Bab 22 - SAKIT YANG BERLIPAT

4.7K 311 35
                                    


Halo Flowww

Maaf ya, aku lupa kalo hari senin udah lewat hehe

Selamat membacaa

***

Saat sampai Ruby segera mengetuk pintu rumah yang tidak mewah namun terasa sangat hangat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sampai Ruby segera mengetuk pintu rumah yang tidak mewah namun terasa sangat hangat ini. Yang membukakan pintu adalah Neneknya dan tentu beliau terharu ketika melihat cucu yang sudah lama tidak dilihat.

"Nak? Kamu ke sini kok maghrib maghrib? Ayo masuk dulu!"

Ketika masuk Nenek memanggil Kakek yang sedang membaca Al-Quran. Begitu Kakek melihat cucu perempuan satu-satunya itu, beliau langsung memeluk Ruby seerat-eratnya.

"Ya Allah, Nak.. sudah lama sekali kamu nggak ke sini," ucap Kakek penuh rasa Syukur.

Ruby menggigit bibir bawahnya untuk menutupi rasa emosionalnya. Yang paling ia sukai ketika datang ke sini adalah kehangatan yang hampir tidak pernah ia rasakan ketika di rumah. Sayangnya Ruby tidak bisa selalu ke sini. Terakhir ia ke sini ketika dia duduk di bangku kelas 1 SMP. Itupun karena ketidaksengajaan.

"Duduk dulu, Nak.. duduk," ucap Nenek yang diangguki Ruby.

"Kamu sudah gadis ya, sudah besar," ucap Kakek menatap cucunya lekat-lekat. "Makin cantik kamu, Nak.. persis seperti Mama kamu dulu."

"Kamu sudah makan? Sebentar, ya.. Nenek ambilkan makan. Nenek masak enak hari ini." Nenek masuk ke dapur kemudian kembali dengan membawakan sepiring nasi dengan sop buntut dan beberapa masakan lainnya.

"Makan dulu, makan yang banyak," ucap Nenek.

"Kakek suapin ya." Ujar beliau mengambil sepiring makanan tersebut dan menyuapi Ruby.

Ruby meremat rok nya kuat. Tidak pernah ia diperlakukan seperti ini di rumah. Duduk di Tengah-tengah orang yang berbicara dengan lembut, diperhatikan dan disayangi.

"Kamu sehat? Mama gimana kabarnya?" tanya Nenek sembari mengusap telapak tangan cucunya itu.

"Aku sehat, Nek. Mama juga sehat," jawab Ruby.

"Kamu ke sini izin dulu sama Mama?" tanya Nenek lagi.

Ruby menggeleng.

"Jangan ditanya-tanya dulu Rubynya. Biar makan dulu," ucap Kakek diangguki Nenek.

Kakek memberikan minum pada Ruby ketika gadis itu berkata bahwa sudah kenyang. Oh.. betapa manis cucunya ini.

"Aku ke sini mau minta tolong, Nek. Mama nggak nggak tahu kalo aku ke isni. Maaf ya aku ke sini cuma ngrepotin Kakek sama Nenek," ucap Ruby dengan nada lirih di akhirnya.

"Jangan bilang gitu, Nak.. kamu nggak pernah ngrepotin Kakek sama Nenek," ucap Nenek.

"Kakek sama Nenek nggak pernah hadir menemani perkembangan kamu dari kecil. Apapun akan Kakek lakukan untuk kamu. Kamu minta apa?" ucap Kakek.

DAFFODILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang