♪- The Chapter : 12 -♪

56 11 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'2021'

"Matthew?" telunjuk nya mengacung ke depan, bisa dilihat pria itu sedang mengingat orang yang tak sengaja ia temui ditoko peralatan alat tulis.

"Ya, sedang menunggu jemputan? Aku bisa mengantarmu sambil kita sedikit mengobrol." Ray langsung mengangguk dan menuju satu pintu sebelah supir di sana. Ia masuk dan mengambil satu posisi yang nyaman di kursi itu. Ray tak menyangka Matthew mempunyai mobil pribadi.

"Mobil ini—"

"Aku menyewanya Ray, ini bukan punyaku." ucap Matthew di sana.

Ray pun menganggukkan kepalanya saja. Meskipun bukan mobilnya tapi Matthew bisa menyetir dan pasti punya pengalaman untuk mengendarainya.

"Ray, ingat kejadian seminggu lalu saat kita bertemu?" Matthew membuka percakapan.

Dengan senang hati Ray menjawab, "Ah iya Matthew, aku sangat berterima kasih untuk bolpoin glitter yang kau berikan untukku. Itu bolpoin yang sudah aku nantikan sejak dulu. Walau terlihat kekanak-kanakan, tapi aku menyukainya. Terimakasih Matthew." ucap Ray dengan nada senangnya.

"Ngomong-ngomong, sudah lama kita tak bertemu setelah kejadian itu kan?"

"Ya, seminggu lebih mungkin?" Matthew ternyata benar-benar ditampar oleh kenyataan. Ray sadar ketika Matthew tiba-tiba diam di sana.

"Ada apa?"

"Ray, bisakah aku meminta tolong darimu?"

Menyadari perubahan raut dan suara ketika berbicara membuat Ray penasaran. "Tentu saja." ucapnya santai.

"Jadi, aku mempunyai penyakit delusi Ray." ucap Matthew dengan pelan. Pria di sebelahnya itu menyimak dengan apik pergerakan lawan bicaranya.

"Dan orang yang ada didelusi ku adalah kau." ucap Matthew sekali lagi.

Ray tentu saja terkejut. Bagaimana tidak? Hanya sekali mereka bertemu tapi ia sudah menjadi teman delusi Matthew.

"Apa kau serius, Matthew?" ucap Ray tak percaya.

"Apa wajahku terlihat berbohong, Ray?"

"Baiklah, aku akan membantumu. Tapi— bagaimana cara menghilangkan delusimu? Aku tak mengerti tentang hal-hal seperti ini." ucapnya gelisa.

"Aku tau cara untuk menyembuhkan penyakitku." Ray lalu sumringah.

"Bagaimana?" ucapan polos dari Ray membuat Matthew terkikik gemas.

"Tetaplah disisi ku, Ray. Untuk menghilangkan Ray yang palsu, harus diganti oleh Ray yang asli."

.
.
.


"

Kau tahu dokter Choi? Aku menemukannya!"

'Apa? Selamat Matthew.. Kau bisa menemukannya, dan melakukan terapi pribadi dengannya sekarang.'

Rona Sastra - TaeGyu Story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang