Happy reading!!
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Niel tersenyum licik, ia sudah memiliki rencana agar bisa kabur dari neraka ini. "jadi aku hanya akan menunggu waktu yang tepat untuk pergi dari sini, wah pintar sekali aku" puji nya pada diri sendiri.Tanpa niel sadari mahen dari tadi menguping di balik pintu. "kau cerdik juga sayang, tapi aku akan selangkah lebih cerdik daripada mu" kemudian ia pergi ke dapur untuk mengambil sarapan untuk baby bear nya itu.
Ceklekk
"makan" ucap mahen sambil membawa nampan berisi sup dan juga susu
"terimakasih ka" niel tersenyum manis
"hm, aku akan pergi ke sekolah untuk mengantarkan surat izin kita"
"hati hati"
"baiklah"
Mahen berpikir "jadi itu rencana mu sayang, baiklah aku ikuti permainanmu" ucapnya dalam hati sembari menyeringai.
- - -
"dia mudah sekali ditipu eoh, sepertinya rencanaku akan berjalan mulus jika seperti ini" monolognya disertai tawa licik
Sesudah mahen pergi niel mematangkan rencananya agar tidak gagal. "hm, sepertinya aku harus menelusuri tempat ini, tapi bagaimana caranya keluar kamar saja tidak boleh"
"arghh, ayo berpikir saniell" geramnya pada diri sendiri.
Niel berjalan kesana kemari supaya otaknya mendapatkan sinyal yang baik untuk berpikir. "sedang apa kau berjalan seperti itu?"
"mencari benda tajam untuk menusuk pita suaramu agar kau tak bisa mengagetkanku lagi"
"hahahh, kau lucu sekali baby" ucapnya sambil mengobrak abrik rambut niel
"ya kau merusak gaya rambutku eoh" niel menatap mahen tajam
Mahen dibuat gemas oleh pria manis yang satu ini. Ia berjalan mendekat dan mengecup kening niel dengan lembut
"kau hanya milikku, milik mahen arya winata tak akan ku biarkan seseorang memilikimu selain aku"
Niel hanya terdiam mendengar penuturan mahen. Mahen menarik tekuk niel dan menempelkan keningnya dengan kening milik niel.
"jangan pernah tinggalkan aku, a-aku sangat mencintaimu sangat sangat mencintaimu" tanpa mahen sadari air matanya mulai turun membasahi pipi dan kemudian turun ke rahang tegas miliknya.
Niel yang melihat mahen menangis pun merasa tergerak hatinya. Ia menghapus air mata mahen dengan jari mungilnya. Niel menarik mahen ke dalam pelukannya.
"aku akan menemanimu di sini" ucap niel mencoba menenangkan mahen yang menangis sesenggukan sedari tadi.
"j-jangan tinggalkan aku eoh, a-aku membutuhkanmu"
"hm, aku akan tetap disini"
"selamanya?"
Niel berpikir sejenak lalu menganggukan kepalanya tanda ia meng-iyakan permintaan mahen. Mahen jelas sangat gembira dan senang, ia mengeratkan pelukannya dengan niel.
"h-hey aku tak bisa bernapas eoh" ucap niel terbata-bata
"maafkan aku sayang, aku terlalu gembira akan jawabanmu eoh" mahen tersenyum lebar dan kembali memeluk niel
Niel tersenyum kemenangan sepertinya rencana yang ia buat akan berhasil.
"knp tidak makan hm, apakah tidak enak?" tanyanya pada niel
"aku tidak selera makan, a-aku bosan di dalam kamar terus"
"ingin berkeliling?" tawar mahen
"memang boleh?"
"tentu sayang"
"e-mm gendong" ucap niel dengan manja
Mahen tersenyum lalu menggendong niel ala koala. Mahen menggendong niel menuruni tangga dan memberitahukan ruangan-ruangan yang ada di mansion itu
"sudah tau sekarang?"
Niel menggerakkan kepalanya naik turun sebagai jawaban. "ka mahen, bolehkah aku besok sekolah?" tanya niel dengan hati hati
"tidak, kau akan homeschooling" jawab mahen dengan tegas
"aaa, mau sekolah kangen dion" ucap niel sambil mengerucutkan bibirnya
"tidak, kau hanya boleh merindukanku" tegas mahen dengan sorot mata tajam
"ck, aku membencimu mahen"
"i know"
Niel beranjak dari gendongan mahen, lalu pergi ke kamar. "apapun yang terjadi aku harus pergi dari sini" ucap niel penuh tekad.
~Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
"Ketos Posesif" (boy love boy)🌈 ((hiatus)))
Romance"lo milik gue" warning!! b×b🌚 bl fujoo posesif homophobic menjauh!! DILARANG KERAS MENGCOPY HASIL KARYA SAYA!! Ini cerita dari inspirasi gue sendiri, jika ada kesamaan judul atau tokoh mungkin itu kebetulan.