●
●
●
Tian sudah berada dikelasnya. Ia mendengus kesal, teringat bagaimana si Mbak Setan membangunkannya saat pingsan tadi. Saras membangunkan Tian dengan cara memukul kepala Tian menggunakan buku. Dan sekarang si Mbak Setan sedang duduk di pojok kelas Tian sembari membaca novel. Katanya sih ia mau mengawasi Tian agar lelaki itu tidak kabur.Tian menumpukkan kepalanya diatas meja. Guru mapel pertama belum datang. Ada kendala katanya.
Kelas semakin ramai diisi keributan Basto dan Asa. Kedua lelaki saling bertatapan tajam.
"Pokonya puan-chan lebih cantik!" Seru Basto.
"Dih! Cantik kan mega-chan ye!" Balas Asa.
"Selain cantik, mega-chan juga pinter, kharismatik" lanjut Asa.
Basto menggeram kesal. Idolanya juga pintar dan kharismatik. Lebih cantik daripada idolanya Asa.
"Busett dah lo berdua, apa bae diributin" Lolita memijat keningnya, pusing dengan kelakuan teman sekelasnya.
"Ini gurunya kaga niat ngajar kali ya?" Gumam Saga, si cowok berkacamata.
"Tumbenan lo berdua diem-diem bae" celetuk Fara. Aneh, dua lelaki yang duduk dibelakangnya ini biasanya mengoceh seperti burung beo.
"Diem salah, berisik salah, mau nya apa sih lo far" ucap Tian.
"Aneh aja, lo berdua berantem ya?" Tanya Fara kepo.
Danu menggeleng.
Tian menoleh menatap Danu. Benar juga, ia baru sadar kalo sedari tadi si Panu adem ayem aja.
"Lo sariawan Nu?" Tanya Tian.
Danu menggeleng.
"Lo kenapa?" Tian merasa Danu sedang tidak baik-baik saja.
"Lo masih marah sama gue gara-gara kemaren?"
"Gue gak kenapa-kenapa dan juga gak marah" Danu berbicara dengan nada ketus.
"Si danu kerasukan kali ya?" Batin Tian mencoba berpositif thinking.
Sampai jam mapel pertama habis pun, sang guru tidak menampakkan hidungnya. Entah kemana dia tuh.
Tok
Tok
Tok
Pintu kelas diketuk.
"Masuk!" Seru Fathur.
Ceklek.
Seorang siswi bername tag Ghesyara Maulinda masuk ke dalam kelas. Suasana kelas seketika hening, tatapan dingin dan menusuk milik Ghesyara membuat murid-murid 10 MP 2 tak berani mengeluarkan suara.
"Mohon maaf mengganggu aktivitas kalian, saya Ghesyara, wakil ketua osis. Disini saya ingin mengumumkan bahwa salah satu guru SMK Sukajanda telah berpulang ke rahmatullah. Bu Grace, guru PKN meninggal dunia pukul setengah delapan pagi" ujar Ghesyara.
"Karena hal ini, kalian dipersilahkan pulang ke rumah. Sebelum itu, mari kita doakan semoga Bu Grace diterima di sisi-Nya" lanjutnya.
Para murid berdoa. Setelahnya, Ghesyara pamit undur diri. Rencananya, ia dan Bang Jaya akan ikut para guru untuk melayat.
"Baca doa masing-masing terus balik" ujar Danu si ketua kelas yang malas jadi ketua kelas.
Murid-murid 10 MP 2 satu persatu pergi meninggalkan kelas. Tersisa Tian,Danu,Fara dan Sarah di dalam kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Sengklek🌚
Fantasy[TERSERAH MAU FOLLOW AKUN AUTHORNYA ATAU ENGGAK] [ADA YANG BACA AJA UDAH BERSYUKUR] *** Bastian Rusdiawan, remaja lelaki berumur 15 tahun yang bersekolah di SMK Sukajanda. Entah bagaimana caranya, kemampuan Sixth Sense nya terbuka. Sixth Sense? You...