•🌼•🌼•🌼•
Keesokan harinya.
"Sekali lagi makasih ya Ra," ucap Wilo.
"Ngomong terima kasih lagi gue tabok lo,"
Wilo tersenyum.
"Beneran ga mau dianter?"
"Iya, katanya Ayah bakal jemput,"
Naura pun mengangguk dan tidak bertanya lagi. Satu alis Naura naik.
"Kenapa lo?"
"Lo mau pergi?"
"Hm,"
Wilo hanya mengangguk namun sedikit aneh dengan pakaian yang dikenakan Naura.
Lupakan, batin Wilo.
Tak lama setelah itu mobil Gideon memasuki halaman rumah Naura.
"Naura, gue pamit ya... sampaiin salam gue ke om dan tante,"
"Iya, hati-hati ya,"
Wilo mengangguk sebagai jawaban.
Ketika dia sudah mencapai pintu mobil, Naura memanggilnya.
"Ada apa?"
"Senyum," kata Naura.
"Hah?"
Sepertinya gue jadi kebiasaan bilang hah deh.
"Ayo senyum!" teriak Naura membuyarkan lamunannya.
Wilo ingin menolak tapi nanti urusannya akan semakin panjang jadi dia hanya menuruti keinginan Naura.
"Nih udah," katanya seraya memperlihatkan senyuman. "Gue balik, dah,"
Saat masuk ke dalam mobil, Wilo memperhatikan Ayahnya.
"Wow, man in black," gurau Wilo.
Gideon tersenyum simpul.
"Tidurnya nyenyak?"
"Iyaa,"
Setelah itu mereka pun pergi meninggalkan Naura dengan raut wajah sedih.
Dalam perjalanan, Wilo mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.
Namun panggilan itu tidak digubris sama sekali.
"Ayah liat Alvin ga berangkat ke sekolah?"
Gideon terdiam cukup lama sebelum menjawab, "engga. Ayah ga liat, kenapa?"
"Alvin susah banget dihubungi, kemarin Alvin juga ga ke sekolah,"
Ayahnya hanya membalas dengan anggukan.
Lalu Wilo tersadar.
"Ayah, ini bukan jalan ke rumah,"
"Ayah tau,"
"Kita mau kemana? Wilo masih harus ke sekolah," melihat jam di ponselnya. "Masih ada waktu kok kalau kita balik ke rumah sekarang,"
Akan tetapi Gideon tidak berkomentar.
"Ayah?"
Kenapa Ayah diam?
Akhirnya Wilo memutuskan untuk menutup mulutnya. Sampai mereka tiba di suatu tempat.
Gideon keluar terlebih dahulu akan tetapi Wilo tidak menyusulnya. Gadis itu diam di dalam mobil. Sampai Ayahnya berinisiatif untuk membukakan pintu mobil untuk dirinya.
Mata Wilo, Gideon tidak sanggup melihatnya.
Gadis itu tidak banyak bicara atau bahkan bertanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Last Wishes (Completed)
Short StoryItu yang kamu mau? Ya udah. Tapi aku mau ngelunjak, boleh? "Aku mau 10 hari dari kamu and after that we really ended." . . . Rasa takut untuk mencintai mungkin akan terus membekas namun tidak menutup kemungkinan jika suatu saat aku bisa menemukan se...