OUR STORY Part 18: Remembrance pt IV

328 13 10
                                    

Sekuel Story of 1013

🦁🐧

OUR STORY Part 18: Remembrance pt IV
.

.

.

️ ⚠️Fiksi

Note:

*geumanhae, geumanhaera, geumanhago : berhenti/ cukup

*seolma : jangan-jangan/ no way/ tidak mungkin

.

.

.

Lengang menyelimuti perjalanan menuju mansion. Deru mobil tak tertangkap telinga, tak ada celotehan Henry yang duduk di depan, tak ada percakapan dari dua yang di belakang. Mobil yang meluncur halus bagai tak berpenumpang.

Sejak meninggalkan dorm, Kyuhyun meremas-remas kedua tangan. Menoleh ke arah Siwon saja ia sungkan meski sesekali curi pandang. Leher menjadi kaku dan matanya pegal harus melirik diam-diam. Ditambah, perut keroncongan karena melewatkan sarapan dan makan siang.

Juga, di luar kebiasaan, Siwon mengabaikannya. Mengetik di ponsel tanpa jeda, raut muka pria berpotongan maskulin itu menggelap setelah kelip notifikasi pesan masuk menyala tanpa putus. Memasuki jalan raya besar, suara umpatan memecah hening. "FUCK!"

Henry, dan asisten pribadi Halmeoni Choi yang sedang menyetir tersentak. Ahjussie paruh baya itu walau tak kentara, menghela napas. Kyuhyun, menahan napas.

Suasana kembali sunyi. Kyuhyun menggigiti bibir. Saat seperti ini lebih baik satu mobil dengan teman-temannya. Canggung jika berdekatan dengan Siwon yang meradang, gamang menjumpai Siwon yang mungkin  menggulingkan mesin beroda empat itu saking kesal, segan menghadapi Siwon yang menyimpan kekecewaan padanya. Kyuhyun memutar otak, bagaimana agar amarah Siwon luluh? Merayunya? Menciumi? Pasang aegyo? Tapi tak sempat. Bulu kuduknya meremang.

"That fucking caprice...." Diucap sebatas bisikan, toh nyali tetap menciut. Siwon mengelus kepalanya berlanjut meremas rambut dengan lembut. Tapi toh tetap merinding. Siwon mengendusnya, menggesek-gesekkan hidung ke telinganya membuat Kyuhyun terjebak antara geli dan was-was. Meskipun pelan membelai, Kyuhyun tahu kekesalan yang ditahan pria itu menggunung. Ia bernapas tanpa hembusan, jangan sampai Siwon mendengar detak jantungnya. Bukan tidak mungkin si tukang mengumpat yang emosinya memuncak itu tiba-tiba menerkam.

Yang terlintas di pikiran tak melenceng.

Siwon menarik rambutnya tanpa aba aba. Sakit? Tidak juga. Tapi Kyuhyun tetap khawatir pun tak berani protes. Seorang Choi Siwon yang dibuat berang tak bisa ditebak reaksinya. Menggeram, laki laki berahang kokoh itu menggigit lehernya. "I don't care anyone else, but coming from you?"

Bukan begitu.

"You! You never tell it was a set up!"

Kyuhyun ingin membantah, tapi terlanjur kewalahan menghadapi manuver Siwon yang tak memberinya kesempatan untuk melawan. Siwon berlanjut menggigit pipi, telinga, dagu diselingi hisapan. Napas memburu seiring Siwon menjilati tiap inci wajahnya. Lima menit? Sepuluh? Satu jam? Entahlah. Yang pasti muka dan leher menjadi lengket dan basah. Tersengal, Kyuhyun berulang kali membisikkan geumanhae, geumanhaera, geumanhago yang setiapnya dijawab geraman.

Dua saksi menutup mata juga telinga. Paman Jung memencet tombol sekat pemisah antara kursi depan dan belakang sejak Siwon mengeluarkan lenguhan vulgar. Kyuhyun tidak tahu lagi harus menaruh muka di mana. 

a Wonkyu Story : Cho & His LionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang