Extended Scene of Hyung Number One

303 28 57
                                    


💙Sayang kalau scene ini dibuang.

Nah, gara gara liat TL kemarin, Kyuhyun dibawa-in selimut pink sama managernya, kebetulan kan. Kalo disini, dibawain sama Lion selimut simba nya.

Fluff dulu, mumpung belum masuk chapter yang 'nyesek'😀

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
.

Seoul, Musim Dingin, 3 Februari 2007

🦁🐧

Semua sedang menikmati makan malam ketika Kyuhyun masuk. Mukanya datar, tidak menyapa siapapun, langsung menuju kamar Ryeowook. Sesaat kemudian pintu dibanting. Siwon menyusul dengan rambut acak-acakan menenteng selimut milik Kyuhyun. Ia tersenyum secerah iklan pasta gigi. Pria berdimpel yang menggondol maknae dan tidak mengembalikannya ke dorm ini menunjukkan ekspresi berbanding terbalik dengan sosok yang sedang mengurung diri.

Ungkapan kata gembira tidak cukup untuk melukiskan wajah yang bersinar. Siwon memamerkan deretan gigi begitu semua pasang mata dari ruang makan mengarah padanya.

"Mereka kenapa?" Kangin mengernyit. Jika bertengkar tidak mungkin Siwon sesumringah seperti itu.

"Masalah rumah tangga," jawab Shindong cuek, lalu meneruskan menggigit daging panggang. Baginya, keributan antara Siwon dan Kyuhyun hanyalah tahap awal sejoli jatuh cinta----sebelum akhirnya bertingkah cheesy, terutama si biang kerok. Si biang kerok---alias pemuda yang sehari-harinya selalu dikejar wanita itu mendekati meja makan, cengengesan pula. Sejak mengenal Kyuhyun perangainya berubah petakilan.

"Mana yang luka?" Sang leader menghentikan makan dan beranjak mengambil obat-obatan.

Siwon menunjuk pipinya.

Leeteuk menghela napas.

Siwon mengangguk, menunjuk lengan yang terlihat bekas gigitan dan berdarah.

Member kompak mengaduh. Tidak tahu harus kasihan atau prihatin karena Siwon selalu cari perkara. Siwon 'beruntung'----komplit merasakan amukan Kyuhyun: ditinju, dibanting, dijambak, dicakar, digigit. Pernah juga ditendang. Toh tidak membuatnya jera.

"Bisa sampai begini?" tanya Leeteuk, mengobati luka bekas gigitan di bahu dan lengan, lalu mengkompres pipi yang untungnya tidak memar. Siwon masih usil padahal sudah tahu resikonya. Separuh penghuni dorm pernah merasakan keganasan maknae, dan paling banyak Siwon. Leeteuk tidak tahu bagaimana harus menasihati karena Siwon tidak kunjung kapok. Dan juga paham, Siwon sedang jatuh cinta-----tapi mengungkapkan dengan cara yang absurd.

Siwon meringis menahan nyeri. "Its worth it." Setelah Kyuhyun puas menyembur dan memukulinya, dengan galak minta diantar ke dorm. Sepanjang perjalanan Kyuhyun duduk meringkuk dan tidak mau melihat ke arahnya. Beberapa kali Siwon coba menyentuh rambut mahogani itu dan langsung ditepis pemiliknya. Siwon bahkan sengaja melajukan mobil lambat- lambat, tapi yang terjadi :

"CEPETAAAANNN!!"

Hanya kata itu yang keluar sepanjang menuju dorm. Kyuhyun bungkam kembali selama sisa perjalanan. Memaksa Kyuhyun ikut pulang sama saja cari mati. Lagipula besok harus ke Hongkong untuk pemotretan cover majalah dan interview. Tidak ada yang menjamin, Kyuhyun tidak akan menonjoknya lagi lalu bisa berakibat memar di wajah.

"Selesai. Pulanglah." Leeteuk memberesi obat-obatan.

"Titip Kyuhyun. Dia tidak boleh begadang, tiap pagi dibuatkan jus sayuran atau buah, atau madu yang dicampur lemon, kalau susah makan nanti dibujuk pakai es krim atau lolipop-----"

"Kyuhyun bukan balita."

*

Siwon membuka pintu perlahan dan mendapati Kyuhyun tengah berbaring. "Kyu..."

Kyuhyun meliriknya.

"Talk to you later." Siwon menyerahkan selimut bergambar simba.

"Mau kemana?" Kyuhyun meraih selimut itu, kemudian mendekapnya.

"Hongkong."

"Kenapa pergi terus?" Ini pertanyaaan bodoh. Ia sebenarnya tidak marah, hanya saja pembicaraan di apartemen masih membuatnya sungkan setelah Siwon berhasil memaksanya mengaku siapa Hyung nomor satu. Kyuhyun tidak suka ditinggal pergi lama- lama. Leo Hyung keluar masuk Korea sesering dirinya keluar masuk jajan di kedai es krim langganannya. Terlalu sering.

"I'll pick you up in few days." Siwon merengkuhnya.

Kyuhyun memejamkan mata ketika Siwon menciumi pipi, kelopak mata, hidung, kening.

Terkejut, iya.

Ciuman itu terlalu intim jika sekedar ungkapan sayang kepada adik kecil. Apalagi, tiap kecupan disengaja pelan-pelan. Kyuhyun mati-matian untuk tidak balas mencium. Ia ingin mengecupi Siwon, bukan hanya pipi. Hal yang sudah ditahannya sejak lama. Erangan hampir terlepas, untung Siwon menyudahinya. Laki-laki dengan aroma wangi sandalwood itu berbisik.

"I'll miss you. Always."

🦁🐧💫

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

02/03/22

a Wonkyu Story : Cho & His LionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang