BAB 9

1.2K 109 37
                                    

"loh? Peppey udah pulang ternyata" ujar Azre dengan santai sembari menatap Peppey dari atas hingga ke bawah dengan pancing di bahu nya

"Iya kak Azre"

Plak!

"Santai banget bicara mu pada peppey" geram genah sambil memukul tangan azre, seharusnya azre kaget di dalam pikiran genah tapi ternyata tidak

"Lalu gua harus apa setelah liat Peppey pulang, apakah gua harus bilang....wow peppey udah pulang dari merantau!! Gitu?" Lagi lagi azre dapat pukulan dari genah, Marvel hanya bisa menggelengkan kepalanya

Dan Peppey hanya bisa diam di tempat namun Marvel menarik tangan Peppey masuk ke dalam rumah

"Ayo masuk" ajak Marvel dan di balas dengan anggukan kecil dari Peppey

Dan mereka sadari seseorang berkaca mata hitam terus menatap dia bukan Marvel tapi Peppey dengan tatapan ingin membunuh

______________________________________
Sesampainya di kamar mereka, Peppey melihat kamar mereka yang masih sama sedikit berbeda dengan hiasan yang cantik dan banyak foto foto di setiap dinding
Peppey menatap foto mereka, , Peppey tersenyum Petapa lucunya mereka saat masih kecil

Saat itu marven izin ke pada peppey untuk pergi ke kamar mandi Peppey tau Marvel ingin buang air besar, di lihat dari gaya nya seperti orang sakit perut

"Baiklah.." ucap Peppey, sontak Marvel langsung berlari menuju kamar mandi, Peppey berpikir makan apa coba sampai sakit perut gitu

*
Author: Marvel habis makan salak
Peppey: oh gitu... kenapa gak ngajak!
Perut ppy: cari penyakit memang ini anak
*
Peppey sudah menunggu lama hampir satu jam (heh buset tuh anak bab atau tidur sih?!)
Peppey merasa bosan tidak tau harus apa, mau berbicara sama genah tapi tidak tau harus berbicara apa, bagaimana kalau bantu kak azre saja?

Peppey beranjak dari ranjang nya berjalan keluar kamar tapi saat ingin keluar rumah bertemu kak azre, langkah Peppey berhenti di depan kamar seseorang yaitu papanya

Pintu kamar nya yang sedikit terbuka seakan-akan ada sesuatu rahasia didalam, sebenarnya Peppey biasa biasa saja dan ingin melanjutkan kemauan nya tapi karena rasa penasaran yang meningkat akhirnya masuk dengan pelan seperti pencuri

Mata Peppey berbinar melihat kamar papanya yang sangat rapi dan berbeda dari 2 tahun lalu, ada dua rak buku tersusun rapi dan ranjang papa nya pasti empuk

Punggung Peppey merasa pegal-pegal dan ingin tidur di ranjang genah namun Peppey tertuju pada rak buku saja yang membuat nya tertarik, Peppey sangat suka baca buku seperti author eak!

Namun saat Peppey Meraih buku tersebut, ada sepasang mata biru seperti sapphire menatap tajam ke arah Peppey dari belakang, sontak Peppey merasa merinding dan tanpa pikir panjang sosok itu mendorong tubuh Peppey ke dinding dengan keras

"Akh!" Samsul mendorong tubuh Peppey dengan keras ke tembok, Samsul memegangi erat tangan Peppey.

"Mau ngapain Luh di kamar papa? Hah!?" Teriak samsul sembari mencengkram tangan peppey ke dinding

"A-aku kesini ingin ambil buku doang" ujar Peppey, Samsul hendak ingin memukulnya tapi seseorang berteriak pada Samsul

"Samsul!!!" Teriak Genah dan menghampiri nya menjauhkan samsul dari Peppey

"Bisa gak berhenti kasarin Peppey?"

"Gak bisa pa...lihat penghianat itu masuk seenaknya di kamar papa"

"Samsul! Berhenti memanggil Peppey penghianat!" Bentak genah,

"Oh jadi gitu? Papa lebih memilih penghianat ini dari aku? Baiklah aku tidak akan memaksa mu" Samsul mengangkat kedua tangan dengan wajah datar dan mundur keluar kamar, entah kenapa ucapan Samsul membuat nya tidak enak hati,

Maaf, Sul (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang