●
●
●
Masak-masak sendiri
Asekk
Cuci baju sendiri
Mau makan sendiri
Apapun serba sendiri
Tian bersenandung riang sambil memasak nasi goreng tanpa nasi. Lelaki itu sudah benar-benar memantapkan hatinya untuk tidak takut terhadap setan. Ya walaupun ia masih sedikit merinding dengan Genderuwo yang ada di dalam kamar mandinya.
"Bosen batt di rumah, tapi gue males keluar" gumam Tian.
Tian mengoseng-oseng telur di wajan. Tanpa ia sadari ada seseorang yang masuk ke dalam rumahnya dan duduk diam di meja makan sembari memperhatikan Tian.
Tian,tian,tian, kalo gede mau jadi apa?
Aku kalo gede mau jadi ketua depe'er
Masakan siap disajikan. Lelaki itu mengangkat wajannya lalu membalikkan badannya untuk menaruh masakannya di piring.
Gumprangg!
Wajan yang dipegangnya terjatuh. Masakan yang sudah ia masak tumpah berserakan. Tian menatap tajam pelaku yang sudah membuat ia terkejut.
"DANU BRENGSEK BAJINGAN!" Umpatnya.
Tian berjongkok menatap sendu masakannya. Sumpah, ia lapar dari kemaren belom makan nasi pisan.
Danu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Niat mau minta maaf malah bikin Tian tambah marah. Namun, Danu bingung dengan masakan yang dimasak Tian.
"Itu lo masak apa?" Tanyanya penasaran.
"Nasi goreng tanpa nasi" jawab Tian lesu.
"Gue belom masak nasi dari kemaren" lanjutnya.
"S-sorry ye Yan" Danu merasa tak enak.
"Sorry gak bikin gue kenyang" ketus Tian. Lelaki itu berdiri lalu masuk ke dalam kamarnya.
Brakkk
Tian menutup pintu kamarnya dengan kencang membuat Danu tersentak. Danu pikir, Tian benar-benar marah padanya. Padahal kenyataannya, Tian menutup pintu dengan kencang karena kaget, Genderuwo yang ada di dalam kamar mandi sedang rebahan di kasurnya.
"Setan gak tau adab!" Makinya dalam hati.
"Apa lo liat-liat gue! Mau marah?" Ucap si Genderuwo dengan nada sombong.
"Heh gondrong berjenggot! Ya gimana gue gak marah!? Itu kasur gue bangsul!" Seru Tian.
"Terus? Gue harus bilang woww gitu?"
Emosi Tian kian bertambah besar. Rasa ingin mendepak si Genderuwo dari muka bumi ini. Ia mendekati kaki Genderuwo itu dan menariknya.
"Lepasin jancok! Lo pelecehan terhadap setan lo! Kaki gue di grepe-grepe"
Tian semakin kesal mendengarnya.
"Turun lo! Menjauh dari kasur suci gue! Kasur gue gak pantes ditidurin sama makhluk kayak lo! Bangun gak lo!"
Bugh
Bugh
Bugh
Di depan pintu kamar Tian, Danu mondar-mandir sambil menggigit bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Sengklek🌚
Fantasía[TERSERAH MAU FOLLOW AKUN AUTHORNYA ATAU ENGGAK] [ADA YANG BACA AJA UDAH BERSYUKUR] *** Bastian Rusdiawan, remaja lelaki berumur 15 tahun yang bersekolah di SMK Sukajanda. Entah bagaimana caranya, kemampuan Sixth Sense nya terbuka. Sixth Sense? You...