•🌼•🌼•🌼•
Hari kelulusan
Sampai hari ini, Wilo masih belum mengunjungi makam Alvin. Bahkan ketika dia sudah lulus.
Terlihat semua orang bahagia, hanya dia yang berdiri diam dengan tatapan kosong.
"Wilo," panggil Naura selembut mungkin.
Wilo tak menyahut.
Naura melebarkan senyumnya.
"Selamat, hari ini kita udah lulus. Rasanya cepet banget ya,"
Hening beberapa detik.
"Engga."
Naura menoleh, sedikit terkejut karena ini pertama kalinya Wilo berbicara padanya setelah hari itu.
"Gue ngerasa, waktu berjalan terlalu lama."
Lalu Wilo menengadah, memandang jauh ke atas langit. Naura mengikutinya.
"Maaf," ucap Wilo masih dengan posisi yang sama sedangkan Naura mulai menatapnya dari samping. "Waktu itu gue keterlaluan."
"Ga papa, gue ngerti kok,"
Wilo kembali diam. Menyadari adanya kesempatan, Naura mencoba memulai percakapan.
"Gimana kabar lo?"
Butuh waktu untuk mendengar jawaban gadis itu.
"Ga baik,"
Kali ini Naura mengatupkan mulutnya, tidak tahu harus berkata apa. Dia takut jika Wilo tidak merasa nyaman.
Perlahan Wilo menutup mata, merasakan angin yang menerpa wajahnya.
"Lo mau nanya, kenapa gue ga pernah kembali ke sana,"
"Iya," jawabnya jujur.
"Itu karena gue belum bisa maafin diri gue," ungkap Wilo. "Gue ngerasa bersalah karena ga bisa jadi tempat Alvin untuk berbagi segalanya."
Mendengarnya membuat Naura merasa sedih, "seandainya lo diposisi Alvin, gue yakin lo akan ngelakuin hal yang sama seperti yang Alvin lakuin, jadi berhenti nyalahin diri lo. Ini udah takdir Wil,"
Sebuah senyuman terukir di wajah Wilo, "gue berusaha untuk mikir gitu tapi ga bisa."
"Selama ini, gue ga bisa hidup dengan tenang. Sekedar menutup mata pun gue ga sanggup,"
"Lo mau tau alasannya? Itu karena tiap kali gue nutup mata, yang muncul hanyalah wajah Alvin dan Alvin. Tiap kali itu terjadi hati gue sakit Ra,"
Setetes air jatuh dari pelupuk mata Wilo. Kedua tangannya terangkat dan menutupi seluruh wajahnya."Lo mau tau, apa yang paling Alvin takutin saat dia pergi untuk selamanya?"
Naura meraih kedua tangan Wilo. Wajah gadis itu memerah akibat tangis yang pecah.
"Dia takut orang yang dia sayang merasa sedih dan menangis terus-menerus," ucap Naura. "Dia ga suka liat lo nangis Wil, dia gua suka lo terluka apalagi penyebab lo terluka karena dia. Alvin bakal nyalahin dirinya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Last Wishes (Completed)
Short StoryItu yang kamu mau? Ya udah. Tapi aku mau ngelunjak, boleh? "Aku mau 10 hari dari kamu and after that we really ended." . . . Rasa takut untuk mencintai mungkin akan terus membekas namun tidak menutup kemungkinan jika suatu saat aku bisa menemukan se...