14-Jujur aja lah

266 38 14
                                    


"Apa yang mau lo tanyain?"

Tian, Danu, Fara dan Sarah sedang berada di halaman belakang sekolah. Mereka duduk di rumput. Tian sengaja memilih tempat ini. Ia merasa Sarah butuh privasi.

"Bentar nih, ini beneran gapapa gue ama si sableng ikutan denger pembicaraan kalian?" Tanya Danu sembari menunjuk Fara.

Fara menggeplak lengan Danu, "Lo tuh yang sableng!" Serunya kesal.

"Gapapa" jawab Sarah.

Sarah menarik napasnya, ia sedikit bimbang. Gadis itu membuka ponselnya.

"Kamu kenal dia?" Tanyanya seraya menunjukkan foto seorang gadis cantik yang tengah tersenyum.

"Saras! Ini Saras!" Seru Tian.

Danu ikut melihat apa yang ditunjukkan Sarah.

"Duh Saras siape sih? Perasaan kalian bahas tuh orang mulu" ucap Fara.

"Kamu kenal Kak Saras darimana Yan?" Mata Sarah berbinar cerah. Tian mengenal Kakaknya, apa itu artinya kakaknya masih hidup?

"Oh dia kan setan" jawab Tian dengan gamblangnya.

"Hah?" Beo Fara.

"Maksud kamu apa Yan" Sarah ingin marah tapi ia tahan sebelum mendengar penjelasan Tian.

Tian dan Danu saling berpandangan.

"Lo aja Nu yang jelasin" Tian menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Tian yakin Fara dan Sarah pasti akan menganggapnya tak waras.

"Singkatnya si, nih bocah indigoh. Awalnya gue juga gak percaya tapi kata bapak gue, bapaknya si Tian juga indigoh,"

"Yang dibilang Tian bener kok Sar, Saras itu setan. Saras minta tolong sama Tian buat cari pelaku yang udah bunuh dia"

Sarah syok. "K-kakak aku dibunuh?" Tanyanya tak percaya.

"Iy-lah si Saras kakak lo?" Tebakan Danu benar adanya. Sarah itu adeknya Saras.

Air mata Sarah menetes. Kakaknya dibunuh? Sarah pernah memikirkan hal itu dulu.

Fara merangkul bahu Sarah. Walaupun sedikit tak percaya, sepertinya ucapan Danu memang benar nyata.

"Sorry nih Sar, lo gak tau kalo kakak lo meninggal karena dibunuh?" Tanya Tian.

Sarah menggeleng. Ia menceritakan semuanya. Tentang Kakaknya yang ikut camping dan meninggal karena diterkam binatang buas.

"Faktanya Saras meninggal di sekolah ini. Arwahnya aja gak bisa keluar dari nih sekul" ujar Tian yang membuat Sarah semakin sedih.

"Si goblok! Lo bisa kan ngomongnya pas Sarah udah tenang" omel Danu.

Tian jadi memikirkan beberapa hal.

Saras meninggal di sekolah. Itu artinya Saras tidak mengikuti kegiatan camping. Lalu mengapa sobekan baju Saras ada di dalam hutan? Sebenarnya apa yang terjadi hari itu?

"Apa gara-gara itu ya, nih sekul kaga pernah ngadain camping lagi" celetuk Fara. Sarah sudah agak tenang dan menerima fakta.

"Lo tau darimana?" Tanya Danu.

"Lo lupa? Abang gue kan ketos. Sering banget dia tuh ngeluh pengen ngadain camping tapi pihak sekolah gak setuju. Malahan pak kepsek sering marah-marah kalo ada yang bahas camping sekolah" jelas Fara.

Indigo Sengklek🌚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang