BAB 10 - THEIR PAIN

5K 382 86
                                    

Halo Flow! Apa kabar semuaaa? Baik kan? Semoga kalian selalu baik dan bahagia yaa

Met readingg

****

Seperti yang dikatakan Jevana, Ruby dengan segera bergegas ke rumah gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang dikatakan Jevana, Ruby dengan segera bergegas ke rumah gadis itu. Entah, Ruby sangat senang hari ini.

Saat sampai, ternyata Zoya sudah ada di sana. Dengan Jevana yang terus mengoceh hingga Zoya memasang wajah muak.

"Buset, seneng banget wajah lo, Zo," ledek Ruby. Ia ikut duduk di bawah bersama dua temannya itu.

Zoya berdecak kesal, "Untung lo udah dateng." ucapnya dan menggeser duduknya menjauhi Jevana.

"Alah nggak asik lo, Zo," keluh Jevana.

"Kuping gue pengang," ucap Zoya. Ia beralih di atas sofa dan merebahkan tubuhnya.

"Ola belum ada?" tanya Ruby melihat ke penjuru rumah untuk menemukan Ola.

"Kayaknya dia nganterin pesenan," balas Jevana.

"Padahal udah sore," ucap Ruby.

"Katanya Ola emang lebih banyak pesenan pas sore-sore gini." tutur Jevana mengambil kotak plastok yang berisi bermacam-macam kutek dari laci meja di ruang tamu tersebut.

"Wajah lo, Rub, nggak sakit?" tanya Ruby ngeri saat melihat wajah merah-merah Ruby dengan beberapa bekas salep.

"Lumayan," balas Ruby. "Udah nggak terlalu sakit, sih."

"Kutekan, yuk. Peel of, kok. Tenang aja," ajak Jevana.

"Zo! Sini gue kutekin!" teriak Jevana saat Zoya berusaha pergi. Zoya sudah mengira jika Jevana pasti akan melakukannya. Jevana sangat suka mengerjai Zoya. Zoya yang tidak suka dengan hal-hal seperti itu sedangkan Jevana yang isi kamarnya saja penuh dengan koleksi kutek dan juga make up.

"Gamau." Zoya menggelengkan kepalanya.

Jevana berdecak, "Halah. Orang kuteknya peel of aja, kok. Sini sini."

Karena Zoya tak kunjung mendekatkan dirinya, akhirnya Jevana menarik lengan Zoya hingga duduk di sampingnya. Zoya hanya memasang wajah pasrah ketika kuku-kukunya mulai diberi warna kuning neon.

"Halo semuanya!" Suara Ola yang baru datang memenuhi semua ruangan.

"Mohon maaf watashi telat." Ola membungkukkan badannya dengan kedua tangan yang ditempelkan (🙏🏻)

"Gapapa, La." sahut Ruby mengambil camilan yang disediakan oleh Jevana.

"Buset, si Rania nyiram deterjen banyak banget, ya? Muka lo sampe iritasi gitu," tegur Ola.

"Emang langsung disiram ke muka gue," balas Ruby mengingat kejadian Rania yang menyebalkan tadi.

"Gila tu cewek. Otaknya ikut kebuang waktu pup kali, ya." sahut Jevana yang tengah sibuk menguteki kuku Zoya.

DAFFODILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang