari belakang, dengan rambut keemasan yang warnanya jauh lebih terang dari milik si pemuda belia----dibalut syal merah darah yang kontras dengan kepala si bocah. Tapi sayang, kilasan itu pergi secepat datangnya. Siwon segera lupa karena masih terpukau sosok di depannya, lalu tangannya nyaris menggapai sekaligus ingin menjambak.

a Wonkyu Story : Cho & His LionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang