BAB 3

905 84 31
                                    

"So?.... Bagaimana keadaan anak itu?" ujar seorang raja surai putih, warna mata seperti sapphire

"Dia baik baik saja, yang mulia raja gm" jawab Marvel

"Kenapa gak di ajak kesini saja?" ujar malik dengan wajah tak bersahabat

"Dia belum pantas kesini, malik" ujar genah

"Sudah... Biarkan anak itu istrahat.... Jika saja dia dibawa kesini sekarang, pastikan kau akan berbuat sesuatu ke anak itu kan" ucap gm sambil melirik kearah malik

"Sapa suruh jadi pengikut mata keparat itu" ucap malik sambil memutar kedua matanya malas, gm hanya menggeleng melihat tingkah laku malik

"Gen, yang kamu bilang benar?... Apa dia udah betul betul tobat atas kesalahan nya" tanya gm, genah pun mengangguk sabagai jawaban

"Baguslah, lain kali ajak dia kesini...dan buat lah dia betah bersama kita" ujar gm pada genah lalu menunduk hormat bersama Marvel
______________________________________
(◍•ᴗ•◍)

Peppey menatap langit kamar dengan tatapan kosong, pikirannya kosong.

"Jangan berpura-pura luh, dasar penghianat keluarga!?!"

"Akh...Gua gak tahan lagi!" ucap peppey, ia langsung mendudukkan dirinya, mata hijau itu bergetar ketakutan.
kebahagiaan tidak akan kembali.
Dia merasa kalau dia tidak pantas didunia ini, sama sekali tidak pantas hidup di dunia.
Peppey yang mengingat ucapan samsul, membuat nya tersenyum, air mata lolos keluar membasahi kedua pipi peppey

"Kau benar sul, gua benar-benar penghianat keluarga ini... Seorang penghianat tidak lah pantas untuk hidup di dunia" ucap nya pada diri sendiri, ia melap air mata  di kedua pipinya.
Peppey beranjak dari ranjang menuju ranjang samsul, ia menatap wajah samsul

"Terimakasih atas semuanya, sul...walaupun luh masih membenci ku tapi apapun itu maafkan gua, mungkin kesempatan ini bisa membuat luh senang" ujar peppey, sebelum pergi, peppey sempat mengeluarkan kata kata untuk samsul

"Gua menyayangimu, sul"

______________________________________
(◍•ᴗ•◍)

"Mhn hoamm... "

"Um.. Kak azre?.... Ngapain disini?" tanya samsul... Azre pun menoleh

"Peppey kabur, sul" ujar azre

"Oh.........Eh PEPPEY KABUR!!!?" teriak samsul, azre mengangguk sebagai jawabannya

"Gak mungkin dia bisa kabur!!... Bukannya rantai itu" ssul terdiam sejenak melihat rantai itu putus dan berasap seperti habis di panas kan

"Kau lihat kan....dia menggunakan sihirnya untuk melepaskan dirinya dari rantai.... Dan apa?... Dia berhasil kabur" ucap azre ia beranjak dari duduk nya

"Dan genah tidak akan lama lagi pulang, jika saja genah tau peppey kabur.....gua gak tau lagi harus ngapain" lanjut azre, samsul terdiam menatap rantai itu sedangkan azre pergi keluar mencari peppey mungkin saja dia masih di sekitar pulau.

Sudah berjam jam azre mencari tidak ada tanda tanda peppey di sekitar pulau, apa jangan jangan dia udah pergi dari pulau
Azre menghela nafas berat, ia menyerah mencari peppey

Azre kembali masuk kedalam rumah.... Melihat samsul membaca surat dari peppey, azre dah baca sih.

Samsul membaca pesan itu sampai habis, lalu meremas pasan itu menjadi bulat lalu membuangnya ke sembarangan arah

Maaf, Sul (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang