Happy reading!
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-"woahh, ada kolam ikan"
"indah sekali" kagum niel
"aku mencarimu kemana mana, ku kira kau pergi dariku" ucap seseorang di belakang niel.
"untuk apa kau mencariku?"
"bukankah kau ingin sekali bertemu dengan dion?"
"hmm"
"dion akan kesini hari ini"
Niel membulatkan matanya tidak percaya. "benarkah?". Mahen hanya menganggukkan kepalanya.
"aaa, terimakasih mahenku" niel mendekat dan mencium kedua pipi mahen.
"kapan dion akan kesini?"
"mungkin sebentar lagi"
"yeeyy" niel berlari menuju ruang tamu
"yaaa, jangan berlari nanti kau jatuh eoh" tegas mahen
Ucapan mahen seakan angin berlalu bagi niel ia tetap berlari ke ruang tamu. Mahen menggelengkan kepalanya.
"dia menciumku?"
"Tuhan tolong akuu, hatiku ingin meledaqq"
"aarghhhhh" mahen bertariak salting
"ekhemm, tuan?"
Seketika mahen merubah mimik wajahnya menjadi dingin lagi. Ia menoleh ke sumber suara dan mengangkat sebelah alisnya seolah ia bertanya.
"teman nyonya niel sudah didepan tuan" ujar penjaga itu sambil menahan tawa
"apa yg lucu?"
"tidak ada tuan" penjaga itu menggeleng takut lalu menunduk
Mahen hanya menatap penjaga itu dengan tatapan dingin dan menusuk. Membuat nyali penjaga itu menciut.
"baiklah lanjutkan pekerjaanmu"
"b-baik tuan" penjaga itu membungkukan badannya lalu pergi
"sangat memalukan"
Mahen pergi menuju ruang tamu. "dion sudah didepan, ingin menyambutnya?" tanya mahen
Niel mengangguk semangat, ia menarik tangan mahen erat. "ayoo kita kedepan"
"pelan pelan saja el" tegur mahen
"ayoo cepat buka pintunya mahen" ucap niel saat sampai didepan pintu.
Mahen mengeluarkan sebuah kunci dari saku celananya.
ceklek
Pintu besar itu terbuka lebar menampakkan keadaan diluar sana. Pohon pinus yang terlihat menjulang tinggi dan besar.
Kaki niel melemas seketika. Ia tak bisa menahan air mata yang sudah membendung sedari tadi.
"indah bukan?" bisik mahen
Niel menangis sejadi jadinya. Sahabat yang sangat ia sayangi sekarang keadaannya sungguh mengenaskan. Darah disekujur tubuh, mulut yang sobek, serta tanpa tangan dan kaki.
Niel menghampiri sahabatnya itu. "dion bangun!!" ia menepuk pipi dion yang bersimbah darah.
"dion lo kenapa??" niel menangis sesenggukan.
"bangun dion!!" niel memeluk tubuh dingin dion.
"AHHAHHAHAHAH" mahen tertawa keras. Ia suka pemandangan seperti ini.
"sampai kapan pun dia tak akan bangun saniel"
Mahen menghampiri niel. "ikhlas kan saja sahabat tak bergunamu ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
"Ketos Posesif" (boy love boy)🌈 ((hiatus)))
Romance"lo milik gue" warning!! b×b🌚 bl fujoo posesif homophobic menjauh!! DILARANG KERAS MENGCOPY HASIL KARYA SAYA!! Ini cerita dari inspirasi gue sendiri, jika ada kesamaan judul atau tokoh mungkin itu kebetulan.